Seorang pria asal Amerika Serikat, Jackson Hunter, melakukan eksperimen kebugaran dengan melakukan 500 push-up dalam satu jam. Tantangan ini tidak hanya menguji ketahanan fisiknya, tetapi juga memberikan perubahan yang cukup signifikan pada tubuhnya dalam waktu singkat.
Dilansir dari Daily Mail, Hunter membagikan pengalaman saat menjalani tantangan ini dan memperlihatkan perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Setelah menyelesaikan 500 push-up, otot-otot di lengan dan dadanya tampak lebih menonjol dan berisi. Para ahli kebugaran menjelaskan bahwa kondisi ini terjadi karena peningkatan aliran darah ke otot, yang membuatnya terlihat lebih besar dan berdefinisi.
Namun, perubahan tersebut hanya bersifat sementara, biasanya berlangsung selama dua hingga tiga jam. Faktor-faktor seperti intensitas latihan dan tingkat hidrasi seseorang juga berpengaruh terhadap durasi efek ini.
Push-Up sebagai Indikator Kesehatan
Meski melakukan 500 push-up dalam satu sesi dianggap berlebihan bagi sebagian orang, para pakar kebugaran menyebut bahwa latihan ini dapat menjadi indikator umum kesehatan seseorang. Push-up bukan hanya tentang kekuatan otot, tetapi juga melatih daya tahan tubuh dan fungsi kardiovaskular.
Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa melakukan push-up secara rutin dapat membantu menurunkan risiko serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan setiap orang untuk menjadikan push-up sebagai bagian dari rutinitas olahraga harian mereka.
Berapa Banyak Push-Up yang Disarankan?
Jumlah push-up yang disarankan bervariasi berdasarkan usia dan jenis kelamin. Berikut panduan umum untuk tingkat kebugaran yang baik:
- Usia 20-an:
- Pria: 28 kali
- Wanita: 20 kali
- Usia 30-an:
- Pria: 21 kali
- Wanita: 19 kali
- Usia 40-an:
- Pria: 16 kali
- Wanita: 14 kali
- Usia 50-an:
- Pria: 12 kali
- Wanita: 10 kali
- Usia 65 tahun ke atas:
- Baik pria maupun wanita sebaiknya mampu melakukan 10 push-up dalam satu kali sesi.
Meski demikian, angka tersebut bukan patokan mutlak karena tingkat kebugaran seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pola hidup dan kebiasaan olahraga.
Push-Up dan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Sebuah penelitian menemukan bahwa pria paruh baya yang mampu melakukan 40 push-up dalam satu sesi memiliki risiko 96 persen lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular, dibandingkan mereka yang hanya bisa melakukan kurang dari 10 push-up.
Hal ini semakin membuktikan bahwa latihan sederhana seperti push-up memiliki manfaat besar bagi kesehatan jantung dan sistem peredaran darah. Oleh karena itu, menjaga konsistensi berolahraga lebih penting daripada sekadar mencapai angka tertentu.
Bagi yang ingin meningkatkan kebugaran, push-up bisa menjadi latihan yang praktis, tanpa perlu alat khusus, dan bisa dilakukan di mana saja.