Tim medis dari Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) berhasil melakukan operasi pengangkatan kista hati dengan bantuan teknologi bedah robotik. Langkah ini mengikuti operasi telerobotik sebelumnya yang dilakukan oleh tim dokter spesialis urologi dari RS I.G.N.G Ngoerah Bali, yang menangani pasien pengidap kista ginjal di RSCM.
“Beberapa minggu lalu, kami mulai melakukan operasi telerobotik untuk kasus urologi, dan kini kami kembangkan untuk bedah digestif,” ujar dr. Renan Sukmawan, Direktur Medik dan Keperawatan RSCM, seperti dikutip dari Antara.
Renan menjelaskan bahwa teknologi bedah robotik memiliki keunggulan dalam hal kecepatan dan ketepatan, jauh lebih unggul dibandingkan metode bedah tradisional. Penggunaan teknologi ini juga telah menjadi tren global dalam pelayanan kesehatan.
“Dunia saat ini bergerak menuju prosedur bedah yang lebih cepat, lebih singkat, dan lebih presisi. Ini adalah praktik yang sedang berkembang di banyak negara,” lanjut Renan.
Teknologi robotik tidak hanya diterapkan dalam bedah hati dan ginjal; menurut Renan, ke depannya metode ini bisa dimanfaatkan dalam berbagai prosedur medis, termasuk operasi untuk kanker dan bahkan tindakan persalinan.
dr. Wifanto Saditya Jeo, Kepala Instalasi Bedah Pusat RSCM, menyoroti bahwa teknologi bedah robotik menawarkan tingkat presisi yang lebih tinggi dibandingkan metode konvensional. “Pembedahan menggunakan robot memungkinkan ketepatan yang luar biasa, memungkinkan tindakan-tindakan kompleks dijalankan secara lebih efektif,” jelas Wifanto.
Lebih lanjut, Wifanto menyebut bahwa metode telerobotik ini berpotensi luas untuk berbagai jenis operasi di sejumlah organ tubuh. Menurutnya, teknologi robotik memberikan fleksibilitas yang setara dengan operasi manual namun dengan ketepatan lebih tinggi, memungkinkan operasi dilakukan bahkan dari jarak jauh.
Penggunaan teknologi ini juga membantu mengurangi kelelahan dokter selama operasi panjang, yang bisa memakan waktu berjam-jam. “Selain canggih, teknologi ini membuat operasi lebih efisien dan mengurangi beban kerja dokter,” kata Wifanto.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa teknologi operasi telerobotik ini akan ditempatkan di empat rumah sakit besar: RSCM Jakarta, RS Hasan Sadikin Bandung, RS I.G.N.G Ngoerah Bali, dan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
Dengan adanya teknologi ini, Budi berharap tantangan geografis yang selama ini menghambat akses kesehatan di Indonesia dapat teratasi, sehingga layanan medis yang berkualitas bisa menjangkau lebih banyak wilayah, termasuk daerah terpencil.