https://revigormaxenhancement.net

Keajaiban di Ketinggian: Bidan Tessa Siswina Bantu Persalinan Darurat di Pesawat

Dalam sebuah penerbangan Citilink rute Pontianak-Surabaya pada 11 Maret 2025, seorang penumpang berinisial RS (18) asal Jawa Timur melahirkan di dalam pesawat. Kejadian tak terduga ini berhasil ditangani oleh Dr. Tessa Siswina, S.Si.T, M.Keb, seorang bidan yang kebetulan berada di penerbangan tersebut.

Awalnya, Tessa yang duduk di kursi 15F tidak menyadari situasi darurat hingga pengumuman dari pilot meminta bantuan tenaga medis. Setelah bertanya kepada penumpang di sebelahnya, ia mendapat informasi bahwa ada seorang ibu hendak melahirkan. Tanpa ragu, Tessa segera menawarkan bantuan, melepas tas dan jam tangannya, lalu menghampiri pramugari yang langsung menanyakan apakah ia seorang dokter. Dengan tegas, Tessa menjawab bahwa ia adalah bidan.

Setelah mengecek kondisi penumpang yang sudah mengalami pecah ketuban pada usia kandungan 33 minggu, Tessa meminta agar pasien dibawa ke bagian belakang pesawat. Dalam kondisi darurat, ia menangani proses persalinan di lantai kabin dan berhasil membantu kelahiran seorang bayi laki-laki di ketinggian 35.000 kaki. Saat pilot mengumumkan kelahiran tersebut, Tessa merinding karena masih berusaha mengeluarkan plasenta.

Ibu RS saat itu hanya didampingi anaknya yang berusia tiga tahun, sementara suaminya masih bekerja di Malaysia. Bayi yang baru lahir langsung digendong oleh penumpang lain karena sang ibu masih dalam pemulihan. Setelah memastikan ibu dan bayi dalam kondisi stabil, Tessa menunjukkan kartu anggota Ikatan Bidan Indonesia sebagai identitas profesionalnya. Ia juga mengapresiasi peralatan medis yang tersedia di pesawat, yang sangat membantunya dalam menangani persalinan darurat tersebut.

Di luar kejadian ini, Tessa merupakan dosen di Poltekkes Kemenkes Pontianak dan baru menyelesaikan program doktoralnya di Universitas Padjadjaran melalui beasiswa tugas belajar dari Kementerian Kesehatan dalam waktu 2,5 tahun. Ia kini aktif sebagai Ketua Bidang 5 di Kolegium Kebidanan, assessor LAMPTKes, serta pengurus daerah IBI Provinsi Kalimantan Barat.

Atas aksinya, Kementerian Kesehatan RI memberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya dalam menangani situasi darurat ini. Direktur Jenderal Sumber Daya Manusia Kesehatan, Yuli Farianti, menegaskan bahwa ketenangan dan keterampilan seorang tenaga kesehatan seperti Tessa sangat dibutuhkan di situasi tak terduga. Ia berharap peristiwa ini menjadi inspirasi bagi tenaga medis lainnya dalam menghadapi tantangan di lapangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *