Kepulauan Riau (Kepri), yang selama ini menjadi pilihan bagi sebagian warga Indonesia untuk berobat di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, kini sedang berusaha memperbaiki kualitas fasilitas kesehatan di daerahnya. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kepri, Muhammad Bisri, mengungkapkan bahwa meski masih ada warga yang memilih berobat ke luar negeri, tren tersebut menunjukkan penurunan yang signifikan.
Menurut Bisri, salah satu faktor utama yang membuat warga Kepri memilih berobat ke luar negeri adalah karena ketersediaan fasilitas kesehatan yang belum memadai di beberapa rumah sakit daerah, terutama untuk penanganan penyakit tertentu. Hal ini diperparah dengan kedekatan geografis Kepri dengan Singapura dan Malaysia yang memudahkan akses bagi warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di kedua negara tersebut.
Namun, ada angin segar. Bisri menambahkan bahwa kini tren tersebut mulai berbalik arah. Seiring dengan meningkatnya kualitas layanan kesehatan di Kepri, semakin banyak warga yang memilih untuk berobat di rumah sakit setempat, seperti RSUD Raja Ahmad Tabib, RS BP Batam, dan RS Awal Bros Batam. Meski masih ada beberapa layanan medis yang belum tersedia, terutama untuk penyakit seperti kanker dan penyakit jantung, perubahan positif ini diharapkan dapat terus berlanjut.
“Trendnya sudah mulai menurun, karena semakin baiknya kualitas dan jenis layanan kesehatan di Kepri, mereka sudah tidak perlu lagi jauh-jauh ke Johor atau Singapura,” ujar Bisri
Namun, meski tren positif ini terlihat, Bisri mengakui bahwa masih banyak warga yang membutuhkan layanan kesehatan yang lebih kompleks, seperti terapi radio untuk pengobatan kanker. Namun, dia optimis bahwa tahun ini, rumah sakit di Kepri sudah bisa menyediakan layanan tersebut. “Insyaallah tahun ini, rumah sakit yang ada di Kepri sudah bisa melayani radio terapi untuk kanker,” ujarnya dengan penuh harap.
Selain itu, pemerintah daerah juga telah mengimplementasikan program cek kesehatan gratis yang sudah dimulai sejak 3 Februari 2025 di 96 puskesmas di seluruh Kepri. Program ini ditujukan untuk seluruh lapisan usia, dari bayi, balita, remaja, dewasa hingga lansia. Pemeriksaan ini dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi ketersediaan sarana dan peralatan yang ada di setiap puskesmas.
“Pemeriksaan kesehatan gratis ini sudah berjalan di puskesmas-puskesmas, meskipun ada beberapa kendala seperti ketersediaan bahan reagen yang masih menunggu bantuan dari pemerintah pusat,” lanjut Bisri.
Kepri memang tengah berupaya meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan untuk menjawab kebutuhan warganya. Dengan adanya perubahan positif ini, diharapkan warga Kepri tidak perlu lagi bergantung pada negara tetangga untuk mendapatkan perawatan medis yang berkualitas.