Texas Siaga Campak! Wabah Tersebar Cepat, Korban Jiwa Mulai Berjatuhan

Jumlah kasus campak di negara bagian Texas, Amerika Serikat, melonjak drastis dalam waktu singkat, mencapai 481 kasus dari sebelumnya 422 kasus yang dilaporkan pada awal pekan. Kabar ini disampaikan oleh Departemen Layanan Kesehatan Texas yang menyatakan bahwa wabah ini semakin meluas dan memicu kekhawatiran di berbagai wilayah. Hingga kini, setidaknya 56 orang telah menjalani perawatan di rumah sakit akibat infeksi tersebut. Tragisnya, seorang anak usia sekolah yang tidak menerima vaksin campak dan tidak memiliki riwayat penyakit bawaan dinyatakan meninggal dunia.

Pusat wabah masih berada di Gaines County, wilayah yang pertama kali mencatat kasus campak dua bulan lalu, dengan total 315 kasus sejauh ini. Campak dikenal sebagai penyakit yang sangat menular, dan dalam kasus ini penyebarannya tak hanya terbatas di Texas, tapi juga telah menjangkau negara bagian tetangga seperti New Mexico dan Oklahoma.

Wabah yang terjadi sejak Januari 2025 ini menjadi yang terbesar di Texas dalam lebih dari tiga dekade terakhir. Terakhir kali jumlah kasus sebesar ini tercatat pada tahun 1992, ketika total kasus mencapai 990 orang. Pejabat kesehatan setempat terus mengingatkan warga untuk segera melakukan vaksinasi sebagai langkah pencegahan. Upaya ini dinilai sangat penting mengingat tingginya tingkat penularan virus campak yang bisa menyebar dengan cepat terutama di komunitas yang belum terlindungi vaksin.

Waspadai Penyakit Kambuhan Usai Lebaran yang Sering Terabaikan

Lebaran identik dengan momen kebahagiaan dan hidangan lezat yang menggoda selera. Namun, di balik kemeriahan itu, tersembunyi potensi bahaya bagi kesehatan. Perubahan mendadak dalam pola makan dan gaya hidup selama masa liburan dapat memicu kambuhnya sejumlah penyakit kronis yang sebelumnya mungkin sudah terkendali. Beberapa penyakit yang rentan kembali muncul antara lain hipertensi, kolesterol tinggi, asam urat, diabetes, dan gangguan lambung seperti maag.

Hipertensi bisa meningkat drastis akibat konsumsi makanan tinggi garam dan kurangnya aktivitas fisik selama libur panjang. Kolesterol tinggi pun kerap menghantui pasca-Lebaran, terutama karena konsumsi gorengan, jeroan, dan makanan bersantan. Asam urat juga tidak kalah mengintai, terutama setelah menyantap seafood dan jeroan yang tinggi purin. Selain itu, pola makan manis yang berlebihan turut berkontribusi pada lonjakan gula darah yang bisa memicu diabetes. Tak kalah penting, gangguan lambung seperti maag sering muncul akibat makan tidak teratur dan konsumsi makanan pedas atau berlemak berlebihan.

Untuk mencegah risiko tersebut, penting menerapkan gaya hidup sehat pasca-Lebaran. Konsumsi makanan seimbang, perbanyak buah dan sayur, serta pilih metode memasak yang sehat seperti mengukus atau merebus. Jaga porsi makan, perbanyak minum air putih, dan lakukan aktivitas fisik ringan secara rutin. Selain itu, istirahat cukup dan pengelolaan stres yang baik turut membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan agar tetap prima setelah masa perayaan.