Jakarta – Pemeriksaan kesehatan mata pada anak-anak sebaiknya dilakukan sejak usia dini, terutama antara usia 3 hingga 5 tahun. Hal ini penting untuk mendeteksi masalah penglihatan yang mungkin tidak disadari oleh orang tua, sehingga dapat diatasi lebih awal.
Dokter spesialis mata anak, Dr. Mira, menjelaskan bahwa banyak gangguan penglihatan dapat mempengaruhi perkembangan belajar dan sosial anak. “Jika masalah penglihatan tidak terdeteksi, anak bisa mengalami kesulitan di sekolah dan interaksi dengan teman-temannya,” ujar Dr. Mira. Pemeriksaan dini dapat membantu mencegah masalah yang lebih serius di kemudian hari.
Pemeriksaan kesehatan mata pada anak usia 3-5 tahun dapat dilakukan dengan metode yang sederhana dan menyenangkan. Beberapa tes yang biasa dilakukan termasuk pengujian ketajaman visual dan pemeriksaan mata dengan alat khusus. “Kami menggunakan metode yang tidak menakutkan agar anak merasa nyaman selama pemeriksaan,” tambahnya.
Orang tua juga diimbau untuk memperhatikan tanda-tanda gangguan penglihatan pada anak, seperti sulitnya melihat benda-benda di jauh, sering mengedipkan mata, atau menjauhkan buku saat membaca. “Jika ada tanda-tanda tersebut, segera konsultasikan ke dokter mata untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Dr. Mira.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran, berbagai lembaga kesehatan mulai meluncurkan kampanye pemeriksaan kesehatan mata gratis di sekolah-sekolah. Ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak anak dan memberikan edukasi kepada orang tua tentang pentingnya kesehatan mata. “Kami berharap dengan kampanye ini, lebih banyak orang tua yang sadar akan pentingnya memeriksakan kesehatan mata anak,” ungkap salah satu penyelenggara kampanye.
Pemeriksaan kesehatan mata pada anak usia 3-5 tahun merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan dan perkembangan anak. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, kita dapat memastikan bahwa anak-anak memiliki penglihatan yang baik untuk mendukung proses belajar dan interaksi sosial mereka.