Perdebatan mengenai manfaat susu dan daun kelor sebagai sumber nutrisi utama semakin mencuat, terutama dalam konteks program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia. Banyak ahli gizi menyoroti perbedaan kandungan gizi antara kedua bahan ini, serta potensi keduanya dalam memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat.
Susu sapi dikenal luas sebagai sumber kalsium dan protein yang sangat baik. Dalam satu gelas susu, terkandung sekitar 143 mg kalsium dan 8,14 gram protein. Selain itu, susu juga mengandung vitamin D yang membantu penyerapan kalsium secara efektif. Hal ini menjadikan susu sebagai pilihan utama untuk mendukung pertumbuhan tulang dan kesehatan gigi, terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Di sisi lain, daun kelor (Moringa oleifera) semakin populer karena kandungan nutrisinya yang melimpah. Dalam 100 gram daun kelor segar, terdapat sekitar 1.077 mg kalsium dan 5,1 gram protein. Meskipun kandungan kalsiumnya jauh lebih tinggi dibandingkan susu, penyerapan kalsium dari daun kelor tidak seefektif dari susu. Hal ini disebabkan oleh adanya senyawa seperti oksalat dan fitrat yang dapat menghambat penyerapan mineral tersebut dalam tubuh.
Salah satu keuntungan dari daun kelor adalah kandungan zat besi non-heme yang cukup tinggi. Namun, penyerapan zat besi dari sumber nabati ini tidak optimal dibandingkan dengan zat besi heme yang ditemukan dalam produk hewani. Oleh karena itu, meskipun daun kelor memiliki banyak manfaat kesehatan seperti meningkatkan sistem imun dan mengurangi peradangan, ia tidak dapat sepenuhnya menggantikan susu dalam hal penyediaan nutrisi penting.
Ahli gizi Fahmy Arif Tsani menekankan bahwa meskipun ada wacana untuk mengganti susu dengan daun kelor dalam program MBG, kualitas gizi antara keduanya tidak dapat disamakan. Ia menyarankan agar penggunaan daun kelor lebih dipandang sebagai pelengkap daripada pengganti susu sepenuhnya. Ini penting untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh kembang mereka.
Dengan semakin banyaknya penelitian mengenai manfaat kedua bahan ini, masyarakat diharapkan dapat membuat keputusan yang lebih baik mengenai asupan nutrisi mereka. Kesadaran akan perbedaan manfaat susu dan daun kelor akan membantu orang tua memilih sumber makanan yang tepat untuk keluarga mereka, terutama bagi anak-anak yang membutuhkan asupan gizi optimal untuk pertumbuhan yang sehat.