Konsultasi Gizi Gratis di Car Free Day Unhas Makassar: Meningkatkan Kesehatan Masyarakat

Pada Minggu (19/4), Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengadakan acara pemeriksaan kesehatan dan konsultasi gizi gratis di Car Free Day (CFD) Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar. Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang rutin dilakukan oleh PDGKI Sulsel. Kali ini, mereka berkolaborasi dengan Departemen Ilmu Gizi Unhas untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.

Sebanyak 200 peserta mengikuti acara ini, yang mencakup pemeriksaan komposisi tubuh, konsultasi gizi, dan pemeriksaan gula darah serta hemoglobin, semuanya tanpa biaya. Ketua PDGKI Sulsel, Nur Ainun Rani, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan pertama kali mereka mengadakan pemeriksaan di Unhas, dengan dukungan penuh dari pihak Departemen Ilmu Gizi.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia Unhas, Prof Dr Farida Patittingi, turut memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Ia juga berpartisipasi dengan memeriksakan kesehatannya dan memastikan semuanya dalam kondisi baik. Prof Farida menekankan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan gizi dan meningkatkan produktivitas.

Peserta CFD tampak antusias dalam mengikuti pemeriksaan. Mereka dimulai dengan penimbangan berat badan menggunakan alat khusus yang langsung mendeteksi berbagai komposisi tubuh, seperti massa otot, lemak, dan tulang, serta Indeks Massa Tubuh (IMT). Setelah itu, mereka mengikuti pemeriksaan gula darah dan konsultasi gizi dari para dokter ahli. Guru besar Ahli Gizi Unhas, Prof Dr Venny Hadju, juga hadir untuk memantau jalannya kegiatan ini. Kolaborasi antara PDGKI Sulsel dan Departemen Ilmu Gizi Unhas ini merupakan bagian dari program Unhas Sehat yang mendukung kesehatan masyarakat.

Cara Mengukur Berat Badan Ideal Berdasarkan Tinggi Badan

Menjaga berat badan yang ideal sangat penting untuk mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Baik berat badan berlebih maupun kekurangan berat badan dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan. Kelebihan berat badan dapat menyebabkan penyakit seperti jantung, stroke, diabetes, hingga kanker, sementara kekurangan berat badan dapat meningkatkan risiko anemia, osteoporosis, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Untuk mengetahui apakah berat badan Anda sudah ideal, ada beberapa cara yang bisa digunakan. Salah satunya adalah dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI). Rumus BMI adalah berat badan (kg) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (m). Dengan hasil perhitungan BMI, Anda bisa mengetahui kategori berat badan, seperti berat badan kurang, ideal, berlebih, atau obesitas.

Metode lain adalah Indeks Broca, yang menghitung berat badan ideal berdasarkan tinggi badan dan jenis kelamin. Untuk pria, rumusnya adalah tinggi badan (cm) dikurangi 100, lalu dikurangi 10%. Sedangkan untuk wanita, dikurangi 15%. Terdapat juga tabel berat badan ideal yang memberikan kisaran berat badan ideal berdasarkan tinggi badan, yang dapat digunakan sebagai acuan cepat.

Namun, penting untuk diingat bahwa angka-angka tersebut hanya bersifat referensi. Banyak faktor lain yang mempengaruhi penampilan tubuh, seperti massa otot, proporsi tubuh, usia, dan jumlah cairan tubuh. Oleh karena itu, meskipun metode-metode ini memberikan gambaran, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli medis atau ahli gizi untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.