Rahasia Bangun Pagi dengan Energi Penuh dan Semangat Tinggi

Bangun pagi seharusnya menjadi momen menyegarkan untuk memulai hari dengan energi dan semangat baru. Namun, banyak orang justru merasa lesu dan sulit beranjak dari tempat tidur. Salah satu penyebab utama adalah kebiasaan buruk yang dilakukan segera setelah bangun tidur. Salah satunya adalah langsung memeriksa ponsel, yang meskipun memberikan kepuasan instan melalui media sosial, justru dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh. Cahaya biru dari layar perangkat elektronik menghambat produksi melatonin, sehingga tubuh kesulitan untuk benar-benar terjaga dan beradaptasi dengan pagi hari. Selain itu, kebiasaan lain seperti langsung minum kopi setelah bangun tidur juga bisa memperburuk kondisi tubuh. Kafein yang dikonsumsi terlalu dini dapat menyebabkan dehidrasi dan membuat tubuh lebih rentan terhadap kelelahan di siang hari.

Menurut Rea Frey, seorang penulis buku laris, kelelahan pagi sering kali disebabkan oleh gula darah yang tidak stabil, konsumsi kafein berlebihan, kualitas tidur yang buruk, dehidrasi, serta ketidakseimbangan hormon. Bersama suaminya, Alex Holguin, Frey mencetuskan gerakan “Unreachable” yang bertujuan membantu orang untuk lepas dari gangguan digital dan menciptakan rutinitas pagi yang lebih sehat. Mereka menekankan pentingnya menghindari kebiasaan buruk seperti menyimpan ponsel di dekat tempat tidur, mengutamakan interaksi digital dibandingkan dengan hubungan sosial, serta tetap berada di dalam ruangan tanpa paparan cahaya alami. Dengan mengubah kebiasaan ini, seseorang dapat membangun pagi yang lebih produktif, penuh energi, dan siap menghadapi hari dengan lebih baik.

Waspada Batu Ginjal Akibat Asam Urat: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Batu ginjal yang terbentuk akibat kadar asam urat tinggi dapat menimbulkan nyeri hebat dan berbagai komplikasi jika tidak segera ditangani. Jenis batu ini berbeda dari batu ginjal lainnya karena memiliki warna kekuningan hingga kecoklatan dengan tekstur yang bisa halus atau tajam. Salah satu gejala utama yang sering muncul adalah nyeri intens di bagian punggung atau sisi tubuh yang bisa menjalar ke perut dan selangkangan. Selain itu, penderita mungkin mengalami darah dalam urine, mual, muntah, serta gangguan buang air kecil seperti sering merasa ingin buang air kecil tetapi hanya sedikit yang keluar.

Beberapa faktor dapat memicu terbentuknya batu ginjal akibat asam urat, di antaranya konsumsi makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, dan seafood, kurangnya asupan cairan yang menyebabkan urine menjadi lebih pekat, obesitas, serta kondisi medis tertentu seperti gangguan metabolisme dan penyakit ginjal kronis. Untuk mengurangi risiko terbentuknya batu ginjal ini, disarankan untuk minum air putih dalam jumlah cukup, membatasi makanan tinggi purin, menjaga berat badan ideal, serta mengontrol asupan garam dan gula. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat seperti allopurinol atau kalium sitrat guna membantu menurunkan kadar asam urat dalam tubuh.

Jika dicurigai mengalami batu ginjal akibat asam urat, pemeriksaan medis seperti tes darah, tes urine, serta pemindaian dengan CT scan atau USG dapat membantu memastikan diagnosis. Batu berukuran kecil biasanya dapat keluar dengan sendirinya jika penderita cukup minum air. Namun, jika batu berukuran besar atau menyebabkan penyumbatan, tindakan medis seperti litotripsi atau ureteroskopi mungkin diperlukan. Dengan menjaga pola hidup sehat dan rutin memeriksakan kondisi tubuh, risiko terbentuknya batu ginjal akibat asam urat dapat dikurangi secara signifikan.

Ketika Napas Mengandung Aroma Urine: Tanda Bahaya yang Perlu Diwaspadai

Napas yang berbau seperti urine, atau dikenal secara medis sebagai oetor uremicum, bisa menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan yang serius, terutama masalah pada fungsi ginjal. Kondisi ini terjadi akibat penumpukan zat sisa metabolisme dalam darah yang seharusnya dikeluarkan melalui urine. Jika mengalami gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini antara lain pola makan tinggi protein, konsumsi bawang-bawangan, alkohol, jengkol, serta petai yang meningkatkan produksi amonia dalam tubuh. Selain itu, gagal ginjal kronis juga menjadi penyebab utama, di mana ginjal kehilangan kemampuannya dalam menyaring limbah, menyebabkan zat beracun menumpuk dan memengaruhi aroma napas seseorang. Infeksi bakteri seperti Helicobacter pylori pada lambung, gangguan sinus, serta kondisi genetik seperti trimethylaminuria juga dapat memicu bau napas yang tidak sedap.

Menurut dr. Tunggul D. Situmorang, kondisi ini disebabkan oleh penumpukan uremia dalam darah yang seharusnya dibuang melalui urine. Gangguan ginjal sendiri terbagi menjadi akut dan kronis, di mana kondisi akut masih dapat disembuhkan, sedangkan yang kronis bersifat permanen. Beberapa faktor risiko yang memengaruhi kesehatan ginjal meliputi tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, serta kebiasaan mengonsumsi obat-obatan yang berisiko merusak ginjal.

Gejala lain yang mungkin menyertai termasuk mual, muntah, nafsu makan menurun, kulit kering, serta pembengkakan pada kaki. Mencegah gangguan ginjal dapat dilakukan dengan mengontrol tekanan darah, menjaga kadar gula darah, serta menerapkan pola hidup sehat. Jika penyakit ginjal telah terjadi, maka pengobatan melibatkan terapi cuci darah atau transplantasi ginjal untuk mempertahankan fungsi tubuh.

Berbuka dengan Air Kelapa, Ini Khasiat yang Wajib Kamu Tahu!

Air kelapa menjadi salah satu minuman favorit yang banyak dicari saat berbuka puasa. Selain memberikan kesegaran alami, minuman ini juga dikenal mampu mengembalikan cairan tubuh yang hilang setelah seharian berpuasa. Kandungan elektrolit di dalamnya membuat air kelapa menjadi pilihan yang baik untuk membantu mencegah dehidrasi.

Mengatasi Dehidrasi Setelah Berpuasa

Berpuasa selama kurang lebih 14 jam dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan, terutama jika aktivitas yang dilakukan cukup padat. Kekurangan cairan bisa menyebabkan tubuh terasa lemas, mudah lelah, bahkan dalam kondisi tertentu bisa menyebabkan pingsan akibat dehidrasi.

Salah satu cara untuk mengembalikan cairan tubuh dengan cepat adalah mengonsumsi air kelapa saat berbuka. Kandungan elektrolit alami dalam air kelapa, seperti kalium dan magnesium, dapat membantu menyeimbangkan kembali cairan tubuh yang hilang.

Selain elektrolit, air kelapa juga mengandung berbagai nutrisi penting, seperti:

  • Protein: 0,5 gram
  • Karbohidrat: 10,2 gram
  • Kalsium: 4% dari kebutuhan harian
  • Magnesium: 4% dari kebutuhan harian
  • Fosfor: 2% dari kebutuhan harian
  • Kalium (Potasium): 15% dari kebutuhan harian

Dengan kandungan tersebut, air kelapa tidak hanya menyegarkan, tetapi juga membantu tubuh tetap bertenaga setelah berpuasa.

Kondisi Tertentu yang Harus Berhati-hati

Meskipun memiliki banyak manfaat, tidak semua orang disarankan untuk mengonsumsi air kelapa dalam jumlah berlebihan, terutama bagi mereka yang mengalami masalah pada fungsi ginjal.

Jika ginjal tidak dapat bekerja secara optimal, tubuh akan kesulitan mengeluarkan kelebihan kalium. Akumulasi kalium dalam darah atau yang dikenal dengan hiperkalemia dapat memicu gangguan irama jantung (aritmia), yang berisiko menyebabkan masalah serius.

Oleh karena itu, bagi individu dengan penurunan fungsi ginjal, mengonsumsi air kelapa sebaiknya dilakukan dengan pengawasan medis agar tidak menimbulkan risiko kesehatan.

Kesimpulan

Air kelapa merupakan pilihan yang baik untuk berbuka puasa karena dapat menghidrasi tubuh dan menggantikan elektrolit yang hilang selama berpuasa. Namun, bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, terutama gangguan ginjal, konsumsi air kelapa harus dibatasi untuk mencegah efek samping yang berbahaya.

Dengan mengonsumsi air kelapa secara bijak, manfaat kesehatannya bisa dirasakan secara maksimal tanpa menimbulkan risiko bagi tubuh.

Studi Ungkap Asupan Murah yang Bisa Bikin Panjang Umur

Peneliti terkenal, Dan Buettner, telah melakukan perjalanan ke berbagai Blue Zone di seluruh dunia untuk mengungkapkan rahasia kehidupan panjang dan sehat. Blue Zone adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan wilayah-wilayah di dunia yang dikenal memiliki populasi dengan usia yang lebih panjang serta tingkat kesehatan yang lebih baik daripada rata-rata dunia. Beberapa wilayah yang termasuk dalam Blue Zone adalah Okinawa di Jepang, Sardinia di Italia, dan Ikaria di Yunani.

Selama penelitiannya, Buettner menemukan pola-pola makan yang menjadi kunci bagi warga Blue Zone dalam mempertahankan kesehatan mereka. Salah satu temuan menariknya adalah tentang manfaat kacang-kacangan. Menurut Buettner, kacang-kacangan merupakan makanan yang kaya akan nutrisi dan memiliki peran penting dalam memperpanjang umur.

“Kacang-kacangan adalah makanan utama yang mendukung umur panjang. Kandungan protein, serat, dan karbohidrat kompleksnya sangat lengkap,” kata Buettner dalam sebuah wawancara. Kacang-kacangan yang dimaksud meliputi berbagai jenis, seperti kacang tanah, almond, edamame, kacang merah, dan kedelai.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2001 melibatkan lebih dari 9.000 orang dan menemukan hubungan signifikan antara konsumsi kacang-kacangan secara rutin dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner. Penyakit kardiovaskular, yang sering dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti dislipidemia, hipertensi, diabetes tipe 2, serta obesitas, dapat dicegah dengan konsumsi kacang-kacangan dalam jumlah yang cukup.

Bukan hanya itu, penelitian juga menunjukkan bahwa kacang-kacangan mampu mengurangi kadar kolesterol jahat, menstabilkan gula darah, dan membantu mencegah kanker. Selain itu, makanan ini juga sangat baik untuk menjaga berat badan tetap stabil.

Yang lebih menarik lagi, kacang-kacangan mengandung banyak nutrisi penting seperti tembaga, asam folat, zat besi, magnesium, serta vitamin B6. Karena kacang memiliki indeks glikemik yang rendah, mereka tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. Hal ini menjadikannya pilihan makanan yang sangat baik untuk menjaga kestabilan energi sepanjang hari.

Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa mengonsumsi biji-bijian secara rutin bisa memperpanjang usia. “Jika Anda makan satu cangkir biji-bijian setiap hari mulai dari usia muda, itu bisa menambah empat tahun harapan hidup Anda,” ujar Buettner.

Dengan semua manfaat ini, kacang-kacangan menjadi pilihan makanan yang sangat terjangkau dan mudah ditemukan. Dari kedelai, kacang merah, hingga almond, masyarakat bisa memilih jenis kacang yang sesuai dengan selera dan kebutuhan nutrisi mereka.

Dengan temuan Buettner ini, kini semakin jelas bahwa untuk menjalani hidup yang panjang dan sehat, mengonsumsi kacang-kacangan bisa menjadi langkah sederhana namun efektif. Jadi, jangan ragu untuk mulai memasukkan lebih banyak kacang dalam pola makan harian Anda!

Inovasi Baru Samitivej Hospital untuk Perawatan Kesehatan Anak

Samitivej Hospital kembali menunjukkan komitmennya dalam menyediakan perawatan kesehatan anak terbaik dengan meresmikan perluasan Samitivej International Children’s Hospital, yang kini beroperasi secara mandiri di Samitivej Srinakarin Hospital. Dengan investasi sebesar dua miliar Baht (sekitar Rp 970 miliar), ekspansi ini tidak hanya memperkuat peran Samitivej sebagai pusat rujukan pediatrik terkemuka di Asia-Pasifik, tetapi juga membuka akses bagi anak-anak dari berbagai belahan dunia untuk menerima perawatan medis terbaik.

Menurut Wakil Pejabat Eksekutif Samitivej Hospital, Surangkana Techapaitoon, fasilitas yang diperbarui ini bertujuan untuk mewujudkan masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak melalui pengintegrasian inovasi medis, keahlian kelas dunia, serta pendekatan perawatan yang penuh kasih sayang. “Kami ingin memastikan setiap anak, dari bayi hingga remaja, mendapatkan perawatan terbaik yang mereka butuhkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/3/2025).

Fasilitas Kesehatan Anak yang Tangguh di Pusat Asia-Pasifik

Perluasan ini bertujuan untuk melayani pasien, tidak hanya dari Thailand, tetapi juga dari negara-negara sekitarnya seperti Indonesia, Vietnam, Laos, Kamboja, Brunei, hingga kawasan Timur Tengah seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Qatar. Reputasi rumah sakit ini semakin diperkuat sebagai penyedia layanan kesehatan bertaraf global.

Samitivej International Children’s Hospital kini memiliki fasilitas yang sangat modern dengan delapan lantai dan 111 tempat tidur, termasuk ruang perawatan intensif untuk bayi prematur dan pasien dalam kondisi kritis. Rumah sakit ini juga dilengkapi dengan teknologi Rumah Sakit Pintar yang mengutamakan efisiensi dan kualitas perawatan pasien. Beberapa fasilitas unggulan yang ditawarkan antara lain ruang operasi hibrida dengan teknologi pencitraan biplane untuk prosedur bedah yang presisi, serta pusat rehabilitasi canggih yang menggunakan teknologi terbaru untuk terapi fisik.

Perawatan Canggih untuk Kondisi Kompleks dan Langka

Samitivej International Children’s Hospital mendefinisikan kembali keunggulan pediatrik dengan menawarkan perawatan mutakhir untuk kondisi kompleks dan langka. Beberapa layanan unggulan yang ditawarkan termasuk:

  • Perawatan Jantung: Mulai dari bedah jantung terbuka hingga kateterisasi minimal invasif, rumah sakit ini menyediakan perawatan menyeluruh bagi pasien jantung sejak lahir.
  • Transplantasi dan Terapi Canggih: Seperti transplantasi sumsum tulang haploidentik dan terapi sel CAR-T untuk menangani kelainan darah serta kanker pada anak-anak.
  • Bedah Pediatrik: Pengoperasian bayi dan anak-anak dengan kepakaran yang mencakup berbagai prosedur bedah dari kepala hingga kaki.
  • Epilepsi: Terapi implan obat dan stimulasi saraf vagus (VNS) sebagai solusi untuk epilepsi yang sulit diobati.

Kemitraan Global untuk Perawatan Anak yang Lebih Baik

Samitivej juga memperkuat kualitas layanannya dengan menjalin kemitraan internasional. Rumah sakit ini bekerja sama dengan Doernbecher Children’s Hospital (OHSU, Amerika Serikat) untuk meningkatkan perawatan anak-anak yang sakit kritis dan bayi baru lahir. Selain itu, kemitraan dengan Takatsuki General Hospital (Jepang) berfokus pada perawatan neonatal dan alergi, serta memberi akses pada inovasi medis terbaru di dunia pediatrik.

Menghadirkan Inovasi dalam Perawatan Kesehatan Digital

Samitivej juga menjadi pelopor dalam penerapan teknologi digital di dunia kesehatan dengan memperkenalkan berbagai sistem Rumah Sakit Pintar. Aplikasi Well Kidz, yang memungkinkan orangtua mengelola rekam medis dan jadwal konsultasi jarak jauh, adalah salah satu contoh nyata inovasi digital yang diterapkan. Layanan darurat pintar dengan ambulans yang dilengkapi pemantauan real-time dan sistem OPD pintar juga bertujuan untuk meningkatkan respons darurat dan komunikasi yang lebih baik antara pasien dan tim medis.

Pencapaian Luar Biasa dalam Perawatan Pediatrik

Samitivej Hospital mencatatkan berbagai pencapaian luar biasa dalam bidang pediatrik, antara lain lebih dari 7.000 kasus pediatrik kritis yang ditangani setiap tahunnya. Rumah sakit ini juga memiliki tingkat kelangsungan hidup satu tahun yang mengesankan pada transplantasi sumsum tulang, yakni 92%, melampaui standar global. Selain itu, lebih dari 400 bayi dengan masalah jantung berhasil ditangani melalui koreksi bedah yang sukses.

Dengan berbagai pencapaian tersebut, Samitivej Hospital terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan perawatan terbaik bagi anak-anak di seluruh dunia. Rumah sakit ini bertekad untuk terus menjadi pemimpin dalam perawatan pediatrik dan kesehatan anak, baik di Asia-Pasifik maupun di tingkat global.

Dilarikan ke RS Karena GERD, Wendy Cagur Ungkap Gejala yang Mesti Diwaspadai

Komedian sekaligus presenter, Wendy Cagur, kembali dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami nyeri hebat di bagian dada. Setelah menjalani pemeriksaan medis, dokter memastikan bahwa Wendy mengalami Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), atau yang lebih dikenal dengan asam lambung naik.

Sebelumnya, Wendy sempat menjalani pemeriksaan medis karena keluhan serupa yang diduga berkaitan dengan kondisi jantungnya. Namun, hasil diagnosis menunjukkan bahwa gejala tersebut disebabkan oleh GERD, bukan masalah jantung.

Kabar mengenai kondisi Wendy ini disampaikan langsung oleh sang istri, Revti Ayu Natasya, melalui unggahan di Instagram. Ia menceritakan bahwa Wendy kembali mengalami nyeri dada usai menjalani siaran langsung program sahur.

“Tadi subuh setelah live sahur, suami tiba-tiba telepon dan bilang dadanya sakit lagi, bahkan lebih parah dibandingkan Jumat kemarin. Langsung dibawa ke rumah sakit terdekat dari tempat kerjanya, dan ternyata karena GERD,” ungkap Revti.

GERD dan Gejala yang Harus Diwaspadai

Terkait kondisi yang dialami Wendy, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, menjelaskan bahwa GERD memiliki beberapa gejala yang perlu diwaspadai.

“Saat puasa, gejala asam lambung naik biasanya ditandai dengan perut terasa panas, dada seperti terbakar, mulut terasa pahit, nyeri di ulu hati, serta perut kembung,” jelas Prof. Ari.

Ia juga menambahkan bahwa keluhan asam lambung naik lebih sering terjadi di minggu-minggu awal bulan puasa. Orang yang memiliki riwayat penyakit maag atau gangguan pencernaan lainnya cenderung lebih rentan mengalami kondisi ini.

GERD sendiri merupakan kondisi di mana asam lambung berulang kali naik ke kerongkongan akibat melemahnya katup esofagus. Hal ini dapat menyebabkan iritasi, peradangan, hingga rasa tidak nyaman yang berkepanjangan jika tidak ditangani dengan baik.

Faktor Risiko yang Memicu GERD

Beberapa kebiasaan dan kondisi tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami GERD, antara lain:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Makan dalam porsi besar
  • Makan dengan terburu-buru
  • Makan terlalu larut malam
  • Konsumsi makanan tinggi lemak atau gorengan
  • Kehamilan
  • Kebiasaan merokok
  • Konsumsi alkohol dan kopi secara berlebihan
  • Efek samping dari obat-obatan tertentu

Untuk mencegah GERD kambuh, penting untuk menjaga pola makan yang sehat, menghindari makanan pemicu, serta tidak langsung berbaring setelah makan. Selain itu, bagi penderita GERD, menjalani pola makan yang lebih teratur saat puasa juga menjadi tantangan tersendiri.

Saat ini, Wendy Cagur masih menjalani perawatan dan pemantauan lebih lanjut dari tim medis. Semoga kondisinya segera membaik dan ia dapat kembali beraktivitas seperti biasa.

Mengkhawatirkan! 70% Kasus Kanker Payudara Tertunda Deteksi di Stadium Lanjut

Kanker payudara di Indonesia masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius, dengan data menunjukkan bahwa tujuh dari sepuluh kasus terdeteksi pada tahap lanjut. Menurut laporan dari Global Cancer Observatory (2022), Indonesia mencatat lebih dari 400.000 kasus kanker baru setiap tahunnya, dan banyak perempuan baru mendapatkan diagnosis kanker payudara ketika pengobatan sudah semakin terbatas. Padahal, deteksi dini dapat meningkatkan peluang kelangsungan hidup hingga 98%, namun masih banyak perempuan yang ragu atau enggan melakukan pemeriksaan.

Berdasarkan penelitian, ada beberapa alasan yang menyebabkan ketidaktertarikan untuk melakukan pemeriksaan, mulai dari kurangnya kesadaran, stigma sosial, hingga ketakutan terhadap prosedur medis itu sendiri. Bahkan, di banyak komunitas, pemeriksaan payudara sering dianggap tabu dan tidak nyaman. Beberapa perempuan merasa malu atau khawatir menjadi beban bagi keluarga mereka jika didiagnosis dengan penyakit serius.

Menanggapi tantangan besar ini, Fujifilm Indonesia bekerja sama dengan MedicElle Clinic meluncurkan inisiatif penting, yaitu program “Cancer-Free Towards a Healthy Family.” Program ini menyediakan layanan mammografi 3D gratis bagi 100 perempuan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran dan deteksi dini kanker payudara. Pemeriksaan ini dilakukan antara 1 hingga 15 November 2025, dan hasilnya diumumkan pada 23 November bersamaan dengan sesi edukasi kesehatan.

Teknologi Canggih Membuat Proses Pemeriksaan Lebih Nyaman

Salah satu kekhawatiran utama perempuan mengenai mammografi adalah rasa sakit dan ketidaknyamanan selama pemeriksaan. Namun, kemajuan teknologi dalam bidang medis kini memungkinkan pengalaman pemeriksaan menjadi jauh lebih nyaman. Mammografi digital berbasis kecerdasan buatan (AI) dari Fujifilm Indonesia tidak hanya mengurangi rasa tidak nyaman, tetapi juga mempercepat proses deteksi dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi dan paparan radiasi yang lebih rendah.

“Kami percaya bahwa pelayanan kesehatan adalah hak dasar bagi setiap orang,” ujar Masato Yamamoto, Presiden Direktur PT Fujifilm Indonesia. “Kami hadir bukan hanya dengan teknologi, tetapi juga sebagai mitra untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker payudara. Kami ingin mengubah kenyataan bahwa 70% kasus baru masih terdeteksi terlambat, dan untuk itu, kami bekerja keras agar pemeriksaan lebih mudah diakses dan tidak menakutkan.”

Kesempatan Berharga untuk Perempuan Indonesia

Ratna Setyarahajoe, salah satu peserta program ini, berbagi pengalamannya setelah menjalani pemeriksaan mammografi. Memiliki riwayat kanker dalam keluarga, Ratna merasa penting untuk melakukan pemeriksaan rutin sebagai langkah pencegahan.

“Saya sering mendiskusikan kanker payudara dengan keluarga. Ini bukan hanya tentang diri saya, tapi untuk memastikan tubuh saya tetap sehat,” kata Ratna. “Pemeriksaan kali ini sangat berbeda. Tidak ada rasa sakit, tidak perlu mengubah posisi saya, dan teknologi yang digunakan sangat memudahkan.”

Ratna juga menekankan pentingnya menyebarkan informasi mengenai pemeriksaan payudara rutin kepada teman-temannya di kantor. “Banyak perempuan yang masih belum sadar akan pentingnya pemeriksaan ini. Saya berharap mereka bisa merasa lebih nyaman dan terbuka untuk melakukannya,” tambahnya.

Fujifilm Indonesia Terus Berinovasi untuk Menjangkau Lebih Banyak Perempuan

Fujifilm Indonesia berkomitmen untuk terus memperluas inisiatif deteksi dini kanker payudara ini dengan bekerja sama dengan berbagai institusi kesehatan terkemuka di Indonesia, termasuk Mandaya Puri Hospital dan Universitas Udayana. Kolaborasi ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak perempuan di seluruh Indonesia dan memastikan mereka mendapatkan akses ke pemeriksaan yang dapat menyelamatkan nyawa.

Handra Effendi, Direktur PT Fujifilm Indonesia, menekankan bahwa misi ini hanya bisa sukses melalui kerjasama antara berbagai pemangku kepentingan. “Kolaborasi dengan berbagai institusi dan organisasi kesehatan merupakan langkah penting untuk memastikan lebih banyak perempuan mendapatkan akses ke deteksi dini kanker payudara,” ujar Handra.

Kesadaran dan Aksi Kolektif untuk Perempuan yang Sehat

Deteksi dini kanker payudara bukan hanya soal melawan penyakit, tetapi juga soal memberikan kesempatan bagi lebih banyak perempuan untuk hidup sehat dan berkualitas. Program ini memberikan harapan bahwa tidak ada perempuan yang harus menunggu terlalu lama, merasa takut, atau menghadapi perjuangan melawan kanker sendirian. Dengan upaya bersama ini, perempuan Indonesia semakin diberdayakan untuk menjaga kesehatan mereka dan hidup lebih baik.

Melalui program seperti ini, Fujifilm Indonesia berharap dapat mengubah stigma yang ada dan mendorong perempuan untuk lebih sadar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan. Mengambil langkah kecil sekarang dapat menyelamatkan nyawa di masa depan.

Kurma dan Unsalted Butter: Tren Baru yang Dapat Dampak Positif, Tapi Perhatikan Ini

Berbuka puasa dengan kurma telah menjadi tradisi yang diikuti oleh umat Muslim, karena sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits riwayat Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, maka berbukalah dengan kurma, sebab kurma itu mendatangkan berkah. Namun jika tidak ada, berbukalah dengan air karena air itu bersih.” Tradisi ini tidak hanya membawa berkah, tetapi juga memiliki manfaat bagi tubuh, terutama saat berbuka puasa setelah seharian berpuasa.

Kurma dikenal memiliki rasa manis yang lezat, namun lebih dari sekedar cita rasa, kurma mengandung berbagai nutrisi penting yang diperlukan tubuh saat berpuasa. Sebagai contoh, kurma kaya akan karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral yang membantu mengembalikan energi yang hilang selama berpuasa. Belakangan ini, kurma juga hadir dalam berbagai variasi, seperti yang dipadukan dengan kacang almond atau keju untuk menambah cita rasa.

Namun, ahli gizi klinik, dr. Putri Sakti, MGizi, SpGK, AIFO-K, CBCFF, menyarankan agar konsumen tetap bijak dalam menambahkan bahan lain seperti unsalted butter atau keju pada kurma. “Boleh-boleh saja mengikuti tren tersebut, selama tidak berlebihan. Jangan lupa untuk memperhatikan kandungan kalori dan lemak yang ada pada tambahan bahan tersebut,” jelas dr. Putri dalam percakapan dengan detikcom, Minggu (9/5/2025).

Kurma sendiri, yang kaya akan karbohidrat, dapat memberikan energi dengan cepat setelah berpuasa seharian. Namun, jika ditambah dengan keju atau unsalted butter, yang memiliki kandungan lemak tinggi, total kalori dalam satu sajian bisa menjadi cukup signifikan. “Biasanya, satu butir kurma yang dipadukan dengan bahan-bahan tersebut sudah cukup, dan pastikan jumlahnya tidak berlebihan,” tambahnya.

Dr. Putri juga mengingatkan agar tak terlalu banyak mengonsumsi makanan manis saat berbuka puasa, karena hal ini bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Sebagai alternatif, ia menyarankan untuk menyelingi konsumsi kurma dengan takjil yang lebih tinggi protein, seperti telur rebus atau makanan yang kaya akan gizi lainnya. Dengan begitu, tubuh akan lebih mudah mendapatkan energi tanpa terganggu lonjakan gula darah yang tidak diinginkan.

“Pastikan porsi dan frekuensi konsumsi makanan manis diperhatikan, cukup satu butir saja untuk mencukupi kebutuhan energi saat berbuka,” ungkap dr. Putri. Sehingga, berbuka puasa tetap bisa dilakukan dengan seimbang dan tetap memperhatikan kesehatan tubuh.

Minum Kopi Saat Puasa? Ikuti Saran Dokter agar Lambung Aman

Bagi banyak orang, kopi sudah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari, baik sebagai penyemangat di pagi hari maupun teman bekerja di siang hari. Namun, selama bulan Ramadan, pola konsumsi kopi tentu perlu disesuaikan. Lantas, kapan waktu yang paling tepat untuk menikmati kopi saat berpuasa?

Aturan Minum Kopi Selama Puasa Menurut Ahli

Mengonsumsi kopi saat puasa memang boleh dilakukan, tetapi harus dengan cara yang tepat agar tidak berdampak negatif pada kesehatan. Spesialis penyakit dalam, dr. Aru Ariadno, SpPD-KGEH, menyarankan agar kopi dikonsumsi setelah berbuka puasa, dengan catatan perut sudah terisi makanan.

“Boleh saja minum kopi setelah berbuka, tetapi harus hati-hati bagi penderita gastritis atau asam lambung. Kandungan kafein dalam kopi bisa memicu gangguan pada lambung bagi mereka yang memiliki kondisi tersebut,” jelas dr. Aru saat diwawancarai pada Senin (17/2/2025).

Bagi mereka yang tidak memiliki masalah lambung, kopi bisa dinikmati setelah berbuka, tetapi tetap dalam batas wajar.

Bolehkah Minum Kopi Saat Sahur?

Sementara itu, spesialis urologi, dr. Nur Rasyid, SpU, menjelaskan bahwa minum kopi saat sahur juga diperbolehkan, asalkan tidak dalam keadaan perut kosong.

“Kalau ingin minum kopi saat sahur, pastikan perut sudah terisi makanan terlebih dahulu. Kopi tidak akan menyebabkan dehidrasi jika dikonsumsi dengan pola yang tepat,” ujar dr. Nur saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (26/2).

Selain itu, mengonsumsi kopi menjelang waktu tidur sebaiknya dihindari. Kandungan kafein dapat mengganggu pola tidur dan membuat tubuh sulit beristirahat dengan optimal.

Siapa yang Harus Menghindari Kopi Saat Puasa?

Meski kopi memiliki banyak manfaat, ada beberapa kondisi yang mengharuskan seseorang membatasi atau bahkan menghindari konsumsi kopi saat berpuasa, di antaranya:

  • Penderita gastritis atau GERD, karena kafein dapat meningkatkan produksi asam lambung.
  • Orang dengan hipertensi, terutama jika konsumsi kopi tidak dikontrol.
  • Mereka yang mengalami gangguan tidur, karena efek stimulan kafein bisa bertahan selama beberapa jam setelah dikonsumsi.

Kesimpulan

Minum kopi saat puasa boleh dilakukan, baik saat sahur maupun setelah berbuka, asalkan perut sudah terisi terlebih dahulu. Hindari konsumsi kopi menjelang tidur dan perhatikan kondisi tubuh agar tetap bugar selama menjalankan ibadah puasa. Jika memiliki masalah kesehatan tertentu seperti asam lambung atau tekanan darah tinggi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menikmati kopi selama Ramadan.