https://revigormaxenhancement.net

Fisik Terganggu Karena Merokok: Apa yang Terjadi pada Tubuh?

Meski seorang perokok mungkin tampak sehat dan bugar, kebiasaan merokok yang sudah berlangsung lama dapat meninggalkan dampak buruk yang tak terlihat secara langsung. Dari kulit yang mulai kusam hingga perubahan pada gigi yang menguning, kebiasaan ini secara perlahan mempengaruhi kondisi fisik seseorang.

Efek Merokok pada Fungsi Paru-paru

Dr. Ronny Lesmana, peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung, menjelaskan bahwa kebiasaan merokok, baik yang akut maupun kronis, dapat mengubah biomarker dalam tubuh. Menurutnya, “Seorang perokok kronis pasti memiliki gambaran paru yang berbeda. Jika dilakukan pemeriksaan rontgen, perbedaan tersebut akan sangat terlihat,” ungkapnya dalam acara bedah laporan global “Lives Saved Report” di Jakarta pada 3 Februari 2025.

Salah satu dampak yang paling jelas adalah penurunan kapasitas paru-paru. Dr. Arifandi Sanjaya menambahkan, meski gejala penyakit serius seperti kanker paru atau penyakit jantung belum terlihat, perbedaan fisik yang paling mencolok antara perokok dan bukan perokok dapat dilihat pada kemampuan tubuh dalam berolahraga. “Orang yang sering terpapar karbon monoksida akan mengalami penurunan kapasitas paru-parunya. Ini semakin buruk jika mereka juga terpapar zat-zat kimia berbahaya dalam rokok,” jelasnya.

Dampak Merokok pada Gigi dan Mulut

Selain mempengaruhi paru-paru, merokok juga memberi dampak langsung pada kesehatan mulut. Proses pemanasan dalam rokok dapat menyebabkan masalah serius pada gigi dan mulut. “Tar dan karbon monoksida yang terkandung dalam rokok dapat menempel pada gigi dan mulut, menyebabkan masalah seperti bau mulut, gigi menguning, bahkan penyakit gusi,” tambah Dr. Arifandi.

Merokok sebagai Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular

Lebih jauh, merokok juga diketahui sebagai salah satu faktor risiko utama untuk penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker. “Jika kebiasaan merokok digabungkan dengan faktor risiko lainnya, maka kemungkinan untuk mengembangkan penyakit tersebut akan semakin besar,” jelas Dr. Arifandi. Namun, ada juga kasus di mana perokok tampak tetap sehat, bahkan setelah bertahun-tahun merokok. Menurutnya, faktor ini bisa jadi disebabkan oleh gaya hidup sehat lainnya, seperti rutin berolahraga, menghindari makanan berminyak, dan menjaga pola makan sehat.

Kesimpulan

Meskipun ada perokok yang tidak langsung merasakan dampak merokok, kebiasaan ini tetap membawa risiko kesehatan jangka panjang yang signifikan. Oleh karena itu, untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih serius, penting bagi setiap individu untuk mempertimbangkan untuk menghentikan kebiasaan merokok dan menjaga gaya hidup yang sehat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *