Diabetes Tipe 2 dan Gagal Ginjal: Ancaman Nyata yang Dapat Dicegah

Diabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu penyakit kronis yang dapat berujung pada komplikasi serius, termasuk gagal ginjal. Menurut dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH, ada keterkaitan erat antara diabetes tipe 2 dan penyakit ginjal kronis. Ia menyoroti meningkatnya jumlah penderita diabetes secara global, dari 537 juta pada 2021 dan diperkirakan mencapai 783 juta pada 2045. Di Indonesia, jumlah pengidap diabetes terus bertambah, yang berdampak pada peningkatan kasus penyakit ginjal kronis.

Dr. Tunggul menjelaskan bahwa penyakit ginjal berkembang melalui lima tahap, dari G1 hingga G5, di mana tahap terakhir memerlukan terapi pengganti ginjal seperti dialisis atau transplantasi. Agar penderita diabetes tidak mencapai tahap ini, ada tiga faktor utama yang harus dikendalikan, yaitu tekanan darah tinggi, kadar gula darah yang tidak terkontrol, serta peradangan dan fibrosis pada ginjal. Salah satu cara mendeteksi risiko dini gagal ginjal adalah melalui pemeriksaan albuminuria, yang mengidentifikasi kebocoran protein dalam urine. Jika jumlahnya melebihi 300 mg, maka kondisi tersebut harus ditangani segera meskipun fungsi ginjal masih terlihat normal.

Dalam pengobatan diabetes tipe 2 yang berhubungan dengan penyakit ginjal, terdapat tiga pilar utama yang harus diperhatikan, yaitu penggunaan obat antihipertensi untuk menjaga tekanan darah tetap stabil, obat SGLT2 inhibitor yang dapat membantu melindungi ginjal sekaligus mengontrol gula darah, serta finerenone yang mampu mengurangi peradangan dan fibrosis. Penelitian menunjukkan bahwa finerenone dapat menurunkan kebocoran protein dalam urine hingga 30 persen dalam waktu empat bulan, sehingga direkomendasikan oleh American Diabetes Association.

Pencegahan gagal ginjal pada penderita diabetes tipe 2 membutuhkan pendekatan menyeluruh, termasuk pemantauan rutin fungsi ginjal dan kepatuhan terhadap pengobatan yang disarankan dokter. Dengan langkah-langkah yang tepat, risiko komplikasi dapat ditekan sehingga penderita diabetes dapat hidup lebih sehat dan berkualitas.

Ketika Napas Mengandung Aroma Urine: Tanda Bahaya yang Perlu Diwaspadai

Napas yang berbau seperti urine, atau dikenal secara medis sebagai oetor uremicum, bisa menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan yang serius, terutama masalah pada fungsi ginjal. Kondisi ini terjadi akibat penumpukan zat sisa metabolisme dalam darah yang seharusnya dikeluarkan melalui urine. Jika mengalami gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini antara lain pola makan tinggi protein, konsumsi bawang-bawangan, alkohol, jengkol, serta petai yang meningkatkan produksi amonia dalam tubuh. Selain itu, gagal ginjal kronis juga menjadi penyebab utama, di mana ginjal kehilangan kemampuannya dalam menyaring limbah, menyebabkan zat beracun menumpuk dan memengaruhi aroma napas seseorang. Infeksi bakteri seperti Helicobacter pylori pada lambung, gangguan sinus, serta kondisi genetik seperti trimethylaminuria juga dapat memicu bau napas yang tidak sedap.

Menurut dr. Tunggul D. Situmorang, kondisi ini disebabkan oleh penumpukan uremia dalam darah yang seharusnya dibuang melalui urine. Gangguan ginjal sendiri terbagi menjadi akut dan kronis, di mana kondisi akut masih dapat disembuhkan, sedangkan yang kronis bersifat permanen. Beberapa faktor risiko yang memengaruhi kesehatan ginjal meliputi tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, serta kebiasaan mengonsumsi obat-obatan yang berisiko merusak ginjal.

Gejala lain yang mungkin menyertai termasuk mual, muntah, nafsu makan menurun, kulit kering, serta pembengkakan pada kaki. Mencegah gangguan ginjal dapat dilakukan dengan mengontrol tekanan darah, menjaga kadar gula darah, serta menerapkan pola hidup sehat. Jika penyakit ginjal telah terjadi, maka pengobatan melibatkan terapi cuci darah atau transplantasi ginjal untuk mempertahankan fungsi tubuh.

Sensasi Kesemutan: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Kapan Harus Waspada

Kesemutan adalah sensasi yang sering dialami banyak orang, terutama setelah duduk atau jongkok terlalu lama. Sensasi ini dikenal dalam dunia medis sebagai parestesia, yang terjadi akibat iritasi pada saraf dan menghasilkan sinyal tambahan. Beberapa orang menggambarkannya sebagai rasa geli, terbakar, atau bahkan nyeri pada bagian tubuh tertentu, seperti tangan, kaki, atau lengan. Parestesia bisa bersifat sementara ketika bagian tubuh terasa “mati rasa” atau dalam beberapa kasus bisa menjadi kondisi permanen yang berhubungan dengan masalah medis serius. Salah satu cara sederhana untuk mengatasi kesemutan adalah dengan mengurangi tekanan pada saraf yang terdampak. Pastikan tidak ada bagian tubuh yang terhimpit, misalnya dengan mengubah posisi duduk atau menghindari bersandar pada satu lengan. Pergerakan ringan juga dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, yang berperan penting dalam meredakan ketidaknyamanan. Jika tangan mengalami kesemutan, mengepal dan membuka telapak tangan beberapa kali bisa membantu melancarkan aliran darah. Sedangkan jika terjadi pada kaki, menggoyangkan jari-jari kaki dapat membantu meredakan sensasi tersebut. Untuk kesemutan di lengan, menggerakkan kepala secara perlahan dapat mengurangi tekanan di leher dan meredakan gejala.

Meskipun kesemutan umumnya tidak berisiko, dalam beberapa situasi, gejala yang terjadi dalam jangka waktu lama dapat mengindikasikan adanya kondisi kesehatan yang lebih serius. Parestesia kronis dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis seperti stroke, multiple sclerosis, peradangan otak atau sumsum tulang belakang, serta gangguan saraf lainnya. Faktor lain seperti diabetes, hipotiroidisme, hiperventilasi, atau bahkan paparan zat beracun juga dapat memicu kondisi ini. Beberapa obat dan pola makan yang kurang sehat juga bisa menjadi pemicunya. Jika kesemutan terjadi terus-menerus dan semakin parah meskipun sudah mencoba berbagai cara untuk meredakannya, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Mengubah posisi atau melakukan gerakan ringan biasanya cukup untuk mengatasi kesemutan sementara. Namun, jika gejala terus berlanjut, bisa jadi ini merupakan tanda dari masalah kesehatan yang lebih serius yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Berbuka dengan Air Kelapa, Ini Khasiat yang Wajib Kamu Tahu!

Air kelapa menjadi salah satu minuman favorit yang banyak dicari saat berbuka puasa. Selain memberikan kesegaran alami, minuman ini juga dikenal mampu mengembalikan cairan tubuh yang hilang setelah seharian berpuasa. Kandungan elektrolit di dalamnya membuat air kelapa menjadi pilihan yang baik untuk membantu mencegah dehidrasi.

Mengatasi Dehidrasi Setelah Berpuasa

Berpuasa selama kurang lebih 14 jam dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan, terutama jika aktivitas yang dilakukan cukup padat. Kekurangan cairan bisa menyebabkan tubuh terasa lemas, mudah lelah, bahkan dalam kondisi tertentu bisa menyebabkan pingsan akibat dehidrasi.

Salah satu cara untuk mengembalikan cairan tubuh dengan cepat adalah mengonsumsi air kelapa saat berbuka. Kandungan elektrolit alami dalam air kelapa, seperti kalium dan magnesium, dapat membantu menyeimbangkan kembali cairan tubuh yang hilang.

Selain elektrolit, air kelapa juga mengandung berbagai nutrisi penting, seperti:

  • Protein: 0,5 gram
  • Karbohidrat: 10,2 gram
  • Kalsium: 4% dari kebutuhan harian
  • Magnesium: 4% dari kebutuhan harian
  • Fosfor: 2% dari kebutuhan harian
  • Kalium (Potasium): 15% dari kebutuhan harian

Dengan kandungan tersebut, air kelapa tidak hanya menyegarkan, tetapi juga membantu tubuh tetap bertenaga setelah berpuasa.

Kondisi Tertentu yang Harus Berhati-hati

Meskipun memiliki banyak manfaat, tidak semua orang disarankan untuk mengonsumsi air kelapa dalam jumlah berlebihan, terutama bagi mereka yang mengalami masalah pada fungsi ginjal.

Jika ginjal tidak dapat bekerja secara optimal, tubuh akan kesulitan mengeluarkan kelebihan kalium. Akumulasi kalium dalam darah atau yang dikenal dengan hiperkalemia dapat memicu gangguan irama jantung (aritmia), yang berisiko menyebabkan masalah serius.

Oleh karena itu, bagi individu dengan penurunan fungsi ginjal, mengonsumsi air kelapa sebaiknya dilakukan dengan pengawasan medis agar tidak menimbulkan risiko kesehatan.

Kesimpulan

Air kelapa merupakan pilihan yang baik untuk berbuka puasa karena dapat menghidrasi tubuh dan menggantikan elektrolit yang hilang selama berpuasa. Namun, bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, terutama gangguan ginjal, konsumsi air kelapa harus dibatasi untuk mencegah efek samping yang berbahaya.

Dengan mengonsumsi air kelapa secara bijak, manfaat kesehatannya bisa dirasakan secara maksimal tanpa menimbulkan risiko bagi tubuh.

Atasi Ngantuk Saat Puasa dengan Cara Ini!

Selama bulan puasa, banyak orang merasa lebih mudah mengantuk, terutama di siang hari. Hal ini bisa cukup mengganggu, apalagi bagi mereka yang harus bekerja atau belajar. Beberapa orang percaya bahwa makan nasi saat sahur bisa menyebabkan kantuk, sehingga mereka memilih makanan lain. Namun, sebenarnya nasi bukanlah penyebab utama munculnya rasa kantuk.

Menurut dr. Gaga Irawan Nugraha, SpGK, faktor utama yang menyebabkan kantuk saat puasa adalah kurangnya waktu tidur. Selama Ramadan, jam tidur biasanya berkurang karena harus bangun lebih awal untuk sahur. Banyak orang yang langsung beraktivitas setelah sahur tanpa tidur lagi, sehingga tubuh merasa lebih lelah di siang hari.

Untuk mengurangi rasa kantuk saat puasa, dr. Gaga menyarankan agar waktu tidur diatur dengan lebih baik. Tidur lebih awal dapat membantu tubuh mendapatkan istirahat yang cukup sebelum sahur, sehingga keesokan harinya tetap segar dan tidak mudah mengantuk. Selain itu, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan agar puasa tetap lancar dan tubuh tetap bugar. Salah satunya adalah dengan berolahraga ringan setelah berbuka puasa, mengonsumsi makanan bergizi saat sahur, serta menjaga suhu ruangan agar tetap nyaman saat tidur.

Dengan pola tidur yang teratur dan asupan makanan yang seimbang, tubuh bisa tetap fit selama berpuasa. Dengan begitu, puasa bisa dijalani dengan lebih nyaman tanpa rasa lemas dan kantuk yang berlebihan.

Nutrisi Tepat untuk Mempercepat Penyembuhan Luka

Luka yang tak kunjung sembuh dapat menjadi kendala bagi banyak orang. Selain perawatan medis, asupan nutrisi juga memainkan peran penting dalam proses pemulihan. Beberapa jenis makanan tertentu diketahui memiliki kandungan nutrisi yang dapat membantu mempercepat regenerasi kulit serta mendukung penyembuhan luka secara optimal. Kedelai, misalnya, kaya akan protein yang mengandung seluruh asam amino esensial yang diperlukan tubuh untuk membangun jaringan baru. Selain itu, kedelai juga mengandung vitamin A, C, D, E, dan K yang bermanfaat dalam proses penyembuhan. Cokelat hitam dengan kandungan antioksidan tinggi berperan melindungi sel dari kerusakan serta meningkatkan sirkulasi darah, sehingga oksigen dan nutrisi dapat tersalurkan dengan lebih baik ke area luka.

Sayuran seperti brokoli, kubis, dan kangkung kaya akan vitamin C yang mendukung produksi kolagen, protein yang berperan penting dalam pembentukan jaringan baru. Selain itu, kandungan glucosinolates dalam sayuran ini membantu meredakan peradangan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Telur juga menjadi sumber protein yang mudah diserap oleh tubuh dan mengandung vitamin serta mineral penting seperti seng, zat besi, dan selenium yang berkontribusi dalam mempercepat proses penyembuhan.

Sayuran hijau seperti bayam dan pakcoy mengandung folat, magnesium, dan provitamin A yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mempercepat regenerasi kulit. Ikan salmon, dengan kandungan asam lemak omega-3, berperan dalam mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan luka. Sementara itu, buah beri seperti stroberi dan blueberry kaya akan antioksidan dan vitamin C yang mendukung produksi kolagen serta melindungi sel-sel tubuh dari infeksi.

Daging ayam yang mengandung glutamin dan arginin membantu pembentukan kolagen serta melindungi jaringan tubuh dari infeksi. Kerang-kerangan seperti tiram kaya akan mineral seng yang diperlukan untuk regenerasi kulit. Selain itu, ubi jalar sebagai sumber karbohidrat sehat memberikan energi yang dibutuhkan tubuh selama proses pemulihan, serta mengandung vitamin C dan karotenoid yang membantu mempercepat penyembuhan luka.

Mendukung penyembuhan luka tidak hanya mengandalkan perawatan medis tetapi juga pola makan yang kaya akan protein, vitamin C, dan mineral penting. Dengan mengonsumsi makanan yang tepat, tubuh dapat mempercepat proses pemulihan dan kembali sehat dalam waktu lebih singkat.

Studi Ungkap Asupan Murah yang Bisa Bikin Panjang Umur

Peneliti terkenal, Dan Buettner, telah melakukan perjalanan ke berbagai Blue Zone di seluruh dunia untuk mengungkapkan rahasia kehidupan panjang dan sehat. Blue Zone adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan wilayah-wilayah di dunia yang dikenal memiliki populasi dengan usia yang lebih panjang serta tingkat kesehatan yang lebih baik daripada rata-rata dunia. Beberapa wilayah yang termasuk dalam Blue Zone adalah Okinawa di Jepang, Sardinia di Italia, dan Ikaria di Yunani.

Selama penelitiannya, Buettner menemukan pola-pola makan yang menjadi kunci bagi warga Blue Zone dalam mempertahankan kesehatan mereka. Salah satu temuan menariknya adalah tentang manfaat kacang-kacangan. Menurut Buettner, kacang-kacangan merupakan makanan yang kaya akan nutrisi dan memiliki peran penting dalam memperpanjang umur.

“Kacang-kacangan adalah makanan utama yang mendukung umur panjang. Kandungan protein, serat, dan karbohidrat kompleksnya sangat lengkap,” kata Buettner dalam sebuah wawancara. Kacang-kacangan yang dimaksud meliputi berbagai jenis, seperti kacang tanah, almond, edamame, kacang merah, dan kedelai.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2001 melibatkan lebih dari 9.000 orang dan menemukan hubungan signifikan antara konsumsi kacang-kacangan secara rutin dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner. Penyakit kardiovaskular, yang sering dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti dislipidemia, hipertensi, diabetes tipe 2, serta obesitas, dapat dicegah dengan konsumsi kacang-kacangan dalam jumlah yang cukup.

Bukan hanya itu, penelitian juga menunjukkan bahwa kacang-kacangan mampu mengurangi kadar kolesterol jahat, menstabilkan gula darah, dan membantu mencegah kanker. Selain itu, makanan ini juga sangat baik untuk menjaga berat badan tetap stabil.

Yang lebih menarik lagi, kacang-kacangan mengandung banyak nutrisi penting seperti tembaga, asam folat, zat besi, magnesium, serta vitamin B6. Karena kacang memiliki indeks glikemik yang rendah, mereka tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. Hal ini menjadikannya pilihan makanan yang sangat baik untuk menjaga kestabilan energi sepanjang hari.

Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa mengonsumsi biji-bijian secara rutin bisa memperpanjang usia. “Jika Anda makan satu cangkir biji-bijian setiap hari mulai dari usia muda, itu bisa menambah empat tahun harapan hidup Anda,” ujar Buettner.

Dengan semua manfaat ini, kacang-kacangan menjadi pilihan makanan yang sangat terjangkau dan mudah ditemukan. Dari kedelai, kacang merah, hingga almond, masyarakat bisa memilih jenis kacang yang sesuai dengan selera dan kebutuhan nutrisi mereka.

Dengan temuan Buettner ini, kini semakin jelas bahwa untuk menjalani hidup yang panjang dan sehat, mengonsumsi kacang-kacangan bisa menjadi langkah sederhana namun efektif. Jadi, jangan ragu untuk mulai memasukkan lebih banyak kacang dalam pola makan harian Anda!

Yoga: Kunci Menuju Hidup Sehat dan Seimbang

Yoga merupakan aktivitas yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Selain meningkatkan kelenturan tubuh, yoga juga berperan dalam menjaga kesehatan jantung, mengurangi stres, serta memperbaiki postur tubuh. Dengan melakukan yoga secara rutin, seseorang dapat meningkatkan keseimbangan dan mobilitas tubuh, mengurangi risiko cedera, serta menjaga kesehatan otot dan ligamen. Bahkan, lansia yang secara konsisten melakukan yoga mengalami peningkatan fleksibilitas yang signifikan. Selain itu, yoga juga mendukung fungsi jantung dan paru-paru yang lebih optimal. Teknik pernapasan seperti pranayama mampu meningkatkan kapasitas paru-paru, membantu melancarkan sistem pernapasan, serta menjaga tekanan darah tetap stabil.

Bagi mereka yang sering mengalami nyeri punggung akibat terlalu lama duduk, yoga bisa menjadi solusi yang efektif. Beberapa gerakan peregangan yang berfokus pada tulang belakang dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki postur tubuh. Manfaat lainnya adalah kemampuannya dalam menurunkan tingkat stres dengan mengurangi produksi hormon kortisol. Meditasi yang dikombinasikan dengan yoga juga mampu meningkatkan fokus, ketenangan pikiran, serta mengurangi kecemasan. Selain itu, yoga sering digunakan sebagai terapi tambahan bagi penderita berbagai penyakit, seperti stroke dan arthritis, karena dapat membantu meningkatkan keseimbangan serta mengurangi nyeri sendi.

Bagi wanita yang mengalami nyeri haid, beberapa pose yoga tertentu dapat membantu mengurangi kram dan ketegangan pada punggung bawah. Tak hanya itu, yoga juga memiliki manfaat bagi kecantikan, di mana gerakan seperti Sirsasana dapat meningkatkan aliran darah ke wajah, membantu oksigenasi sel kulit, dan mengurangi tanda-tanda penuaan dini. Dengan berbagai manfaat luar biasa, yoga menjadi pilihan tepat bagi siapa saja yang ingin menjalani hidup sehat dan seimbang. Namun, yoga sebaiknya digunakan sebagai pendukung gaya hidup sehat, bukan pengganti pengobatan medis utama. Jika ingin memulai, cobalah gerakan dasar dan kombinasikan dengan meditasi untuk mendapatkan manfaat optimal.

Kolang-Kaling, Camilan Sehat yang Kaya Manfaat Saat Berbuka Puasa

Kolang-kaling menjadi salah satu makanan yang sering dicari saat bulan Ramadan. Buah yang berasal dari pohon aren ini memiliki tekstur kenyal dan warna putih bening, membuatnya cocok untuk dikonsumsi dalam berbagai hidangan berbuka puasa. Selain rasanya yang lezat, kolang-kaling juga memiliki beragam manfaat kesehatan. Mengonsumsi 5 hingga 10 butir setiap hari dapat membantu menjaga keseimbangan tubuh selama menjalankan ibadah puasa. Salah satu keunggulan kolang-kaling adalah kemampuannya dalam mencegah peradangan, berkat kandungan polisakarida galaktomanan yang memiliki sifat antiinflamasi. Bahkan, buah ini dapat membantu meredakan nyeri sendi serta mengurangi risiko radang sendi.

Tak hanya itu, kolang-kaling juga bermanfaat bagi penderita diabetes karena memiliki indeks glikemik rendah dan kaya serat, sehingga membantu menjaga kestabilan kadar gula darah. Namun, agar manfaatnya tetap optimal, sebaiknya dikonsumsi tanpa tambahan gula berlebih. Selain itu, buah ini juga berperan dalam menurunkan tekanan darah dan kolesterol jahat, berkat kandungan galaktomanannya yang mampu meningkatkan elastisitas pembuluh darah dan mengurangi risiko hipertensi. Kandungan air yang tinggi dalam kolang-kaling juga berfungsi untuk meredakan panas dalam dan menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik, terutama setelah seharian berpuasa.

Bagi mereka yang sedang menjalani program diet, kolang-kaling menjadi pilihan camilan sehat karena rendah kalori dan lemak. Serat yang terkandung di dalamnya mampu memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga dapat membantu dalam mengendalikan nafsu makan. Dalam setiap 100 gram kolang-kaling, terkandung protein, karbohidrat, serat kasar, serta gelatin yang berkontribusi dalam menjaga keseimbangan energi tubuh. Dengan berbagai manfaatnya, tidak heran jika kolang-kaling menjadi salah satu makanan favorit saat berbuka puasa.

Inovasi Baru Samitivej Hospital untuk Perawatan Kesehatan Anak

Samitivej Hospital kembali menunjukkan komitmennya dalam menyediakan perawatan kesehatan anak terbaik dengan meresmikan perluasan Samitivej International Children’s Hospital, yang kini beroperasi secara mandiri di Samitivej Srinakarin Hospital. Dengan investasi sebesar dua miliar Baht (sekitar Rp 970 miliar), ekspansi ini tidak hanya memperkuat peran Samitivej sebagai pusat rujukan pediatrik terkemuka di Asia-Pasifik, tetapi juga membuka akses bagi anak-anak dari berbagai belahan dunia untuk menerima perawatan medis terbaik.

Menurut Wakil Pejabat Eksekutif Samitivej Hospital, Surangkana Techapaitoon, fasilitas yang diperbarui ini bertujuan untuk mewujudkan masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak melalui pengintegrasian inovasi medis, keahlian kelas dunia, serta pendekatan perawatan yang penuh kasih sayang. “Kami ingin memastikan setiap anak, dari bayi hingga remaja, mendapatkan perawatan terbaik yang mereka butuhkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/3/2025).

Fasilitas Kesehatan Anak yang Tangguh di Pusat Asia-Pasifik

Perluasan ini bertujuan untuk melayani pasien, tidak hanya dari Thailand, tetapi juga dari negara-negara sekitarnya seperti Indonesia, Vietnam, Laos, Kamboja, Brunei, hingga kawasan Timur Tengah seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Qatar. Reputasi rumah sakit ini semakin diperkuat sebagai penyedia layanan kesehatan bertaraf global.

Samitivej International Children’s Hospital kini memiliki fasilitas yang sangat modern dengan delapan lantai dan 111 tempat tidur, termasuk ruang perawatan intensif untuk bayi prematur dan pasien dalam kondisi kritis. Rumah sakit ini juga dilengkapi dengan teknologi Rumah Sakit Pintar yang mengutamakan efisiensi dan kualitas perawatan pasien. Beberapa fasilitas unggulan yang ditawarkan antara lain ruang operasi hibrida dengan teknologi pencitraan biplane untuk prosedur bedah yang presisi, serta pusat rehabilitasi canggih yang menggunakan teknologi terbaru untuk terapi fisik.

Perawatan Canggih untuk Kondisi Kompleks dan Langka

Samitivej International Children’s Hospital mendefinisikan kembali keunggulan pediatrik dengan menawarkan perawatan mutakhir untuk kondisi kompleks dan langka. Beberapa layanan unggulan yang ditawarkan termasuk:

  • Perawatan Jantung: Mulai dari bedah jantung terbuka hingga kateterisasi minimal invasif, rumah sakit ini menyediakan perawatan menyeluruh bagi pasien jantung sejak lahir.
  • Transplantasi dan Terapi Canggih: Seperti transplantasi sumsum tulang haploidentik dan terapi sel CAR-T untuk menangani kelainan darah serta kanker pada anak-anak.
  • Bedah Pediatrik: Pengoperasian bayi dan anak-anak dengan kepakaran yang mencakup berbagai prosedur bedah dari kepala hingga kaki.
  • Epilepsi: Terapi implan obat dan stimulasi saraf vagus (VNS) sebagai solusi untuk epilepsi yang sulit diobati.

Kemitraan Global untuk Perawatan Anak yang Lebih Baik

Samitivej juga memperkuat kualitas layanannya dengan menjalin kemitraan internasional. Rumah sakit ini bekerja sama dengan Doernbecher Children’s Hospital (OHSU, Amerika Serikat) untuk meningkatkan perawatan anak-anak yang sakit kritis dan bayi baru lahir. Selain itu, kemitraan dengan Takatsuki General Hospital (Jepang) berfokus pada perawatan neonatal dan alergi, serta memberi akses pada inovasi medis terbaru di dunia pediatrik.

Menghadirkan Inovasi dalam Perawatan Kesehatan Digital

Samitivej juga menjadi pelopor dalam penerapan teknologi digital di dunia kesehatan dengan memperkenalkan berbagai sistem Rumah Sakit Pintar. Aplikasi Well Kidz, yang memungkinkan orangtua mengelola rekam medis dan jadwal konsultasi jarak jauh, adalah salah satu contoh nyata inovasi digital yang diterapkan. Layanan darurat pintar dengan ambulans yang dilengkapi pemantauan real-time dan sistem OPD pintar juga bertujuan untuk meningkatkan respons darurat dan komunikasi yang lebih baik antara pasien dan tim medis.

Pencapaian Luar Biasa dalam Perawatan Pediatrik

Samitivej Hospital mencatatkan berbagai pencapaian luar biasa dalam bidang pediatrik, antara lain lebih dari 7.000 kasus pediatrik kritis yang ditangani setiap tahunnya. Rumah sakit ini juga memiliki tingkat kelangsungan hidup satu tahun yang mengesankan pada transplantasi sumsum tulang, yakni 92%, melampaui standar global. Selain itu, lebih dari 400 bayi dengan masalah jantung berhasil ditangani melalui koreksi bedah yang sukses.

Dengan berbagai pencapaian tersebut, Samitivej Hospital terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan perawatan terbaik bagi anak-anak di seluruh dunia. Rumah sakit ini bertekad untuk terus menjadi pemimpin dalam perawatan pediatrik dan kesehatan anak, baik di Asia-Pasifik maupun di tingkat global.