Beberapa waktu lalu, kabar duka datang dari dunia sepak bola Indonesia. Legenda Persebaya, Bejo Sugiantoro (47), dikabarkan meninggal dunia usai mengalami kolaps saat bermain sepak bola. Hasil pemeriksaan medis menyebutkan bahwa penyebab kematian Bejo diduga akibat serangan jantung. Tragedi ini menjadi perhatian, mengingat usia yang relatif masih muda dan sehat bagi seorang atlet.
Dr. Vito Damay, SpJP(K), FIHA, FICA, seorang spesialis jantung, memberikan sejumlah tips penting untuk menjaga kesehatan jantung, khususnya bagi mereka yang gemar berolahraga. Dalam wawancaranya, dr. Vito menyarankan agar seseorang melakukan pemeriksaan jantung secara rutin, terutama bagi mereka yang berusia di atas 30 tahun atau memiliki riwayat masalah jantung dalam keluarga. Pemeriksaan ini bisa meliputi tes elektrokardiogram (EKG), treadmill, atau ekokardiografi yang bermanfaat untuk mengetahui kondisi jantung secara lebih detail.
“Memastikan kesehatan jantung dengan pemeriksaan rutin adalah langkah pertama yang sangat penting. Terutama bagi mereka yang sudah memasuki usia 30 tahun dan memiliki faktor risiko jantung seperti hipertensi, kolesterol tinggi, atau riwayat penyakit jantung dalam keluarga,” jelas dr. Vito.
Selain itu, dr. Vito menekankan pentingnya pemanasan dan pendinginan yang memadai sebelum dan sesudah olahraga. Hal ini bertujuan untuk menghindari perubahan tekanan darah yang drastis yang bisa membebani jantung. Menurutnya, sangat penting untuk menyesuaikan intensitas olahraga dengan kemampuan tubuh dan usia. Olahraga yang berlebihan atau tidak disesuaikan dengan kondisi fisik bisa berisiko menyebabkan masalah kesehatan jantung.
“Sangat penting untuk mendengarkan tubuh. Jika merasa ada yang tidak beres atau tidak nyaman, lebih baik segera mengurangi intensitas olahraga atau menghentikan aktivitas fisik,” tambahnya.
Faktor lain yang perlu diperhatikan saat berolahraga adalah hidrasi tubuh dan keseimbangan elektrolit. Berolahraga di cuaca panas, misalnya, bisa menyebabkan dehidrasi yang berdampak buruk bagi jantung. Dr. Vito menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan mengonsumsi air yang cukup dan mengganti elektrolit yang hilang, terutama setelah aktivitas fisik yang intens.
Terakhir, dr. Vito mengingatkan agar setiap individu lebih peka terhadap kondisi tubuh saat berolahraga. Jika muncul gejala seperti nyeri dada, sesak napas, pusing, atau kelelahan yang berlebihan, sebaiknya segera berhenti dan mencari pertolongan medis. Mendengarkan tanda-tanda tubuh adalah langkah preventif yang sangat penting untuk mencegah hal-hal yang lebih buruk terjadi.
“Jangan anggap sepele gejala-gejala seperti nyeri dada atau pusing saat berolahraga. Jika merasa tidak nyaman, segera hentikan aktivitas fisik dan cari bantuan medis,” tegas dr. Vito.
Melalui langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita bisa terus menjaga kesehatan jantung dan menikmati aktivitas olahraga tanpa khawatir akan risiko kesehatan yang membahayakan. Jantung yang sehat adalah kunci utama untuk kualitas hidup yang baik.