Jangan Abaikan Kesehatan Jantung, Cek Rutin untuk Olahraga Aman

Beberapa waktu lalu, kabar duka datang dari dunia sepak bola Indonesia. Legenda Persebaya, Bejo Sugiantoro (47), dikabarkan meninggal dunia usai mengalami kolaps saat bermain sepak bola. Hasil pemeriksaan medis menyebutkan bahwa penyebab kematian Bejo diduga akibat serangan jantung. Tragedi ini menjadi perhatian, mengingat usia yang relatif masih muda dan sehat bagi seorang atlet.

Dr. Vito Damay, SpJP(K), FIHA, FICA, seorang spesialis jantung, memberikan sejumlah tips penting untuk menjaga kesehatan jantung, khususnya bagi mereka yang gemar berolahraga. Dalam wawancaranya, dr. Vito menyarankan agar seseorang melakukan pemeriksaan jantung secara rutin, terutama bagi mereka yang berusia di atas 30 tahun atau memiliki riwayat masalah jantung dalam keluarga. Pemeriksaan ini bisa meliputi tes elektrokardiogram (EKG), treadmill, atau ekokardiografi yang bermanfaat untuk mengetahui kondisi jantung secara lebih detail.

“Memastikan kesehatan jantung dengan pemeriksaan rutin adalah langkah pertama yang sangat penting. Terutama bagi mereka yang sudah memasuki usia 30 tahun dan memiliki faktor risiko jantung seperti hipertensi, kolesterol tinggi, atau riwayat penyakit jantung dalam keluarga,” jelas dr. Vito.

Selain itu, dr. Vito menekankan pentingnya pemanasan dan pendinginan yang memadai sebelum dan sesudah olahraga. Hal ini bertujuan untuk menghindari perubahan tekanan darah yang drastis yang bisa membebani jantung. Menurutnya, sangat penting untuk menyesuaikan intensitas olahraga dengan kemampuan tubuh dan usia. Olahraga yang berlebihan atau tidak disesuaikan dengan kondisi fisik bisa berisiko menyebabkan masalah kesehatan jantung.

“Sangat penting untuk mendengarkan tubuh. Jika merasa ada yang tidak beres atau tidak nyaman, lebih baik segera mengurangi intensitas olahraga atau menghentikan aktivitas fisik,” tambahnya.

Faktor lain yang perlu diperhatikan saat berolahraga adalah hidrasi tubuh dan keseimbangan elektrolit. Berolahraga di cuaca panas, misalnya, bisa menyebabkan dehidrasi yang berdampak buruk bagi jantung. Dr. Vito menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan mengonsumsi air yang cukup dan mengganti elektrolit yang hilang, terutama setelah aktivitas fisik yang intens.

Terakhir, dr. Vito mengingatkan agar setiap individu lebih peka terhadap kondisi tubuh saat berolahraga. Jika muncul gejala seperti nyeri dada, sesak napas, pusing, atau kelelahan yang berlebihan, sebaiknya segera berhenti dan mencari pertolongan medis. Mendengarkan tanda-tanda tubuh adalah langkah preventif yang sangat penting untuk mencegah hal-hal yang lebih buruk terjadi.

“Jangan anggap sepele gejala-gejala seperti nyeri dada atau pusing saat berolahraga. Jika merasa tidak nyaman, segera hentikan aktivitas fisik dan cari bantuan medis,” tegas dr. Vito.

Melalui langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita bisa terus menjaga kesehatan jantung dan menikmati aktivitas olahraga tanpa khawatir akan risiko kesehatan yang membahayakan. Jantung yang sehat adalah kunci utama untuk kualitas hidup yang baik.

Setelah Insiden Meninggalnya Anak, Malaysia Cabut Peredaran Permen Jeli

Malaysia baru-baru ini mengambil langkah tegas untuk menghentikan penjualan permen gummy berbentuk bola mata setelah terjadinya insiden tragis yang mengakibatkan kematian seorang anak laki-laki berusia 10 tahun. Keputusan ini diambil setelah anak tersebut dilaporkan meninggal akibat tersedak permen gummy yang ia konsumsi, yang menyebabkan pihak berwenang untuk meninjau ulang keamanan produk semacam ini.

Menteri Kesehatan Malaysia, Dzulkefly Ahmad, menyatakan bahwa kementeriannya telah mendeteksi setidaknya 86 iklan yang mempromosikan permen tersebut di platform belanja daring. Sebagai tindak lanjut, kementerian telah menginstruksikan untuk menghapus semua iklan terkait dari platform daring tersebut. Selain itu, petugas kesehatan dari seluruh Malaysia juga diperintahkan untuk melakukan penegakan hukum di pasar-pasar fisik, serta menyita sisa produk yang masih dijual.

“Kami telah mengarahkan untuk penutupan dan penyitaan produk-produk ini serta melakukan pengawasan ketat. Tindakan tegas akan diambil terhadap setiap pelanggaran yang terjadi,” kata Dzulkefly Ahmad setelah acara peluncuran di Langkawi.

Keputusan ini dibuat setelah ditemukan fakta bahwa permen gummy yang berbentuk bola mata melanggar Peraturan Pangan 1985 dalam Undang-Undang Pangan 1983, yang mengatur tentang pelabelan produk pangan. Kejadian tragis ini menimpa seorang anak bernama Fahmi Hafiz Fakhruddin, yang meninggal pada hari Kamis setelah diduga tersedak permen tersebut. Fahmi, yang merupakan siswa kelas empat di Sekolah Kebangsaan Sungai Dua di Butterworth, sebelumnya membeli permen gummy tersebut dari kios di luar sekolah sebelum menghadiri kelas agamanya.

Fahmi yang sempat mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Penang, akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis malam. Kementerian Kesehatan Malaysia pun mengingatkan kembali bahwa berdasarkan hukum yang berlaku di negara tersebut, gula-gula jeli dengan diameter 45 mm atau lebih kecil wajib mencantumkan peringatan terkait bahaya tersedak, terutama untuk anak-anak di bawah usia tiga tahun.

Setelah insiden ini, petugas dari Departemen Kesehatan Penang menyita sejumlah produk dari toko-toko di sekitar kawasan Jalan Sungai Dua, setelah melakukan investigasi lebih lanjut. Pemeriksaan awal menunjukkan bahwa Fahmi membeli permen tersebut dari salah satu kios di area tersebut. Daniel Gooi Zi Sen, Ketua Komite Kesehatan dan Olahraga Negara Bagian Penang, mengonfirmasi bahwa barang bukti telah disita dan meminta para orang tua untuk lebih berhati-hati dalam memilihkan makanan bagi anak-anak mereka.

Di sisi lain, Kementerian Pendidikan Malaysia juga turun tangan dengan mengeluarkan arahan untuk sekolah-sekolah agar segera melaporkan para pedagang yang menjual makanan atau minuman di luar sekolah. Penjualan tersebut harus mematuhi aturan yang telah ditetapkan sejak 2021, yang melarang penjualan makanan dalam radius 40 meter dari gerbang sekolah.

Insiden ini juga menggugah perhatian para ahli kesehatan anak. Mohamad Ikram Ilias, Presiden Asosiasi Pediatrik Malaysia, mengingatkan orang tua untuk lebih cermat dalam memilih makanan ringan untuk anak-anak mereka. “Permen kenyal atau jelly yang bersifat kenyal, seperti permen gummy, memang dapat menimbulkan bahaya tersedak, terutama pada anak kecil. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk memeriksa dan memastikan makanan yang diberikan aman dikonsumsi oleh anak-anak,” tegasnya.

Dengan adanya insiden yang tragis ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya pengawasan terhadap pilihan makanan yang diberikan kepada anak-anak, serta lebih memperhatikan aspek keselamatan yang mungkin terabaikan pada produk-produk yang terlihat tidak berbahaya.

5 Alasan Mengapa Cuka Apel Penting untuk Kesehatan Anda

Cuka sari apel merupakan salah satu bahan alami yang telah lama dikenal dalam dunia pengobatan dan kuliner. Dihasilkan melalui proses fermentasi, cuka apel menyimpan beragam manfaat yang sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, mulai dari tambahan untuk masakan hingga dukungan bagi kesehatan tubuh. Cuka apel mengandung komponen-komponen penting seperti asam asetat, enzim, dan probiotik yang memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas hidup.

Sebagai bahan alami yang telah digunakan selama berabad-abad, cuka apel tak hanya bermanfaat untuk keperluan masakan, tetapi juga memiliki manfaat luar biasa dalam menjaga kesehatan. Dari berbagai penelitian yang diungkap oleh sumber-sumber medis terpercaya, seperti Healthline dan WebMD, cuka apel terbukti memiliki banyak khasiat, namun tetap diperlukan perhatian dalam mengonsumsinya. Konsumsi cuka apel yang berlebihan dapat berisiko menimbulkan efek samping seperti gangguan pencernaan, iritasi kulit, hingga masalah pada gigi.

Berikut ini adalah beberapa manfaat cuka apel yang dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan Anda:

  1. Membantu Menurunkan Kolesterol Salah satu manfaat utama dari cuka apel adalah kemampuannya dalam membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Sebuah studi mengungkapkan bahwa cuka apel dapat menurunkan kadar kolesterol total dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Selain itu, cuka apel juga diketahui dapat mengurangi trigliserida, yang merupakan jenis lemak dalam darah yang bisa berisiko bagi kesehatan jantung.
  2. Menurunkan Kadar Gula Darah Cuka apel memiliki peran penting dalam membantu mengontrol kadar gula darah, khususnya bagi penderita diabetes tipe 2. Penyakit ini terjadi ketika tubuh mengalami resistensi insulin atau ketidakmampuan dalam memproduksi insulin dengan baik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa cuka apel dapat memberikan efek positif terhadap stres oksidatif dan indeks glikemik, yang berhubungan langsung dengan pengelolaan kadar gula darah. Bahkan, tinjauan uji klinis tahun 2021 menunjukkan manfaat cuka apel dalam menjaga keseimbangan glikemik pada orang dewasa.
  3. Membantu Menurunkan Berat Badan Bagi Anda yang sedang menjalani program penurunan berat badan, cuka apel bisa menjadi tambahan yang berguna. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi satu hingga dua sendok makan cuka sari apel sehari dapat membantu individu yang menjalani diet rendah kalori untuk menurunkan beberapa kilogram berat badan. Meski penelitian ini masih dalam skala kecil dan jangka pendek, asam asetat yang terkandung dalam cuka apel diketahui dapat membantu meningkatkan metabolisme, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme ini dengan lebih baik.
  4. Meningkatkan Kesehatan Jantung Cuka apel juga memiliki potensi besar untuk mendukung kesehatan jantung. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa cuka apel dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida, dua faktor yang berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Selain itu, cuka apel dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari penyakit jantung.
  5. Menjaga Kesehatan Kulit Selain dikonsumsi, cuka apel juga sering digunakan sebagai bahan alami untuk merawat kulit. Cuka apel dikenal dapat membantu mengatasi masalah kulit seperti eksim dan kulit kering. Kulit manusia secara alami memiliki tingkat keasaman tertentu, namun kadar asam ini bisa menurun pada penderita eksim. Penggunaan cuka apel yang diencerkan secara topikal dapat membantu menyeimbangkan pH kulit dan memperbaiki lapisan pelindung alami kulit. Namun, perlu diperhatikan bahwa cuka apel juga dapat menyebabkan iritasi pada sebagian orang, sehingga pemakaiannya harus dilakukan dengan hati-hati.

Dengan berbagai manfaat yang dimilikinya, cuka apel bisa menjadi tambahan yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Namun, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak dan memperhatikan dosis yang tepat agar manfaatnya dapat diperoleh tanpa menimbulkan efek samping. Sebelum memutuskan untuk rutin mengonsumsi cuka apel, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau profesional medis guna mendapatkan informasi lebih lanjut yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda.

Menkes Budi Pastikan RSUD Akhmad Berahim Kalimantan Utara Naik ke Strata Utama

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan komitmennya untuk menjadikan RSUD Akhmad Berahim yang berada di Kabupaten Tana Tidung sebagai rumah sakit bertaraf Strata Utama. Rumah sakit ini akan melayani berbagai kebutuhan medis, termasuk penanganan kanker, penyakit jantung, stroke, uronefrologi, kesehatan ibu dan anak (KIA), serta tuberkulosis (TB).

Rencana besar ini menjadi bagian dari Program Hasil Cepat Terbaik (PHTC) atau Quick Wins yang digagas oleh Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan kelas rumah sakit, khususnya dari kelas D atau D Pratama ke kelas C, dengan rencana pembangunan di 32 lokasi terpilih yang akan dimulai pada tahun 2025.

Dalam rangka merealisasikan peningkatan ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memimpin langsung proses groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan RSUD Akhmad Berahim. “Hari ini saya berada di RSUD Akhmad Berahim, yang letaknya cukup terpencil. Jika menggunakan speedboat dari Tarakan, perjalanan ke sini memakan waktu sekitar tiga jam. Bayangkan jika ada pasien dengan kondisi darurat seperti stroke atau serangan jantung, mereka harus ditempuh selama itu untuk mencapai Tarakan,” ujar Menkes Budi pada acara tersebut, Jumat (21/2).

Menteri Budi mengungkapkan bahwa setelah pembangunan selesai, RSUD Akhmad Berahim diharapkan dapat memberikan layanan rujukan yang lebih baik bagi masyarakat di Kalimantan Utara dan Kabupaten Tana Tidung. Selain itu, rumah sakit ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan bagi puskesmas serta rumah sakit di wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

Untuk mendukung layanan yang lebih baik, Menkes Budi meminta agar RSUD Akhmad Berahim mengadopsi teknologi kesehatan digital serta aktif dalam penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penelitian medis. Hal ini bertujuan untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga medis dalam memberikan pelayanan yang lebih berkualitas kepada masyarakat.

Tak hanya itu, Menkes juga mengingatkan bahwa pemerintah daerah memiliki peran penting dalam mendukung pemenuhan sumber daya manusia kesehatan yang dibutuhkan oleh rumah sakit ini. “Harapannya, dengan pembangunan rumah sakit ini, masyarakat bisa lebih cepat mendapatkan layanan medis, khususnya untuk penyakit kritis seperti stroke, jantung, kanker, dan gangguan ginjal, tanpa harus menempuh perjalanan jauh,” tambah Budi.

Pembangunan RSUD Akhmad Berahim ini merupakan bagian dari program nasional yang bertujuan untuk membangun 66 rumah sakit di daerah-daerah tertinggal selama dua tahun ke depan. Presiden Joko Widodo dan Menteri Budi berharap bahwa dengan adanya rumah sakit ini, pelayanan kesehatan di wilayah Kalimantan Utara akan semakin terjamin.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pembangunan rumah sakit dan layanan kesehatan, masyarakat dapat menghubungi Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan RI melalui hotline 1500-567, SMS ke 081281562620, atau email ke kontak@kemkes.go.id.

Virus Baru Ditemukan di AS, Ilmuwan Beberkan Cara Penularannya

Kabar mengkhawatirkan datang dari Alabama, Amerika Serikat, di mana para ilmuwan baru-baru ini menemukan virus mematikan pada populasi tikus tanah. Dikenal dengan nama virus Camp Hill, penemuan ini memicu kekhawatiran akan potensi penularannya ke manusia. Virus ini, yang pertama kali ditemukan oleh peneliti dari University of Queensland, termasuk dalam kelompok virus henipavirus yang terkenal karena tingkat kematiannya yang tinggi.

Virus Camp Hill dikategorikan sebagai jenis henipavirus yang sama dengan dua virus mematikan lainnya, yaitu Nipah dan Hendra. Kedua virus tersebut memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi, mencapai sekitar 70 persen pada individu yang terinfeksi. Dengan latar belakang ini, penemuan virus baru ini jelas menambah kecemasan di kalangan ahli kesehatan, meskipun belum ada laporan manusia yang terinfeksi sejauh ini.

Para ilmuwan menyatakan bahwa virus ini masih baru dan belum sepenuhnya dipahami dampaknya terhadap manusia. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut sangat dibutuhkan untuk mempelajari bagaimana virus ini dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Dalam kelompok virus henipavirus, ada beberapa penyakit yang dapat timbul, termasuk radang sumsum tulang belakang dan otak, gangguan pernapasan, pembengkakan organ, serta kerusakan ginjal dan hati, yang semuanya bisa berakibat fatal.

Potensi Penularan Virus ke Manusia

Salah satu hal yang paling mengkhawatirkan adalah bagaimana virus ini bisa menular dari tikus tanah ke manusia. Penularan yang mungkin terjadi melalui cairan tubuh atau kontak langsung dengan individu yang terinfeksi membuka kemungkinan akan adanya penyebaran yang lebih luas, bahkan potensi pandemi yang sangat berbahaya. Virus seperti ini biasanya menyebar dengan cepat, terutama jika melibatkan kontak fisik atau udara.

Dr. David Dyjack, seorang pakar kesehatan masyarakat di National Environmental Health Association, menyatakan kekhawatirannya tentang potensi penularan udara, yang akan membuat virus ini menjadi ancaman besar. Namun, ia juga menegaskan bahwa meskipun penemuan ini perlu diwaspadai, virus tersebut tidak langsung menjadi ancaman signifikan. Hal ini karena, pada tahap ini, virus Camp Hill mungkin perlu mengalami mutasi lebih lanjut agar dapat menyebar secara luas dan menyebabkan kerusakan serius.

Di sisi lain, Dr. Dyjack menambahkan bahwa meskipun ini adalah penemuan yang mengkhawatirkan, banyak hal yang belum diketahui terkait dengan kesehatan masyarakat dan dampaknya pada manusia. Peneliti masih terus mencari tahu lebih banyak tentang virus ini, mengingat ia telah ditemukan di dalam negeri, yang menambah urgensi untuk penanganan lebih lanjut.

Penemuan virus ini mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan terhadap ancaman penyakit yang belum teridentifikasi dan potensi risiko dari penularan antar spesies. Hingga kini, langkah-langkah pencegahan dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami lebih dalam virus ini dan bagaimana mencegahnya menular ke manusia.

Pemerintah Luncurkan Rencana Aksi Nasional Kanker Anak 2025-2029: Komitmen Tingkatkan Layanan dan Akses Pengobatan

Dalam rangka memperingati Hari Kanker Anak Sedunia yang jatuh pada 15 Februari 2025, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi meluncurkan Rencana Aksi Nasional Kanker Anak 2025-2029. Program ini menjadi bagian dari Rencana Kanker Nasional 2024-2034, yang bertujuan untuk memperkuat upaya pengendalian kanker anak di Indonesia. Peluncuran ini dilakukan pada Kamis (20/2/2024) sebagai langkah nyata pemerintah dalam meningkatkan akses layanan kesehatan bagi anak-anak penderita kanker.

Kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia, menempati posisi ketiga sebagai penyakit tidak menular (PTM) dengan dampak yang luas. Berdasarkan laporan Globocan 2022, tercatat lebih dari 408.661 kasus baru dengan angka kematian mencapai 242.099 jiwa akibat kanker di Indonesia.

Di antara jumlah tersebut, kanker pada anak menjadi perhatian khusus. Pada 2020, terdapat sekitar 11.156 kasus baru kanker pada anak usia 0-19 tahun, dengan leukemia sebagai jenis kanker paling umum (34,8%) atau sekitar 3.880 kasus. Selain itu, kanker getah bening (limfoma) dan kanker otak juga menempati peringkat tinggi dalam daftar penyakit kanker yang menyerang anak-anak.

Meningkatkan Layanan dan Akses Pengobatan Kanker Anak

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa peningkatan layanan kanker anak harus dilakukan secara komprehensif dengan pendekatan kolaboratif dan berkelanjutan. Ini mencakup peran tenaga medis, komunitas, serta dukungan finansial yang lebih luas untuk memastikan pasien mendapatkan akses pengobatan yang lebih baik.

Sebagai pusat kanker nasional, RS Kanker Dharmais diharapkan menjadi percontohan dalam pengembangan layanan inovatif bagi pasien kanker anak. Selain meningkatkan kapasitas rumah sakit, pemerintah juga menargetkan desentralisasi layanan kanker anak agar pasien tidak harus bepergian jauh untuk mendapatkan perawatan yang optimal.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan satu rumah sakit saja. Kita harus memperkuat layanan kanker anak di 34 provinsi, sehingga pasien bisa mendapatkan pengobatan lebih dekat dengan tempat tinggal mereka,” ujar Menkes Budi.

Selain itu, pemerintah juga mendorong subsidi silang dalam pembiayaan layanan kanker. Menkes menjelaskan bahwa kombinasi pasien BPJS dan non-BPJS diperlukan untuk menjaga keberlanjutan layanan di rumah sakit. Keberadaan pasien non-BPJS bukan bertujuan untuk mencari keuntungan, tetapi untuk membantu menutupi biaya pengobatan pasien yang kurang mampu.

“Kami ingin RS Kanker Dharmais dapat melayani lebih banyak pasien dari berbagai latar belakang ekonomi. Dengan adanya pasien non-BPJS, dana yang diperoleh bisa membantu membiayai pengobatan anak-anak penderita kanker yang membutuhkan,” tambahnya.

Peran Komunitas dan Keluarga dalam Perawatan Kanker Anak

Menkes Budi juga menyoroti pentingnya peran komunitas dan keluarga dalam mendukung anak-anak yang berjuang melawan kanker. Ia menekankan bahwa pengobatan kanker bukan hanya soal perawatan medis, tetapi juga membutuhkan dukungan psikososial yang kuat.

“Pasien kanker anak memerlukan dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Ruang bagi keluarga dan komunitas harus lebih diperbanyak agar mereka dapat berbagi pengalaman dan memberikan dukungan moral,” ungkapnya.

Sebagai bentuk implementasi dari hal ini, Kementerian Kesehatan berencana menyediakan fasilitas yang lebih ramah komunitas di rumah sakit, termasuk ruang interaksi bagi keluarga pasien serta komunitas pendukung.

Teknologi Deteksi Dini untuk Meningkatkan Kesembuhan

Deteksi dini menjadi salah satu fokus utama dalam Rencana Aksi Nasional Kanker Anak 2025-2029. Dengan kemajuan teknologi medis, kini kanker dapat dideteksi lebih awal melalui pemeriksaan genetik, analisis ekspresi RNA, serta sirkulasi DNA tumor.

Menkes mencontohkan beberapa negara seperti Thailand dan Vietnam yang telah lebih dahulu menerapkan teknologi ini dalam program kesehatan mereka. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa RS Kanker Dharmais harus menjadi pionir dalam pemanfaatan teknologi modern guna memberikan diagnosis yang lebih cepat dan akurat bagi pasien kanker anak.

“Semakin dini kanker didiagnosis, semakin besar peluang kesembuhannya. Dengan teknologi yang semakin berkembang, kita harus memanfaatkannya untuk menyelamatkan lebih banyak anak,” ujarnya.

RS Kanker Dharmais: Pusat Layanan dan Rujukan Nasional

Direktur Utama RS Kanker Dharmais, dr. Soeko, mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan kanker anak melalui penguatan fasilitas serta kolaborasi lintas sektor.

“Pembangunan fasilitas baru di RS Kanker Dharmais merupakan langkah besar bagi peningkatan layanan bagi pasien kanker anak. Setelah melalui berbagai tantangan selama dua tahun, akhirnya gedung baru ini siap digunakan,” ujarnya.

Keberadaan fasilitas baru ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan pasien serta menarik lebih banyak pasien dari luar negeri untuk menjalani pengobatan di Indonesia. Selain itu, RS Kanker Dharmais juga semakin mempererat kerja sama dengan berbagai rumah sakit daerah, seperti RS Mamusada Bali, guna memperluas akses layanan kanker di berbagai wilayah.

“Kami menyambut baik kerja sama dengan berbagai rumah sakit di seluruh Indonesia. Dengan semakin banyaknya rumah sakit yang bisa menangani kanker anak, kita bisa memastikan lebih banyak anak Indonesia mendapatkan perawatan lebih baik dan lebih dekat dengan tempat tinggal mereka,” tambahnya.

Menuju Masa Depan yang Lebih Baik untuk Anak Penderita Kanker

Sebagai pusat kanker nasional, RS Kanker Dharmais tidak hanya berfokus pada layanan pengobatan, tetapi juga pada pengembangan penelitian dan inovasi dalam bidang onkologi anak. Salah satu langkah yang tengah dikembangkan adalah layanan pemeriksaan genomik, yang memungkinkan deteksi dini risiko kanker pada anak-anak melalui teknologi mutakhir.

Menkes menegaskan bahwa dengan implementasi strategi yang tepat, pemerintah menargetkan angka kesembuhan kanker anak di Indonesia dapat meningkat dari 24% menjadi lebih dari 50% dalam beberapa tahun ke depan.

“Kami ingin melihat lebih banyak anak Indonesia yang berhasil sembuh dari kanker dan dapat menjalani kehidupan yang lebih baik. Untuk itu, kerja sama antara pemerintah, rumah sakit, komunitas, serta masyarakat sangat dibutuhkan,” tutupnya.

Dengan peluncuran Rencana Aksi Nasional Kanker Anak 2025-2029, serta penguatan fasilitas dan kerja sama lintas sektor, Indonesia semakin siap menghadapi tantangan kanker anak dan memberikan harapan baru bagi ribuan anak yang tengah berjuang melawan penyakit ini.

Pemeriksaan Kesehatan Gratis: Penyakit Ini Paling Sering Muncul

Sudah hampir dua pekan sejak program cek kesehatan gratis mulai dijalankan pada Senin (10/2/2025). Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, tingginya kadar gula darah dan tekanan darah menjadi dua masalah kesehatan yang paling banyak teridentifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa pola hidup sehat masih belum menjadi prioritas bagi sebagian besar masyarakat.

Ketua Umum Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes), Muhammad Subuh, mengungkapkan bahwa penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi masih menjadi ancaman utama bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Padahal, data menunjukkan bahwa 70 persen angka kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit-penyakit ini, yang jika tidak ditangani dengan baik dapat memicu komplikasi serius seperti stroke dan gangguan jantung.

“Saat ini, diperkirakan hanya sekitar 30 persen kasus diabetes yang sudah terdiagnosis. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan di berbagai daerah, kasus gula darah tinggi dan tekanan darah yang melebihi batas normal menjadi temuan yang paling sering dijumpai,” ujar Subuh dalam konferensi pers pada Rabu (19/2/2025).

“Ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap risiko diabetes dan hipertensi masih rendah,” tambahnya.

Perubahan Gaya Hidup Jadi Kunci Pencegahan

Menurut Subuh, kasus diabetes dan hipertensi sebenarnya bisa ditekan jika masyarakat lebih memahami pentingnya pencegahan dibanding pengobatan. Ia menekankan bahwa menjaga pola makan sehat, berolahraga teratur, dan menghindari konsumsi makanan tinggi gula serta garam adalah langkah utama yang perlu diterapkan untuk mengurangi risiko penyakit ini.

Temuan ini juga selaras dengan hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023, yang mencatat bahwa lebih dari 96 persen masyarakat Indonesia masih kurang mengonsumsi sayur dan buah. Selain itu, konsumsi garam harian masyarakat juga tergolong tinggi, dua kali lipat dari batas aman WHO, yaitu 3 gram per hari.

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat, diharapkan angka kasus penyakit tidak menular dapat berkurang secara signifikan. Program cek kesehatan gratis ini menjadi langkah awal dalam mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mereka dan mengambil tindakan pencegahan sebelum penyakit berkembang lebih jauh.

Apa Saja Manfaat Buah Salak untuk Kesehatan? Ini Dia 6 Fakta Menariknya!

Buah salak, yang dikenal juga dengan nama ilmiah Salacca zalacca, adalah buah tropis yang tumbuh subur di Indonesia dan Malaysia. Buah ini memiliki kulit yang berduri dan daging yang renyah dengan rasa manis asam yang unik. Namun, selain cita rasanya yang khas, salak ternyata memiliki berbagai manfaat kesehatan yang tak kalah menarik. Manfaat buah salak untuk kesehatan sangat beragam, mulai dari menjaga kesehatan mata, membantu mengatasi gangguan pencernaan, hingga menurunkan risiko penyakit jantung dan otak.

1. Menjaga Kesehatan Mata

Salah satu manfaat utama dari buah salak adalah kemampuannya untuk melindungi kesehatan mata. Salak mengandung beta karoten, senyawa yang sangat penting untuk menjaga penglihatan. Dengan kandungan beta karoten sekitar 4 gram per 100 gram buah, salak dapat membantu mengurangi risiko masalah penglihatan yang sering dialami pada usia lanjut, seperti katarak dan degenerasi makula. Oleh karena itu, rutin mengonsumsi salak bisa menjadi langkah preventif untuk menjaga mata tetap sehat.

2. Mengatasi Masalah Pencernaan

Salak juga memiliki sifat yang dapat membantu memperbaiki gangguan pencernaan, seperti diare. Kandungan tanin dalam salak diketahui memiliki sifat antidiare alami, yang membantu meredakan diare dan mengatur sistem pencernaan. Selain itu, salak kaya akan serat yang baik untuk melancarkan proses pencernaan dan mencegah sembelit. Dengan demikian, salak dapat menjadi pilihan yang tepat untuk memperbaiki kesehatan pencernaan secara alami.

3. Meningkatkan Fungsi Otak

Kandungan beta-karoten, pektin, dan kalium yang terdapat dalam salak juga sangat bermanfaat untuk otak. Nutrisi-nutrisi tersebut membantu meningkatkan aliran darah ke otak, yang berperan penting dalam menjaga kemampuan kognitif dan daya ingat. Oleh karena itu, mengonsumsi salak secara rutin bisa membantu mengurangi risiko penyakit degeneratif otak seperti demensia, serta mendukung kesehatan otak di usia yang lebih tua.

4. Mendukung Kesehatan Jantung

Selain untuk otak, salak juga memberikan manfaat besar bagi kesehatan jantung. Kandungan kalium dalam buah salak berperan dalam menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi), yang sering menjadi faktor pemicu penyakit kardiovaskular. Kalium membantu mengurangi ketegangan pada pembuluh darah dan arteri, sehingga meringankan beban pada sistem kardiovaskular. Dengan demikian, salak dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

5. Membantu Menurunkan Berat Badan

Bagi Anda yang sedang menjalani program diet atau berusaha menurunkan berat badan, salak bisa menjadi camilan sehat yang ideal. Dengan kandungan seratnya yang tinggi, salak dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga mencegah makan berlebihan. Serat ini juga mendukung proses pencernaan yang lebih efisien, yang pada akhirnya dapat membantu menurunkan berat badan secara alami.

6. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Kandungan vitamin C dalam salak juga berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin C yang terkandung dalam 100 gram salak mencapai 2 mg, yang berfungsi untuk meningkatkan produksi sel darah putih, memperkuat daya tahan tubuh, dan membantu melawan infeksi. Dengan rutin mengonsumsi salak, tubuh akan lebih siap dalam melawan berbagai penyakit dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Kesimpulan

Dengan segala manfaat yang ditawarkan, buah salak adalah pilihan camilan sehat yang tidak hanya lezat, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Dari melindungi penglihatan hingga mendukung kesehatan jantung, salak menawarkan segudang manfaat yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Jadi, tak ada salahnya mulai mengonsumsi buah salak secara rutin sebagai bagian dari gaya hidup sehat, agar tubuh tetap bugar dan terhindar dari berbagai gangguan kesehatan.

Rasakan Kenikmatan Garuk-garuk: Bagian Tubuh Mana yang Paling Enak?

Menggaruk tubuh yang terasa gatal memang selalu memberikan sensasi yang menyenangkan, meskipun sebenarnya hal ini tidak dianjurkan oleh para ahli medis. Namun, sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa ada beberapa bagian tubuh yang memberi sensasi yang lebih nyaman ketika digaruk, bahkan dalam situasi yang sangat gatal sekalipun.

Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Gil Yosipovitch, seorang profesor dermatologi di Wake Forest Baptist Medical Center, bersama dengan koleganya. Penelitian tersebut dipublikasikan dalam British Journal of Dermatology dan melibatkan 18 partisipan untuk mengeksplorasi sensasi nyaman saat menggaruk tubuh yang gatal. Riset ini bertujuan untuk memahami bagaimana rasa nyaman tersebut dapat berperan dalam meredakan rasa gatal yang muncul di beberapa bagian tubuh.

Eksperimen dimulai dengan menginduksi rasa gatal pada tiga area tubuh: punggung, lengan, dan pergelangan kaki, dengan cara menggosokkan tanaman tertentu yang menghasilkan rasa gatal setelah 45 detik. Setelah itu, partisipan diminta untuk menggaruk area yang gatal dan menilai intensitas rasa gatal mereka selama beberapa waktu, mulai dari 30 detik hingga 5 menit setelah menggaruk.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sensasi gatal paling intens terjadi di bagian punggung dan pergelangan kaki. Namun, yang menarik, sensasi nyaman akibat garukan paling terasa di area pergelangan kaki, dan efek rasa nyaman ini lebih bertahan lama dibandingkan dua area lainnya.

Dr. Yosipovitch menjelaskan, temuan ini memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai rasa gatal, yang sering dialami oleh penderita penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis. Pada pasien dengan kondisi ini, gatal sering muncul di bagian punggung dan pergelangan kaki. Penelitian ini mengungkapkan alasan mengapa area-area tersebut lebih sering terdampak, yaitu karena gatal di bagian tersebut lebih intens dan rasa nyaman dari garukan lebih terasa.

Secara ilmiah, rasa gatal diyakini melibatkan serat-serat saraf kecil. Dr. Yosipovitch menduga bahwa kenyamanan yang dirasakan saat menggaruk berhubungan dengan aktivitas saraf spesifik yang terlibat dalam proses tersebut. “Jika kita dapat mengembangkan cara untuk merangsang sensasi nyaman tanpa merusak kulit, hal ini bisa membantu mengurangi rasa gatal bagi pasien,” ujarnya.

Dengan temuan ini, diharapkan para peneliti dan dokter bisa lebih memahami mekanisme di balik rasa gatal, yang pada akhirnya dapat mengarah pada pengobatan yang lebih efektif bagi mereka yang sering mengalami rasa gatal kronis.

Ini Penjelasan Tentang Frekuensi Buang Air Kecil dan Besar yang Normal

Frekuensi buang air kecil dan besar yang tidak normal, baik terlalu sering maupun jarang, bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu. Mengenali pola alami tubuh dalam buang air kecil dan besar sangat penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan dan kandung kemih.

Frekuensi Buang Air Kecil yang Sehat

Pada umumnya, kebanyakan orang buang air kecil sebanyak 6 hingga 7 kali dalam sehari. Namun, buang air kecil antara 4 hingga 10 kali sehari juga dianggap sehat, asalkan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Perubahan frekuensi buang air kecil dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti perubahan hormon atau tekanan pada kandung kemih saat kehamilan.

Untuk menjaga kesehatan kandung kemih, disarankan untuk mengonsumsi sekitar 1,5 hingga 2 liter air putih setiap hari. Kekurangan cairan dapat membuat urin menjadi pekat, yang dapat mengiritasi kandung kemih. Di sisi lain, terlalu banyak cairan juga bisa menyebabkan frekuensi buang air kecil yang meningkat.

Frekuensi Buang Air Besar yang Sehat

Sementara itu, menurut Cleveland Clinic, frekuensi buang air besar yang sehat berkisar antara tiga kali sehari hingga tiga kali seminggu. Pola ini dapat bervariasi antar individu, namun kebanyakan orang cenderung memiliki rutinitas buang air besar yang teratur. Jika frekuensi buang air besar tiba-tiba berubah, hal itu bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya.

Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Buang Air Kecil

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi frekuensi buang air kecil seseorang, antara lain:

  • Usia: Seiring bertambahnya usia, kemungkinan seseorang buang air kecil lebih sering, terutama saat memasuki usia 40-an dan 50-an. Pada usia 60-an hingga 70-an, seseorang bisa buang air kecil dua kali semalam, dan tiga kali pada usia 80-an.
  • Asupan Cairan: Mengonsumsi banyak cairan dapat meningkatkan produksi urin, sedangkan kekurangan cairan dapat menyebabkan dehidrasi, yang mengurangi frekuensi buang air kecil.
  • Konsumsi Alkohol dan Kafein: Kedua zat ini bersifat diuretik, yang bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil.
  • Kondisi Medis: Penyakit seperti diabetes dan infeksi saluran kemih (ISK) dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Sebaliknya, masalah pada prostat bisa menyebabkan seseorang buang air kecil lebih jarang.
  • Pengobatan: Obat-obatan diuretik dapat menyebabkan tubuh lebih sering mengeluarkan urin.

Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Buang Air Besar

Begitu pula dengan buang air besar, beberapa faktor yang memengaruhi frekuensi BAB antara lain:

  • Asupan Cairan: Kurangnya cairan dapat mengeraskan tinja, yang menyebabkan sembelit.
  • Usia: Pada orang lanjut usia, perubahan gaya hidup atau kondisi kesehatan tertentu dapat menyebabkan sembelit. Penggunaan obat-obatan juga bisa memengaruhi kebiasaan BAB.
  • Aktivitas Fisik: Olahraga yang teratur dapat membantu melancarkan pencernaan dan mengatasi sembelit.
  • Makanan yang Dikonsumsi: Asupan serat sangat penting untuk menjaga pergerakan usus yang teratur. Makanan kaya serat dapat mencegah sembelit.
  • Riwayat Kesehatan: Beberapa kondisi medis, seperti penyakit celiac, intoleransi laktosa, atau diabetes, dapat memengaruhi frekuensi dan konsistensi BAB.
  • Hormon: Fluktuasi hormon, seperti progesteron dan estrogen, dapat memengaruhi sistem pencernaan. Misalnya, siklus menstruasi pada wanita dapat memengaruhi frekuensi diare atau sembelit.
  • Faktor Sosial: Beberapa orang mungkin merasa kesulitan untuk BAB di tempat umum atau di lingkungan kerja, yang dapat menyebabkan mereka menahan BAB lebih lama dari biasanya. Hal ini dapat mengarah pada sembelit jika dilakukan secara berulang.

Memahami pola buang air kecil dan besar Anda adalah langkah pertama untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan dan ginjal. Jika Anda mengalami perubahan yang mencurigakan dalam frekuensi atau kenyamanan buang air kecil maupun besar, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis untuk penanganan lebih lanjut.