RS PON Resmikan Pusat Pencegahan Stroke Terbaru: Comprehensive Carotid Center

Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) Mahar Mardjono Jakarta baru saja memperkenalkan layanan unggulan terbarunya, yaitu Comprehensive Carotid Center, yang difokuskan pada pencegahan stroke.

Stroke masih menjadi salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian di Indonesia. Padahal, sekitar 90% kasus stroke sebenarnya dapat dicegah dengan pola hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan yang teratur.

Direktur RS PON, dr. Adin Nulkhasanah, Sp.S, menyampaikan bahwa selain penanganan cepat, langkah pencegahan juga sangat penting dalam menghadapi stroke.

Fokus kami adalah deteksi dini dan penanganan masalah pada arteri karotis,” ungkap dr. Adin dalam acara peresmian pusat layanan ini di Jakarta, pada 29 Oktober 2024.

Menurut dr. Nandini Phalita Laksmi, Sp.S, arteri karotis adalah pembuluh darah utama yang terletak di leher dan menghubungkan aliran darah dari jantung ke otak. Tersumbatnya arteri ini dapat menjadi penyebab stroke.

“Di Comprehensive Carotid Center RS PON, layanan yang disediakan meliputi diagnosis untuk mendeteksi penyempitan arteri karotis, serta pengobatan dan rehabilitasi pasca-stroke,” ujar dr. Nandini dalam acara yang sama.

Apabila ditemukan penyempitan di arteri karotis, dokter akan melakukan tindakan yang meliputi pemberian obat, pemasangan stent, atau prosedur endarterektomi untuk membersihkan plak di arteri jika penyempitan lebih dari 50%.

“Dengan deteksi awal penyempitan arteri dan tindakan seperti pemasangan stent atau operasi, risiko stroke dapat dicegah secara maksimal hingga 100%,” kata dr.Reza Aditya Arpandi, Sp.S.

Pemeriksaan kondisi arteri karotis dapat dilakukan menggunakan USG, dan direkomendasikan bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun atau yang memiliki risiko stroke tinggi.

Menurut dr. Reza, penyumbatan pada arteri karotis umumnya disebabkan oleh plak yang terbentuk akibat dinding pembuluh darah yang mengalami kerusakan atau menjadi kasar. Faktor risiko seperti hipertensi dan diabetes yang sudah lama dapat merusak dinding pembuluh, menyebabkan sel-sel mudah mengendap dan membentuk plak.

Pengecekan risiko stroke dasar dapat dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan tingkat pertama, seperti Puskesmas dan bahkan Posyandu. Penilaian risiko ini dilakukan melalui pemeriksaan tekanan darah, kadar gula, serta faktor gaya hidup. Jika risiko stroke terdeteksi tinggi, pasien bisa dirujuk ke rumah sakit.

Workshop untuk Meningkatkan Kompetensi Dokter

Sebagai bagian dari peluncuran layanan Comprehensive Carotid Center, RS PON mengadakan workshop penanganan arteri karotis dan prosedur endarterektomi pada 29-30 Oktober 2024, diikuti oleh lebih dari 50 dokter.

“Workshop ini memberikan kesempatan bagi para dokter untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam penanganan kasus arteri karotis, sambil berbagi ilmu dan pengalaman dengan para pakar di bidangnya,” tambah dr. Nandini.

Dalam acara workshop ini, digunakan model arteri karotis yang dikembangkan oleh tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Model ini adalah yang pertama di Indonesia dengan kemampuan meniru kondisi arteri karotis secara presisi, mirip dengan kondisi pada tubuh manusia. Alat ini dikembangkan untuk membantu dokter mempersiapkan prosedur operasi arteri karotis dengan tingkat presisi yang lebih tinggi,” jelas Muhammad Shiddiq Sayyid Hashuro, S.T., M.Eng., Ph.D., pakar teknik biomedia dan neuroscience dari ITB.