Persiapkan Diri dengan Tes Kesehatan Sebelum Lomba Lari!

Tren olahraga lari semakin populer, terutama di Surabaya, yang akan mengadakan Medic Air Run 2025 pada Minggu, 4 Mei mendatang. Lari, meskipun terlihat mudah, sebenarnya memerlukan kondisi fisik yang prima agar dapat dilakukan tanpa risiko cedera. Oleh karena itu, sebelum berpartisipasi, penting untuk menjalani Medical Check Up (MCU) guna memastikan tubuh dalam kondisi optimal.

Dokter Spesialis Jantung dari Mayapada Hospital Surabaya, dr. Liem Audi Natalino, Sp.JP(K), FIHA, FAPSC, menjelaskan bahwa lari sangat baik untuk kesehatan jantung, serta membantu mengontrol tekanan darah, kolesterol, dan menjaga berat badan ideal. Namun, penting untuk mengetahui kondisi tubuh terlebih dahulu untuk mencegah gangguan kesehatan, seperti cedera atau masalah jantung.

MCU merupakan langkah awal untuk memahami kesehatan secara menyeluruh, termasuk deteksi penyakit tersembunyi, serta pemeriksaan fungsi jantung, ginjal, dan hati. Selain itu, pemeriksaan ini juga memastikan tubuh memiliki kadar sel darah merah yang cukup agar oksigen dapat terdistribusi dengan baik selama berlari. Pemeriksaan yang disarankan mencakup EKG, tes laboratorium untuk fungsi hati dan ginjal, serta evaluasi kebugaran oleh dokter spesialis kedokteran olahraga.

Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dari Mayapada Hospital, dr. Yohan Christian Suisan, Sp.KFR., M.Ked.Klin, menambahkan bahwa tes VO₂ max juga bisa dilakukan untuk mengukur tingkat kebugaran kardiorespirasi tubuh. Hasil tes VO₂ max ini akan memberikan gambaran mengenai performa tubuh dalam olahraga. Mayapada Hospital juga memberikan layanan pemeriksaan EKG gratis serta layanan MCU dan VO₂ max dengan harga spesial bagi peserta Medic Air Run 2025.

Untuk mendukung peserta, Mayapada Hospital menyediakan aplikasi MyCare yang memungkinkan pengguna mengatur jadwal konsultasi dan memantau kondisi tubuh. Aplikasi ini juga memberikan akses ke artikel kesehatan dan tips olahraga.

Manfaat Teh Serai untuk Kesehatan yang Wajib Diketahui

Teh serai menjadi pilihan banyak orang, terutama saat pagi hari, sebagai minuman yang menyegarkan sebelum memulai aktivitas. Minuman herbal yang aromatik ini menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang luar biasa. Salah satunya adalah memperkuat sistem kekebalan tubuh. Teh serai kaya akan antioksidan, yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh, serta memiliki sifat antibakteri dan antijamur yang dapat melindungi dari infeksi.

Selain itu, teh serai juga dapat membantu menurunkan berat badan. Dengan meningkatkan metabolisme tubuh, minuman ini membantu membakar kalori lebih cepat dan mengurangi lemak tubuh. Jika diminum setiap pagi dengan perut kosong, teh serai berpotensi mengurangi risiko obesitas.

Tak hanya itu, teh serai juga bermanfaat untuk mengontrol tekanan darah. Kandungan kalium dalam teh serai berperan penting dalam menurunkan tekanan darah dan mengurangi kolesterol jahat, yang pada gilirannya mengurangi risiko penyakit jantung. Manfaat lainnya adalah kemampuannya dalam mendetoksifikasi tubuh, membantu membersihkan darah dan menghilangkan racun.

Teh serai juga diketahui efektif dalam melancarkan pencernaan dan mengurangi kecemasan. Sifat antioksidan pada teh ini membantu meredakan masalah pencernaan, seperti perut kembung dan sembelit. Aroma serai yang menenangkan juga berfungsi untuk mengurangi stres dan meningkatkan relaksasi. Tak kalah penting, konsumsi rutin teh serai juga dapat mengurangi peradangan tubuh dan menurunkan kadar kolesterol, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung.

Beras Merah: Pilihan Sehat yang Mengandung Risiko Tersembunyi

Penelitian terbaru dari Universitas Michigan State mengungkapkan bahwa beras merah mengandung arsenik karsinogenik yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras putih. Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Risk Analysis, para peneliti menemukan bahwa beras merah mengandung sekitar 40 persen lebih banyak arsenik anorganik, jenis arsenik yang terbukti dapat menyebabkan kanker. Temuan ini membuka diskusi baru mengenai reputasi beras merah sebagai pilihan makanan yang lebih sehat.

Meskipun beras merah kaya akan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan, termasuk manfaat dalam menurunkan risiko kanker dan mendukung kesehatan jantung, penelitian ini menunjukkan bahwa beras merah juga membawa risiko paparan arsenik yang lebih tinggi. Arsenik dapat menyebabkan kerusakan genetik dan meningkatkan risiko kanker, yang merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan oleh konsumen yang memilih beras ini untuk manfaat kesehatannya.

Di sisi lain, beras putih lebih murah dan diterima secara luas oleh masyarakat, dengan kandungan arsenik yang lebih rendah. Proses pengolahannya mengurangi sebagian besar lapisan luar yang mengandung arsenik, meskipun ini juga mengurangi kandungan nutrisi pentingnya. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak kecil, yang mengonsumsi makanan dalam jumlah lebih banyak relatif terhadap berat badan mereka, berisiko lebih tinggi terhadap paparan arsenik dari konsumsi beras merah.

Para peneliti menyarankan agar orang tua mempertimbangkan untuk menyeimbangkan konsumsi beras merah dan putih dalam pola makan anak-anak guna meminimalkan risiko kesehatan sambil tetap memperoleh manfaat gizi yang baik.

Rahasia Bangun Pagi dengan Energi Penuh dan Semangat Tinggi

Bangun pagi seharusnya menjadi momen menyegarkan untuk memulai hari dengan energi dan semangat baru. Namun, banyak orang justru merasa lesu dan sulit beranjak dari tempat tidur. Salah satu penyebab utama adalah kebiasaan buruk yang dilakukan segera setelah bangun tidur. Salah satunya adalah langsung memeriksa ponsel, yang meskipun memberikan kepuasan instan melalui media sosial, justru dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh. Cahaya biru dari layar perangkat elektronik menghambat produksi melatonin, sehingga tubuh kesulitan untuk benar-benar terjaga dan beradaptasi dengan pagi hari. Selain itu, kebiasaan lain seperti langsung minum kopi setelah bangun tidur juga bisa memperburuk kondisi tubuh. Kafein yang dikonsumsi terlalu dini dapat menyebabkan dehidrasi dan membuat tubuh lebih rentan terhadap kelelahan di siang hari.

Menurut Rea Frey, seorang penulis buku laris, kelelahan pagi sering kali disebabkan oleh gula darah yang tidak stabil, konsumsi kafein berlebihan, kualitas tidur yang buruk, dehidrasi, serta ketidakseimbangan hormon. Bersama suaminya, Alex Holguin, Frey mencetuskan gerakan “Unreachable” yang bertujuan membantu orang untuk lepas dari gangguan digital dan menciptakan rutinitas pagi yang lebih sehat. Mereka menekankan pentingnya menghindari kebiasaan buruk seperti menyimpan ponsel di dekat tempat tidur, mengutamakan interaksi digital dibandingkan dengan hubungan sosial, serta tetap berada di dalam ruangan tanpa paparan cahaya alami. Dengan mengubah kebiasaan ini, seseorang dapat membangun pagi yang lebih produktif, penuh energi, dan siap menghadapi hari dengan lebih baik.

Waspada Batu Ginjal Akibat Asam Urat: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Batu ginjal yang terbentuk akibat kadar asam urat tinggi dapat menimbulkan nyeri hebat dan berbagai komplikasi jika tidak segera ditangani. Jenis batu ini berbeda dari batu ginjal lainnya karena memiliki warna kekuningan hingga kecoklatan dengan tekstur yang bisa halus atau tajam. Salah satu gejala utama yang sering muncul adalah nyeri intens di bagian punggung atau sisi tubuh yang bisa menjalar ke perut dan selangkangan. Selain itu, penderita mungkin mengalami darah dalam urine, mual, muntah, serta gangguan buang air kecil seperti sering merasa ingin buang air kecil tetapi hanya sedikit yang keluar.

Beberapa faktor dapat memicu terbentuknya batu ginjal akibat asam urat, di antaranya konsumsi makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, dan seafood, kurangnya asupan cairan yang menyebabkan urine menjadi lebih pekat, obesitas, serta kondisi medis tertentu seperti gangguan metabolisme dan penyakit ginjal kronis. Untuk mengurangi risiko terbentuknya batu ginjal ini, disarankan untuk minum air putih dalam jumlah cukup, membatasi makanan tinggi purin, menjaga berat badan ideal, serta mengontrol asupan garam dan gula. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat seperti allopurinol atau kalium sitrat guna membantu menurunkan kadar asam urat dalam tubuh.

Jika dicurigai mengalami batu ginjal akibat asam urat, pemeriksaan medis seperti tes darah, tes urine, serta pemindaian dengan CT scan atau USG dapat membantu memastikan diagnosis. Batu berukuran kecil biasanya dapat keluar dengan sendirinya jika penderita cukup minum air. Namun, jika batu berukuran besar atau menyebabkan penyumbatan, tindakan medis seperti litotripsi atau ureteroskopi mungkin diperlukan. Dengan menjaga pola hidup sehat dan rutin memeriksakan kondisi tubuh, risiko terbentuknya batu ginjal akibat asam urat dapat dikurangi secara signifikan.

Ketika Napas Mengandung Aroma Urine: Tanda Bahaya yang Perlu Diwaspadai

Napas yang berbau seperti urine, atau dikenal secara medis sebagai oetor uremicum, bisa menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan yang serius, terutama masalah pada fungsi ginjal. Kondisi ini terjadi akibat penumpukan zat sisa metabolisme dalam darah yang seharusnya dikeluarkan melalui urine. Jika mengalami gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini antara lain pola makan tinggi protein, konsumsi bawang-bawangan, alkohol, jengkol, serta petai yang meningkatkan produksi amonia dalam tubuh. Selain itu, gagal ginjal kronis juga menjadi penyebab utama, di mana ginjal kehilangan kemampuannya dalam menyaring limbah, menyebabkan zat beracun menumpuk dan memengaruhi aroma napas seseorang. Infeksi bakteri seperti Helicobacter pylori pada lambung, gangguan sinus, serta kondisi genetik seperti trimethylaminuria juga dapat memicu bau napas yang tidak sedap.

Menurut dr. Tunggul D. Situmorang, kondisi ini disebabkan oleh penumpukan uremia dalam darah yang seharusnya dibuang melalui urine. Gangguan ginjal sendiri terbagi menjadi akut dan kronis, di mana kondisi akut masih dapat disembuhkan, sedangkan yang kronis bersifat permanen. Beberapa faktor risiko yang memengaruhi kesehatan ginjal meliputi tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, serta kebiasaan mengonsumsi obat-obatan yang berisiko merusak ginjal.

Gejala lain yang mungkin menyertai termasuk mual, muntah, nafsu makan menurun, kulit kering, serta pembengkakan pada kaki. Mencegah gangguan ginjal dapat dilakukan dengan mengontrol tekanan darah, menjaga kadar gula darah, serta menerapkan pola hidup sehat. Jika penyakit ginjal telah terjadi, maka pengobatan melibatkan terapi cuci darah atau transplantasi ginjal untuk mempertahankan fungsi tubuh.

Berbuka dengan Air Kelapa, Ini Khasiat yang Wajib Kamu Tahu!

Air kelapa menjadi salah satu minuman favorit yang banyak dicari saat berbuka puasa. Selain memberikan kesegaran alami, minuman ini juga dikenal mampu mengembalikan cairan tubuh yang hilang setelah seharian berpuasa. Kandungan elektrolit di dalamnya membuat air kelapa menjadi pilihan yang baik untuk membantu mencegah dehidrasi.

Mengatasi Dehidrasi Setelah Berpuasa

Berpuasa selama kurang lebih 14 jam dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan, terutama jika aktivitas yang dilakukan cukup padat. Kekurangan cairan bisa menyebabkan tubuh terasa lemas, mudah lelah, bahkan dalam kondisi tertentu bisa menyebabkan pingsan akibat dehidrasi.

Salah satu cara untuk mengembalikan cairan tubuh dengan cepat adalah mengonsumsi air kelapa saat berbuka. Kandungan elektrolit alami dalam air kelapa, seperti kalium dan magnesium, dapat membantu menyeimbangkan kembali cairan tubuh yang hilang.

Selain elektrolit, air kelapa juga mengandung berbagai nutrisi penting, seperti:

  • Protein: 0,5 gram
  • Karbohidrat: 10,2 gram
  • Kalsium: 4% dari kebutuhan harian
  • Magnesium: 4% dari kebutuhan harian
  • Fosfor: 2% dari kebutuhan harian
  • Kalium (Potasium): 15% dari kebutuhan harian

Dengan kandungan tersebut, air kelapa tidak hanya menyegarkan, tetapi juga membantu tubuh tetap bertenaga setelah berpuasa.

Kondisi Tertentu yang Harus Berhati-hati

Meskipun memiliki banyak manfaat, tidak semua orang disarankan untuk mengonsumsi air kelapa dalam jumlah berlebihan, terutama bagi mereka yang mengalami masalah pada fungsi ginjal.

Jika ginjal tidak dapat bekerja secara optimal, tubuh akan kesulitan mengeluarkan kelebihan kalium. Akumulasi kalium dalam darah atau yang dikenal dengan hiperkalemia dapat memicu gangguan irama jantung (aritmia), yang berisiko menyebabkan masalah serius.

Oleh karena itu, bagi individu dengan penurunan fungsi ginjal, mengonsumsi air kelapa sebaiknya dilakukan dengan pengawasan medis agar tidak menimbulkan risiko kesehatan.

Kesimpulan

Air kelapa merupakan pilihan yang baik untuk berbuka puasa karena dapat menghidrasi tubuh dan menggantikan elektrolit yang hilang selama berpuasa. Namun, bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, terutama gangguan ginjal, konsumsi air kelapa harus dibatasi untuk mencegah efek samping yang berbahaya.

Dengan mengonsumsi air kelapa secara bijak, manfaat kesehatannya bisa dirasakan secara maksimal tanpa menimbulkan risiko bagi tubuh.

Studi Ungkap Asupan Murah yang Bisa Bikin Panjang Umur

Peneliti terkenal, Dan Buettner, telah melakukan perjalanan ke berbagai Blue Zone di seluruh dunia untuk mengungkapkan rahasia kehidupan panjang dan sehat. Blue Zone adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan wilayah-wilayah di dunia yang dikenal memiliki populasi dengan usia yang lebih panjang serta tingkat kesehatan yang lebih baik daripada rata-rata dunia. Beberapa wilayah yang termasuk dalam Blue Zone adalah Okinawa di Jepang, Sardinia di Italia, dan Ikaria di Yunani.

Selama penelitiannya, Buettner menemukan pola-pola makan yang menjadi kunci bagi warga Blue Zone dalam mempertahankan kesehatan mereka. Salah satu temuan menariknya adalah tentang manfaat kacang-kacangan. Menurut Buettner, kacang-kacangan merupakan makanan yang kaya akan nutrisi dan memiliki peran penting dalam memperpanjang umur.

“Kacang-kacangan adalah makanan utama yang mendukung umur panjang. Kandungan protein, serat, dan karbohidrat kompleksnya sangat lengkap,” kata Buettner dalam sebuah wawancara. Kacang-kacangan yang dimaksud meliputi berbagai jenis, seperti kacang tanah, almond, edamame, kacang merah, dan kedelai.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2001 melibatkan lebih dari 9.000 orang dan menemukan hubungan signifikan antara konsumsi kacang-kacangan secara rutin dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner. Penyakit kardiovaskular, yang sering dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti dislipidemia, hipertensi, diabetes tipe 2, serta obesitas, dapat dicegah dengan konsumsi kacang-kacangan dalam jumlah yang cukup.

Bukan hanya itu, penelitian juga menunjukkan bahwa kacang-kacangan mampu mengurangi kadar kolesterol jahat, menstabilkan gula darah, dan membantu mencegah kanker. Selain itu, makanan ini juga sangat baik untuk menjaga berat badan tetap stabil.

Yang lebih menarik lagi, kacang-kacangan mengandung banyak nutrisi penting seperti tembaga, asam folat, zat besi, magnesium, serta vitamin B6. Karena kacang memiliki indeks glikemik yang rendah, mereka tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. Hal ini menjadikannya pilihan makanan yang sangat baik untuk menjaga kestabilan energi sepanjang hari.

Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa mengonsumsi biji-bijian secara rutin bisa memperpanjang usia. “Jika Anda makan satu cangkir biji-bijian setiap hari mulai dari usia muda, itu bisa menambah empat tahun harapan hidup Anda,” ujar Buettner.

Dengan semua manfaat ini, kacang-kacangan menjadi pilihan makanan yang sangat terjangkau dan mudah ditemukan. Dari kedelai, kacang merah, hingga almond, masyarakat bisa memilih jenis kacang yang sesuai dengan selera dan kebutuhan nutrisi mereka.

Dengan temuan Buettner ini, kini semakin jelas bahwa untuk menjalani hidup yang panjang dan sehat, mengonsumsi kacang-kacangan bisa menjadi langkah sederhana namun efektif. Jadi, jangan ragu untuk mulai memasukkan lebih banyak kacang dalam pola makan harian Anda!

Inovasi Baru Samitivej Hospital untuk Perawatan Kesehatan Anak

Samitivej Hospital kembali menunjukkan komitmennya dalam menyediakan perawatan kesehatan anak terbaik dengan meresmikan perluasan Samitivej International Children’s Hospital, yang kini beroperasi secara mandiri di Samitivej Srinakarin Hospital. Dengan investasi sebesar dua miliar Baht (sekitar Rp 970 miliar), ekspansi ini tidak hanya memperkuat peran Samitivej sebagai pusat rujukan pediatrik terkemuka di Asia-Pasifik, tetapi juga membuka akses bagi anak-anak dari berbagai belahan dunia untuk menerima perawatan medis terbaik.

Menurut Wakil Pejabat Eksekutif Samitivej Hospital, Surangkana Techapaitoon, fasilitas yang diperbarui ini bertujuan untuk mewujudkan masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak melalui pengintegrasian inovasi medis, keahlian kelas dunia, serta pendekatan perawatan yang penuh kasih sayang. “Kami ingin memastikan setiap anak, dari bayi hingga remaja, mendapatkan perawatan terbaik yang mereka butuhkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/3/2025).

Fasilitas Kesehatan Anak yang Tangguh di Pusat Asia-Pasifik

Perluasan ini bertujuan untuk melayani pasien, tidak hanya dari Thailand, tetapi juga dari negara-negara sekitarnya seperti Indonesia, Vietnam, Laos, Kamboja, Brunei, hingga kawasan Timur Tengah seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Qatar. Reputasi rumah sakit ini semakin diperkuat sebagai penyedia layanan kesehatan bertaraf global.

Samitivej International Children’s Hospital kini memiliki fasilitas yang sangat modern dengan delapan lantai dan 111 tempat tidur, termasuk ruang perawatan intensif untuk bayi prematur dan pasien dalam kondisi kritis. Rumah sakit ini juga dilengkapi dengan teknologi Rumah Sakit Pintar yang mengutamakan efisiensi dan kualitas perawatan pasien. Beberapa fasilitas unggulan yang ditawarkan antara lain ruang operasi hibrida dengan teknologi pencitraan biplane untuk prosedur bedah yang presisi, serta pusat rehabilitasi canggih yang menggunakan teknologi terbaru untuk terapi fisik.

Perawatan Canggih untuk Kondisi Kompleks dan Langka

Samitivej International Children’s Hospital mendefinisikan kembali keunggulan pediatrik dengan menawarkan perawatan mutakhir untuk kondisi kompleks dan langka. Beberapa layanan unggulan yang ditawarkan termasuk:

  • Perawatan Jantung: Mulai dari bedah jantung terbuka hingga kateterisasi minimal invasif, rumah sakit ini menyediakan perawatan menyeluruh bagi pasien jantung sejak lahir.
  • Transplantasi dan Terapi Canggih: Seperti transplantasi sumsum tulang haploidentik dan terapi sel CAR-T untuk menangani kelainan darah serta kanker pada anak-anak.
  • Bedah Pediatrik: Pengoperasian bayi dan anak-anak dengan kepakaran yang mencakup berbagai prosedur bedah dari kepala hingga kaki.
  • Epilepsi: Terapi implan obat dan stimulasi saraf vagus (VNS) sebagai solusi untuk epilepsi yang sulit diobati.

Kemitraan Global untuk Perawatan Anak yang Lebih Baik

Samitivej juga memperkuat kualitas layanannya dengan menjalin kemitraan internasional. Rumah sakit ini bekerja sama dengan Doernbecher Children’s Hospital (OHSU, Amerika Serikat) untuk meningkatkan perawatan anak-anak yang sakit kritis dan bayi baru lahir. Selain itu, kemitraan dengan Takatsuki General Hospital (Jepang) berfokus pada perawatan neonatal dan alergi, serta memberi akses pada inovasi medis terbaru di dunia pediatrik.

Menghadirkan Inovasi dalam Perawatan Kesehatan Digital

Samitivej juga menjadi pelopor dalam penerapan teknologi digital di dunia kesehatan dengan memperkenalkan berbagai sistem Rumah Sakit Pintar. Aplikasi Well Kidz, yang memungkinkan orangtua mengelola rekam medis dan jadwal konsultasi jarak jauh, adalah salah satu contoh nyata inovasi digital yang diterapkan. Layanan darurat pintar dengan ambulans yang dilengkapi pemantauan real-time dan sistem OPD pintar juga bertujuan untuk meningkatkan respons darurat dan komunikasi yang lebih baik antara pasien dan tim medis.

Pencapaian Luar Biasa dalam Perawatan Pediatrik

Samitivej Hospital mencatatkan berbagai pencapaian luar biasa dalam bidang pediatrik, antara lain lebih dari 7.000 kasus pediatrik kritis yang ditangani setiap tahunnya. Rumah sakit ini juga memiliki tingkat kelangsungan hidup satu tahun yang mengesankan pada transplantasi sumsum tulang, yakni 92%, melampaui standar global. Selain itu, lebih dari 400 bayi dengan masalah jantung berhasil ditangani melalui koreksi bedah yang sukses.

Dengan berbagai pencapaian tersebut, Samitivej Hospital terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan perawatan terbaik bagi anak-anak di seluruh dunia. Rumah sakit ini bertekad untuk terus menjadi pemimpin dalam perawatan pediatrik dan kesehatan anak, baik di Asia-Pasifik maupun di tingkat global.

Dilarikan ke RS Karena GERD, Wendy Cagur Ungkap Gejala yang Mesti Diwaspadai

Komedian sekaligus presenter, Wendy Cagur, kembali dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami nyeri hebat di bagian dada. Setelah menjalani pemeriksaan medis, dokter memastikan bahwa Wendy mengalami Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), atau yang lebih dikenal dengan asam lambung naik.

Sebelumnya, Wendy sempat menjalani pemeriksaan medis karena keluhan serupa yang diduga berkaitan dengan kondisi jantungnya. Namun, hasil diagnosis menunjukkan bahwa gejala tersebut disebabkan oleh GERD, bukan masalah jantung.

Kabar mengenai kondisi Wendy ini disampaikan langsung oleh sang istri, Revti Ayu Natasya, melalui unggahan di Instagram. Ia menceritakan bahwa Wendy kembali mengalami nyeri dada usai menjalani siaran langsung program sahur.

“Tadi subuh setelah live sahur, suami tiba-tiba telepon dan bilang dadanya sakit lagi, bahkan lebih parah dibandingkan Jumat kemarin. Langsung dibawa ke rumah sakit terdekat dari tempat kerjanya, dan ternyata karena GERD,” ungkap Revti.

GERD dan Gejala yang Harus Diwaspadai

Terkait kondisi yang dialami Wendy, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, menjelaskan bahwa GERD memiliki beberapa gejala yang perlu diwaspadai.

“Saat puasa, gejala asam lambung naik biasanya ditandai dengan perut terasa panas, dada seperti terbakar, mulut terasa pahit, nyeri di ulu hati, serta perut kembung,” jelas Prof. Ari.

Ia juga menambahkan bahwa keluhan asam lambung naik lebih sering terjadi di minggu-minggu awal bulan puasa. Orang yang memiliki riwayat penyakit maag atau gangguan pencernaan lainnya cenderung lebih rentan mengalami kondisi ini.

GERD sendiri merupakan kondisi di mana asam lambung berulang kali naik ke kerongkongan akibat melemahnya katup esofagus. Hal ini dapat menyebabkan iritasi, peradangan, hingga rasa tidak nyaman yang berkepanjangan jika tidak ditangani dengan baik.

Faktor Risiko yang Memicu GERD

Beberapa kebiasaan dan kondisi tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami GERD, antara lain:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Makan dalam porsi besar
  • Makan dengan terburu-buru
  • Makan terlalu larut malam
  • Konsumsi makanan tinggi lemak atau gorengan
  • Kehamilan
  • Kebiasaan merokok
  • Konsumsi alkohol dan kopi secara berlebihan
  • Efek samping dari obat-obatan tertentu

Untuk mencegah GERD kambuh, penting untuk menjaga pola makan yang sehat, menghindari makanan pemicu, serta tidak langsung berbaring setelah makan. Selain itu, bagi penderita GERD, menjalani pola makan yang lebih teratur saat puasa juga menjadi tantangan tersendiri.

Saat ini, Wendy Cagur masih menjalani perawatan dan pemantauan lebih lanjut dari tim medis. Semoga kondisinya segera membaik dan ia dapat kembali beraktivitas seperti biasa.