Berbuka dengan Air Kelapa, Ini Khasiat yang Wajib Kamu Tahu!

Air kelapa menjadi salah satu minuman favorit yang banyak dicari saat berbuka puasa. Selain memberikan kesegaran alami, minuman ini juga dikenal mampu mengembalikan cairan tubuh yang hilang setelah seharian berpuasa. Kandungan elektrolit di dalamnya membuat air kelapa menjadi pilihan yang baik untuk membantu mencegah dehidrasi.

Mengatasi Dehidrasi Setelah Berpuasa

Berpuasa selama kurang lebih 14 jam dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan, terutama jika aktivitas yang dilakukan cukup padat. Kekurangan cairan bisa menyebabkan tubuh terasa lemas, mudah lelah, bahkan dalam kondisi tertentu bisa menyebabkan pingsan akibat dehidrasi.

Salah satu cara untuk mengembalikan cairan tubuh dengan cepat adalah mengonsumsi air kelapa saat berbuka. Kandungan elektrolit alami dalam air kelapa, seperti kalium dan magnesium, dapat membantu menyeimbangkan kembali cairan tubuh yang hilang.

Selain elektrolit, air kelapa juga mengandung berbagai nutrisi penting, seperti:

  • Protein: 0,5 gram
  • Karbohidrat: 10,2 gram
  • Kalsium: 4% dari kebutuhan harian
  • Magnesium: 4% dari kebutuhan harian
  • Fosfor: 2% dari kebutuhan harian
  • Kalium (Potasium): 15% dari kebutuhan harian

Dengan kandungan tersebut, air kelapa tidak hanya menyegarkan, tetapi juga membantu tubuh tetap bertenaga setelah berpuasa.

Kondisi Tertentu yang Harus Berhati-hati

Meskipun memiliki banyak manfaat, tidak semua orang disarankan untuk mengonsumsi air kelapa dalam jumlah berlebihan, terutama bagi mereka yang mengalami masalah pada fungsi ginjal.

Jika ginjal tidak dapat bekerja secara optimal, tubuh akan kesulitan mengeluarkan kelebihan kalium. Akumulasi kalium dalam darah atau yang dikenal dengan hiperkalemia dapat memicu gangguan irama jantung (aritmia), yang berisiko menyebabkan masalah serius.

Oleh karena itu, bagi individu dengan penurunan fungsi ginjal, mengonsumsi air kelapa sebaiknya dilakukan dengan pengawasan medis agar tidak menimbulkan risiko kesehatan.

Kesimpulan

Air kelapa merupakan pilihan yang baik untuk berbuka puasa karena dapat menghidrasi tubuh dan menggantikan elektrolit yang hilang selama berpuasa. Namun, bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, terutama gangguan ginjal, konsumsi air kelapa harus dibatasi untuk mencegah efek samping yang berbahaya.

Dengan mengonsumsi air kelapa secara bijak, manfaat kesehatannya bisa dirasakan secara maksimal tanpa menimbulkan risiko bagi tubuh.

Studi Ungkap Asupan Murah yang Bisa Bikin Panjang Umur

Peneliti terkenal, Dan Buettner, telah melakukan perjalanan ke berbagai Blue Zone di seluruh dunia untuk mengungkapkan rahasia kehidupan panjang dan sehat. Blue Zone adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan wilayah-wilayah di dunia yang dikenal memiliki populasi dengan usia yang lebih panjang serta tingkat kesehatan yang lebih baik daripada rata-rata dunia. Beberapa wilayah yang termasuk dalam Blue Zone adalah Okinawa di Jepang, Sardinia di Italia, dan Ikaria di Yunani.

Selama penelitiannya, Buettner menemukan pola-pola makan yang menjadi kunci bagi warga Blue Zone dalam mempertahankan kesehatan mereka. Salah satu temuan menariknya adalah tentang manfaat kacang-kacangan. Menurut Buettner, kacang-kacangan merupakan makanan yang kaya akan nutrisi dan memiliki peran penting dalam memperpanjang umur.

“Kacang-kacangan adalah makanan utama yang mendukung umur panjang. Kandungan protein, serat, dan karbohidrat kompleksnya sangat lengkap,” kata Buettner dalam sebuah wawancara. Kacang-kacangan yang dimaksud meliputi berbagai jenis, seperti kacang tanah, almond, edamame, kacang merah, dan kedelai.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2001 melibatkan lebih dari 9.000 orang dan menemukan hubungan signifikan antara konsumsi kacang-kacangan secara rutin dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner. Penyakit kardiovaskular, yang sering dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti dislipidemia, hipertensi, diabetes tipe 2, serta obesitas, dapat dicegah dengan konsumsi kacang-kacangan dalam jumlah yang cukup.

Bukan hanya itu, penelitian juga menunjukkan bahwa kacang-kacangan mampu mengurangi kadar kolesterol jahat, menstabilkan gula darah, dan membantu mencegah kanker. Selain itu, makanan ini juga sangat baik untuk menjaga berat badan tetap stabil.

Yang lebih menarik lagi, kacang-kacangan mengandung banyak nutrisi penting seperti tembaga, asam folat, zat besi, magnesium, serta vitamin B6. Karena kacang memiliki indeks glikemik yang rendah, mereka tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. Hal ini menjadikannya pilihan makanan yang sangat baik untuk menjaga kestabilan energi sepanjang hari.

Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa mengonsumsi biji-bijian secara rutin bisa memperpanjang usia. “Jika Anda makan satu cangkir biji-bijian setiap hari mulai dari usia muda, itu bisa menambah empat tahun harapan hidup Anda,” ujar Buettner.

Dengan semua manfaat ini, kacang-kacangan menjadi pilihan makanan yang sangat terjangkau dan mudah ditemukan. Dari kedelai, kacang merah, hingga almond, masyarakat bisa memilih jenis kacang yang sesuai dengan selera dan kebutuhan nutrisi mereka.

Dengan temuan Buettner ini, kini semakin jelas bahwa untuk menjalani hidup yang panjang dan sehat, mengonsumsi kacang-kacangan bisa menjadi langkah sederhana namun efektif. Jadi, jangan ragu untuk mulai memasukkan lebih banyak kacang dalam pola makan harian Anda!

Inovasi Baru Samitivej Hospital untuk Perawatan Kesehatan Anak

Samitivej Hospital kembali menunjukkan komitmennya dalam menyediakan perawatan kesehatan anak terbaik dengan meresmikan perluasan Samitivej International Children’s Hospital, yang kini beroperasi secara mandiri di Samitivej Srinakarin Hospital. Dengan investasi sebesar dua miliar Baht (sekitar Rp 970 miliar), ekspansi ini tidak hanya memperkuat peran Samitivej sebagai pusat rujukan pediatrik terkemuka di Asia-Pasifik, tetapi juga membuka akses bagi anak-anak dari berbagai belahan dunia untuk menerima perawatan medis terbaik.

Menurut Wakil Pejabat Eksekutif Samitivej Hospital, Surangkana Techapaitoon, fasilitas yang diperbarui ini bertujuan untuk mewujudkan masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak melalui pengintegrasian inovasi medis, keahlian kelas dunia, serta pendekatan perawatan yang penuh kasih sayang. “Kami ingin memastikan setiap anak, dari bayi hingga remaja, mendapatkan perawatan terbaik yang mereka butuhkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/3/2025).

Fasilitas Kesehatan Anak yang Tangguh di Pusat Asia-Pasifik

Perluasan ini bertujuan untuk melayani pasien, tidak hanya dari Thailand, tetapi juga dari negara-negara sekitarnya seperti Indonesia, Vietnam, Laos, Kamboja, Brunei, hingga kawasan Timur Tengah seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Qatar. Reputasi rumah sakit ini semakin diperkuat sebagai penyedia layanan kesehatan bertaraf global.

Samitivej International Children’s Hospital kini memiliki fasilitas yang sangat modern dengan delapan lantai dan 111 tempat tidur, termasuk ruang perawatan intensif untuk bayi prematur dan pasien dalam kondisi kritis. Rumah sakit ini juga dilengkapi dengan teknologi Rumah Sakit Pintar yang mengutamakan efisiensi dan kualitas perawatan pasien. Beberapa fasilitas unggulan yang ditawarkan antara lain ruang operasi hibrida dengan teknologi pencitraan biplane untuk prosedur bedah yang presisi, serta pusat rehabilitasi canggih yang menggunakan teknologi terbaru untuk terapi fisik.

Perawatan Canggih untuk Kondisi Kompleks dan Langka

Samitivej International Children’s Hospital mendefinisikan kembali keunggulan pediatrik dengan menawarkan perawatan mutakhir untuk kondisi kompleks dan langka. Beberapa layanan unggulan yang ditawarkan termasuk:

  • Perawatan Jantung: Mulai dari bedah jantung terbuka hingga kateterisasi minimal invasif, rumah sakit ini menyediakan perawatan menyeluruh bagi pasien jantung sejak lahir.
  • Transplantasi dan Terapi Canggih: Seperti transplantasi sumsum tulang haploidentik dan terapi sel CAR-T untuk menangani kelainan darah serta kanker pada anak-anak.
  • Bedah Pediatrik: Pengoperasian bayi dan anak-anak dengan kepakaran yang mencakup berbagai prosedur bedah dari kepala hingga kaki.
  • Epilepsi: Terapi implan obat dan stimulasi saraf vagus (VNS) sebagai solusi untuk epilepsi yang sulit diobati.

Kemitraan Global untuk Perawatan Anak yang Lebih Baik

Samitivej juga memperkuat kualitas layanannya dengan menjalin kemitraan internasional. Rumah sakit ini bekerja sama dengan Doernbecher Children’s Hospital (OHSU, Amerika Serikat) untuk meningkatkan perawatan anak-anak yang sakit kritis dan bayi baru lahir. Selain itu, kemitraan dengan Takatsuki General Hospital (Jepang) berfokus pada perawatan neonatal dan alergi, serta memberi akses pada inovasi medis terbaru di dunia pediatrik.

Menghadirkan Inovasi dalam Perawatan Kesehatan Digital

Samitivej juga menjadi pelopor dalam penerapan teknologi digital di dunia kesehatan dengan memperkenalkan berbagai sistem Rumah Sakit Pintar. Aplikasi Well Kidz, yang memungkinkan orangtua mengelola rekam medis dan jadwal konsultasi jarak jauh, adalah salah satu contoh nyata inovasi digital yang diterapkan. Layanan darurat pintar dengan ambulans yang dilengkapi pemantauan real-time dan sistem OPD pintar juga bertujuan untuk meningkatkan respons darurat dan komunikasi yang lebih baik antara pasien dan tim medis.

Pencapaian Luar Biasa dalam Perawatan Pediatrik

Samitivej Hospital mencatatkan berbagai pencapaian luar biasa dalam bidang pediatrik, antara lain lebih dari 7.000 kasus pediatrik kritis yang ditangani setiap tahunnya. Rumah sakit ini juga memiliki tingkat kelangsungan hidup satu tahun yang mengesankan pada transplantasi sumsum tulang, yakni 92%, melampaui standar global. Selain itu, lebih dari 400 bayi dengan masalah jantung berhasil ditangani melalui koreksi bedah yang sukses.

Dengan berbagai pencapaian tersebut, Samitivej Hospital terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan perawatan terbaik bagi anak-anak di seluruh dunia. Rumah sakit ini bertekad untuk terus menjadi pemimpin dalam perawatan pediatrik dan kesehatan anak, baik di Asia-Pasifik maupun di tingkat global.

Dilarikan ke RS Karena GERD, Wendy Cagur Ungkap Gejala yang Mesti Diwaspadai

Komedian sekaligus presenter, Wendy Cagur, kembali dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami nyeri hebat di bagian dada. Setelah menjalani pemeriksaan medis, dokter memastikan bahwa Wendy mengalami Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), atau yang lebih dikenal dengan asam lambung naik.

Sebelumnya, Wendy sempat menjalani pemeriksaan medis karena keluhan serupa yang diduga berkaitan dengan kondisi jantungnya. Namun, hasil diagnosis menunjukkan bahwa gejala tersebut disebabkan oleh GERD, bukan masalah jantung.

Kabar mengenai kondisi Wendy ini disampaikan langsung oleh sang istri, Revti Ayu Natasya, melalui unggahan di Instagram. Ia menceritakan bahwa Wendy kembali mengalami nyeri dada usai menjalani siaran langsung program sahur.

“Tadi subuh setelah live sahur, suami tiba-tiba telepon dan bilang dadanya sakit lagi, bahkan lebih parah dibandingkan Jumat kemarin. Langsung dibawa ke rumah sakit terdekat dari tempat kerjanya, dan ternyata karena GERD,” ungkap Revti.

GERD dan Gejala yang Harus Diwaspadai

Terkait kondisi yang dialami Wendy, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, menjelaskan bahwa GERD memiliki beberapa gejala yang perlu diwaspadai.

“Saat puasa, gejala asam lambung naik biasanya ditandai dengan perut terasa panas, dada seperti terbakar, mulut terasa pahit, nyeri di ulu hati, serta perut kembung,” jelas Prof. Ari.

Ia juga menambahkan bahwa keluhan asam lambung naik lebih sering terjadi di minggu-minggu awal bulan puasa. Orang yang memiliki riwayat penyakit maag atau gangguan pencernaan lainnya cenderung lebih rentan mengalami kondisi ini.

GERD sendiri merupakan kondisi di mana asam lambung berulang kali naik ke kerongkongan akibat melemahnya katup esofagus. Hal ini dapat menyebabkan iritasi, peradangan, hingga rasa tidak nyaman yang berkepanjangan jika tidak ditangani dengan baik.

Faktor Risiko yang Memicu GERD

Beberapa kebiasaan dan kondisi tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami GERD, antara lain:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Makan dalam porsi besar
  • Makan dengan terburu-buru
  • Makan terlalu larut malam
  • Konsumsi makanan tinggi lemak atau gorengan
  • Kehamilan
  • Kebiasaan merokok
  • Konsumsi alkohol dan kopi secara berlebihan
  • Efek samping dari obat-obatan tertentu

Untuk mencegah GERD kambuh, penting untuk menjaga pola makan yang sehat, menghindari makanan pemicu, serta tidak langsung berbaring setelah makan. Selain itu, bagi penderita GERD, menjalani pola makan yang lebih teratur saat puasa juga menjadi tantangan tersendiri.

Saat ini, Wendy Cagur masih menjalani perawatan dan pemantauan lebih lanjut dari tim medis. Semoga kondisinya segera membaik dan ia dapat kembali beraktivitas seperti biasa.

Mengkhawatirkan! 70% Kasus Kanker Payudara Tertunda Deteksi di Stadium Lanjut

Kanker payudara di Indonesia masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius, dengan data menunjukkan bahwa tujuh dari sepuluh kasus terdeteksi pada tahap lanjut. Menurut laporan dari Global Cancer Observatory (2022), Indonesia mencatat lebih dari 400.000 kasus kanker baru setiap tahunnya, dan banyak perempuan baru mendapatkan diagnosis kanker payudara ketika pengobatan sudah semakin terbatas. Padahal, deteksi dini dapat meningkatkan peluang kelangsungan hidup hingga 98%, namun masih banyak perempuan yang ragu atau enggan melakukan pemeriksaan.

Berdasarkan penelitian, ada beberapa alasan yang menyebabkan ketidaktertarikan untuk melakukan pemeriksaan, mulai dari kurangnya kesadaran, stigma sosial, hingga ketakutan terhadap prosedur medis itu sendiri. Bahkan, di banyak komunitas, pemeriksaan payudara sering dianggap tabu dan tidak nyaman. Beberapa perempuan merasa malu atau khawatir menjadi beban bagi keluarga mereka jika didiagnosis dengan penyakit serius.

Menanggapi tantangan besar ini, Fujifilm Indonesia bekerja sama dengan MedicElle Clinic meluncurkan inisiatif penting, yaitu program “Cancer-Free Towards a Healthy Family.” Program ini menyediakan layanan mammografi 3D gratis bagi 100 perempuan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran dan deteksi dini kanker payudara. Pemeriksaan ini dilakukan antara 1 hingga 15 November 2025, dan hasilnya diumumkan pada 23 November bersamaan dengan sesi edukasi kesehatan.

Teknologi Canggih Membuat Proses Pemeriksaan Lebih Nyaman

Salah satu kekhawatiran utama perempuan mengenai mammografi adalah rasa sakit dan ketidaknyamanan selama pemeriksaan. Namun, kemajuan teknologi dalam bidang medis kini memungkinkan pengalaman pemeriksaan menjadi jauh lebih nyaman. Mammografi digital berbasis kecerdasan buatan (AI) dari Fujifilm Indonesia tidak hanya mengurangi rasa tidak nyaman, tetapi juga mempercepat proses deteksi dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi dan paparan radiasi yang lebih rendah.

“Kami percaya bahwa pelayanan kesehatan adalah hak dasar bagi setiap orang,” ujar Masato Yamamoto, Presiden Direktur PT Fujifilm Indonesia. “Kami hadir bukan hanya dengan teknologi, tetapi juga sebagai mitra untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker payudara. Kami ingin mengubah kenyataan bahwa 70% kasus baru masih terdeteksi terlambat, dan untuk itu, kami bekerja keras agar pemeriksaan lebih mudah diakses dan tidak menakutkan.”

Kesempatan Berharga untuk Perempuan Indonesia

Ratna Setyarahajoe, salah satu peserta program ini, berbagi pengalamannya setelah menjalani pemeriksaan mammografi. Memiliki riwayat kanker dalam keluarga, Ratna merasa penting untuk melakukan pemeriksaan rutin sebagai langkah pencegahan.

“Saya sering mendiskusikan kanker payudara dengan keluarga. Ini bukan hanya tentang diri saya, tapi untuk memastikan tubuh saya tetap sehat,” kata Ratna. “Pemeriksaan kali ini sangat berbeda. Tidak ada rasa sakit, tidak perlu mengubah posisi saya, dan teknologi yang digunakan sangat memudahkan.”

Ratna juga menekankan pentingnya menyebarkan informasi mengenai pemeriksaan payudara rutin kepada teman-temannya di kantor. “Banyak perempuan yang masih belum sadar akan pentingnya pemeriksaan ini. Saya berharap mereka bisa merasa lebih nyaman dan terbuka untuk melakukannya,” tambahnya.

Fujifilm Indonesia Terus Berinovasi untuk Menjangkau Lebih Banyak Perempuan

Fujifilm Indonesia berkomitmen untuk terus memperluas inisiatif deteksi dini kanker payudara ini dengan bekerja sama dengan berbagai institusi kesehatan terkemuka di Indonesia, termasuk Mandaya Puri Hospital dan Universitas Udayana. Kolaborasi ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak perempuan di seluruh Indonesia dan memastikan mereka mendapatkan akses ke pemeriksaan yang dapat menyelamatkan nyawa.

Handra Effendi, Direktur PT Fujifilm Indonesia, menekankan bahwa misi ini hanya bisa sukses melalui kerjasama antara berbagai pemangku kepentingan. “Kolaborasi dengan berbagai institusi dan organisasi kesehatan merupakan langkah penting untuk memastikan lebih banyak perempuan mendapatkan akses ke deteksi dini kanker payudara,” ujar Handra.

Kesadaran dan Aksi Kolektif untuk Perempuan yang Sehat

Deteksi dini kanker payudara bukan hanya soal melawan penyakit, tetapi juga soal memberikan kesempatan bagi lebih banyak perempuan untuk hidup sehat dan berkualitas. Program ini memberikan harapan bahwa tidak ada perempuan yang harus menunggu terlalu lama, merasa takut, atau menghadapi perjuangan melawan kanker sendirian. Dengan upaya bersama ini, perempuan Indonesia semakin diberdayakan untuk menjaga kesehatan mereka dan hidup lebih baik.

Melalui program seperti ini, Fujifilm Indonesia berharap dapat mengubah stigma yang ada dan mendorong perempuan untuk lebih sadar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan. Mengambil langkah kecil sekarang dapat menyelamatkan nyawa di masa depan.

Minum Kopi Saat Puasa? Ikuti Saran Dokter agar Lambung Aman

Bagi banyak orang, kopi sudah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari, baik sebagai penyemangat di pagi hari maupun teman bekerja di siang hari. Namun, selama bulan Ramadan, pola konsumsi kopi tentu perlu disesuaikan. Lantas, kapan waktu yang paling tepat untuk menikmati kopi saat berpuasa?

Aturan Minum Kopi Selama Puasa Menurut Ahli

Mengonsumsi kopi saat puasa memang boleh dilakukan, tetapi harus dengan cara yang tepat agar tidak berdampak negatif pada kesehatan. Spesialis penyakit dalam, dr. Aru Ariadno, SpPD-KGEH, menyarankan agar kopi dikonsumsi setelah berbuka puasa, dengan catatan perut sudah terisi makanan.

“Boleh saja minum kopi setelah berbuka, tetapi harus hati-hati bagi penderita gastritis atau asam lambung. Kandungan kafein dalam kopi bisa memicu gangguan pada lambung bagi mereka yang memiliki kondisi tersebut,” jelas dr. Aru saat diwawancarai pada Senin (17/2/2025).

Bagi mereka yang tidak memiliki masalah lambung, kopi bisa dinikmati setelah berbuka, tetapi tetap dalam batas wajar.

Bolehkah Minum Kopi Saat Sahur?

Sementara itu, spesialis urologi, dr. Nur Rasyid, SpU, menjelaskan bahwa minum kopi saat sahur juga diperbolehkan, asalkan tidak dalam keadaan perut kosong.

“Kalau ingin minum kopi saat sahur, pastikan perut sudah terisi makanan terlebih dahulu. Kopi tidak akan menyebabkan dehidrasi jika dikonsumsi dengan pola yang tepat,” ujar dr. Nur saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (26/2).

Selain itu, mengonsumsi kopi menjelang waktu tidur sebaiknya dihindari. Kandungan kafein dapat mengganggu pola tidur dan membuat tubuh sulit beristirahat dengan optimal.

Siapa yang Harus Menghindari Kopi Saat Puasa?

Meski kopi memiliki banyak manfaat, ada beberapa kondisi yang mengharuskan seseorang membatasi atau bahkan menghindari konsumsi kopi saat berpuasa, di antaranya:

  • Penderita gastritis atau GERD, karena kafein dapat meningkatkan produksi asam lambung.
  • Orang dengan hipertensi, terutama jika konsumsi kopi tidak dikontrol.
  • Mereka yang mengalami gangguan tidur, karena efek stimulan kafein bisa bertahan selama beberapa jam setelah dikonsumsi.

Kesimpulan

Minum kopi saat puasa boleh dilakukan, baik saat sahur maupun setelah berbuka, asalkan perut sudah terisi terlebih dahulu. Hindari konsumsi kopi menjelang tidur dan perhatikan kondisi tubuh agar tetap bugar selama menjalankan ibadah puasa. Jika memiliki masalah kesehatan tertentu seperti asam lambung atau tekanan darah tinggi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menikmati kopi selama Ramadan.

Tantangan Ekstrem! Pria AS Coba Push-up 500 Kali, Ini yang Terjadi pada Tubuhnya

Seorang pria asal Amerika Serikat, Jackson Hunter, melakukan eksperimen kebugaran dengan melakukan 500 push-up dalam satu jam. Tantangan ini tidak hanya menguji ketahanan fisiknya, tetapi juga memberikan perubahan yang cukup signifikan pada tubuhnya dalam waktu singkat.

Dilansir dari Daily Mail, Hunter membagikan pengalaman saat menjalani tantangan ini dan memperlihatkan perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Setelah menyelesaikan 500 push-up, otot-otot di lengan dan dadanya tampak lebih menonjol dan berisi. Para ahli kebugaran menjelaskan bahwa kondisi ini terjadi karena peningkatan aliran darah ke otot, yang membuatnya terlihat lebih besar dan berdefinisi.

Namun, perubahan tersebut hanya bersifat sementara, biasanya berlangsung selama dua hingga tiga jam. Faktor-faktor seperti intensitas latihan dan tingkat hidrasi seseorang juga berpengaruh terhadap durasi efek ini.

Push-Up sebagai Indikator Kesehatan

Meski melakukan 500 push-up dalam satu sesi dianggap berlebihan bagi sebagian orang, para pakar kebugaran menyebut bahwa latihan ini dapat menjadi indikator umum kesehatan seseorang. Push-up bukan hanya tentang kekuatan otot, tetapi juga melatih daya tahan tubuh dan fungsi kardiovaskular.

Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa melakukan push-up secara rutin dapat membantu menurunkan risiko serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan setiap orang untuk menjadikan push-up sebagai bagian dari rutinitas olahraga harian mereka.

Berapa Banyak Push-Up yang Disarankan?

Jumlah push-up yang disarankan bervariasi berdasarkan usia dan jenis kelamin. Berikut panduan umum untuk tingkat kebugaran yang baik:

  • Usia 20-an:
    • Pria: 28 kali
    • Wanita: 20 kali
  • Usia 30-an:
    • Pria: 21 kali
    • Wanita: 19 kali
  • Usia 40-an:
    • Pria: 16 kali
    • Wanita: 14 kali
  • Usia 50-an:
    • Pria: 12 kali
    • Wanita: 10 kali
  • Usia 65 tahun ke atas:
    • Baik pria maupun wanita sebaiknya mampu melakukan 10 push-up dalam satu kali sesi.

Meski demikian, angka tersebut bukan patokan mutlak karena tingkat kebugaran seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pola hidup dan kebiasaan olahraga.

Push-Up dan Risiko Penyakit Kardiovaskular

Sebuah penelitian menemukan bahwa pria paruh baya yang mampu melakukan 40 push-up dalam satu sesi memiliki risiko 96 persen lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular, dibandingkan mereka yang hanya bisa melakukan kurang dari 10 push-up.

Hal ini semakin membuktikan bahwa latihan sederhana seperti push-up memiliki manfaat besar bagi kesehatan jantung dan sistem peredaran darah. Oleh karena itu, menjaga konsistensi berolahraga lebih penting daripada sekadar mencapai angka tertentu.

Bagi yang ingin meningkatkan kebugaran, push-up bisa menjadi latihan yang praktis, tanpa perlu alat khusus, dan bisa dilakukan di mana saja.

Bencana Alam Unik: Otak Pria Ini Berubah Jadi Kaca Setelah Letusan Gunung

Penemuan yang mengungkapkan sebuah fenomena langka dalam sejarah kedokteran dan ilmu pengetahuan baru-baru ini mencuri perhatian dunia. Para ilmuwan mengidentifikasi bahwa otak manusia yang terkubur dalam letusan dahsyat Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi telah berubah menjadi kaca, sebuah temuan yang belum pernah tercatat sebelumnya. Penemuan ini bermula pada tahun 2020 ketika tengkorak seorang pria ditemukan di situs arkeologi Herculaneum, kota Romawi kuno yang hancur akibat letusan gunung berapi tersebut. Pada awalnya, para peneliti terkejut dengan adanya benjolan aneh yang tampak seperti obsidian pada tengkorak itu, namun mereka kesulitan untuk menjelaskan fenomena ini.

Setelah melalui penelitian lebih lanjut, para ilmuwan akhirnya mengonfirmasi bahwa benjolan tersebut bukanlah batu biasa, melainkan sisa otak manusia yang terawetkan dengan sempurna dalam bentuk kaca. Hasil studi yang dipublikasikan dalam IFL Science pada 2 Maret 2025 menyebutkan bahwa otak tersebut mengalami proses vitrifikasi, yaitu perubahan bentuk organ menjadi kaca yang terjadi pada suhu yang sangat tinggi. Proses ini sangat jarang terjadi di alam, terutama pada jaringan organik seperti otak manusia.

Penelitian ini menyoroti bagaimana kondisi ekstrem yang tercipta akibat letusan Vesuvius telah menyebabkan otak pria tersebut berubah menjadi kaca. Herculaneum, yang terletak di dekat Gunung Vesuvius, terkubur dalam lapisan abu dan aliran piroklastik yang sangat panas setelah letusan. Para peneliti menjelaskan bahwa suhu tinggi yang mencapai lebih dari 510 derajat Celcius langsung membunuh semua penduduk kota dan menciptakan kondisi yang memungkinkan vitrifikasi. Dalam proses ini, material organik yang terkena suhu ekstrem mendingin dengan sangat cepat, mencegah kristalisasi dan mengubahnya menjadi kaca.

Lebih lanjut, hasil pemindaian yang dilakukan pada material kaca yang ditemukan menunjukkan bahwa kaca tersebut mengandung jaringan kompleks neuron dan struktur saraf lainnya yang terpelihara dengan luar biasa baik. Hal ini menunjukkan bahwa proses vitrifikasi ini sangat efektif dalam mengawetkan jaringan otak meskipun terjadi dalam waktu singkat.

Pentingnya penemuan ini tidak hanya terletak pada aspek ilmiah semata, tetapi juga memberikan wawasan baru tentang cara alam dapat menciptakan kondisi yang sangat jarang, bahkan ekstrem, yang tidak dapat terjadi dalam kondisi normal. Vitrifikasi otak manusia akibat letusan Gunung Vesuvius ini membuka peluang baru bagi penelitian tentang proses pengawetan organ dan cara alam dapat mempengaruhi perubahan materi dalam waktu yang sangat singkat.

Kesimpulannya, letusan Gunung Vesuvius yang mengerikan itu bukan hanya merenggut ribuan nyawa, tetapi juga mengungkapkan fenomena langka yang mengubah organ manusia menjadi kaca. Penemuan ini memperkaya pemahaman kita tentang proses fisika yang terjadi dalam kondisi ekstrim dan memberi petunjuk tentang bagaimana alam dapat menciptakan keajaiban yang tak terbayangkan sebelumnya.

Apa Saja Makanan yang Bisa Menyebabkan Asam Urat? Ini 4 Daftarnya

Asam urat dapat timbul akibat konsumsi makanan yang mengandung purin dalam jumlah banyak. Menurut Cleveland Clinic, purin adalah senyawa kimia yang ditemukan dalam berbagai jenis makanan. Ketika tubuh mencerna purin dari makanan, itu akan menghasilkan asam urat. Semakin banyak makanan yang mengandung purin yang dikonsumsi, semakin tinggi pula kadar asam urat dalam tubuh.

Kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan nyeri sendi yang luar biasa. Biasanya, seseorang akan merasakan sakit jika kadar asam urat dalam darah melebihi 6,8 miligram per desiliter (mg/dl). Mengetahui jenis makanan yang berisiko tinggi mengandung purin sangat penting untuk menghindari masalah asam urat, terutama untuk mencegah serangan nyeri pada sendi.

Beberapa makanan yang dikenal dapat meningkatkan kadar asam urat di dalam tubuh antara lain:

  1. Daging Merah dan Jeroan Daging merah, seperti daging sapi, rusa, dan bison, serta jeroan seperti hati, ginjal, dan lidah, memiliki kandungan purin yang cukup tinggi. Jenis daging yang lebih tinggi kadar purinnya meliputi daging sapi muda dan daging babi asap. Konsumsi daging merah dan jeroan secara berlebihan berisiko meningkatkan serangan asam urat.
  2. Makanan Laut Ikan yang hidup di air dingin, seperti tuna, sarden, kod, dan trout, mengandung purin lebih tinggi. Jenis makanan laut lainnya, seperti udang, tiram, lobster, dan kepiting, juga dapat berkontribusi pada peningkatan kadar asam urat dalam darah. Bagi mereka yang sudah memiliki riwayat atau berisiko asam urat, makanan ini sebaiknya dibatasi.
  3. Makanan Olahan dan Mengandung Gula Makanan yang kaya akan gula, terutama yang mengandung sirup jagung fruktosa tinggi, dapat memperburuk metabolisme purin tubuh. Makanan seperti roti, donat, kue, permen, cokelat, sereal, dan bahkan buah kalengan dengan pemanis tambahan, sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat.
  4. Madu Walaupun madu sering dianggap sebagai pemanis alami yang lebih sehat, kandungan fruktosa di dalamnya dapat meningkatkan kadar gula darah dan pada akhirnya memengaruhi kadar asam urat. Saat tubuh memecah fruktosa, purin akan dilepaskan, yang bisa memperburuk kondisi asam urat.

Menghindari makanan-makanan ini dan menjaga pola makan yang sehat bisa sangat membantu dalam mencegah atau mengatasi asam urat. Selain itu, beberapa faktor lain seperti usia lanjut, obesitas, menopause, diabetes, dan jenis kelamin (pria) juga meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap asam urat. Sebagai pencegahan, disarankan untuk mengontrol asupan makanan yang mengandung purin dan menjaga gaya hidup sehat.

Kerja Sama Strategis: Kemenkes dan Qure.ai Optimalkan AI untuk Deteksi TB

Dalam upaya mempercepat deteksi dini Tuberkulosis (TB) di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan perusahaan teknologi Qure.ai. Kerja sama ini bertujuan untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam menganalisis pencitraan sinar-X dada, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi layanan kesehatan dan mempercepat proses diagnosis penyakit TB.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, penggunaan teknologi AI dalam sektor kesehatan membawa dampak yang sangat positif. “AI memberikan potensi besar untuk memproses data medis dengan lebih cepat dan akurat. Ini akan sangat menguntungkan baik bagi pasien maupun tenaga medis dalam mendeteksi penyakit lebih awal,” kata Menkes saat menyaksikan penandatanganan MoU di Jakarta.

Dengan adanya kerja sama ini, beberapa langkah strategis akan diterapkan. AI Qure.ai akan diterapkan untuk menganalisis gambar sinar-X dada guna mendeteksi TB dan penyakit lainnya di fasilitas kesehatan yang sudah ditunjuk oleh Kemenkes. Salah satu terobosan penting dalam proyek ini adalah sistem manajemen pasien terpusat yang akan memperkuat surveilans penyakit secara nasional, serta mendukung layanan teleradiologi, memungkinkan tenaga medis dari daerah terpencil untuk mengakses hasil skrining secara real-time.

Tak hanya itu, kerja sama ini juga akan mencakup pengembangan kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan dan dukungan teknis. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan medis di seluruh Indonesia.

Sebagai langkah awal, proyek ini akan dimulai dengan pilot project di dua rumah sakit terkemuka, yaitu RS Fatmawati dan RS Pusat Otak Nasional (RSPON). Jika proyek percontohan ini berhasil, maka teknologi AI Qure.ai akan diperluas ke lebih banyak fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.

Untuk mendukung kelancaran implementasi teknologi ini, dibutuhkan infrastruktur yang memadai, seperti koneksi internet yang stabil, cloud hosting, serta Picture Archiving Communication System (PACS) yang akan digunakan untuk mengintegrasikan dan mengelola data medis secara lebih efektif.

Selain mempermudah deteksi dini, teknologi berbasis AI ini juga akan meningkatkan efisiensi pelayanan radiologi, mengurangi ketergantungan pada penggunaan film sinar-X fisik, serta memungkinkan penyimpanan dan distribusi data medis secara lebih praktis dan terstruktur. Hal ini tentunya akan mempercepat layanan kepada pasien, sementara tenaga medis dapat lebih fokus pada perawatan dan pengobatan.

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengeksplorasi berbagai peluang pendanaan guna memastikan kelangsungan teknologi skrining berbasis AI ini, sebagai bagian dari program kesehatan nasional. Diharapkan kerja sama ini akan menjadi solusi jangka panjang dalam mempercepat eliminasi TB di Indonesia dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di seluruh penjuru negeri.