Turunkan Gula Darah dengan Makanan Ini, Dijamin Ampuh!

Mempertahankan kadar gula darah yang seimbang sangat penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Gula darah yang tinggi dalam jangka panjang bisa menjadi penyebab utama diabetes, yang berpotensi merusak pembuluh darah kecil di organ vital seperti mata, ginjal, jantung, dan saraf. Oleh karena itu, pengaturan pola makan menjadi kunci utama dalam mencegah lonjakan gula darah.

Meskipun tidak ada satu makanan yang secara langsung dapat menurunkan gula darah, beberapa jenis makanan dapat berkontribusi dalam menjaga kadar gula tetap stabil. Berikut adalah beberapa pilihan makanan yang dapat mendukung tujuan menurunkan gula darah secara alami.

1. Brokoli: Superfood Penurun Gula Darah

Brokoli mengandung sulforafan, senyawa alami yang memiliki potensi luar biasa dalam menurunkan gula darah. Senyawa ini dihasilkan melalui reaksi enzimatik saat brokoli dikunyah, dan penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak brokoli yang kaya sulforafan memiliki efek antidiabetik yang signifikan. Brokoli dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi gula darah serta stres oksidatif dalam tubuh.

2. Okra: Sayur Kaya Senyawa Antidiabetik

Okra mengandung polisakarida dan flavonoid antioksidan yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Senyawa utama, rhamnogalacturonan, merupakan antidiabetik kuat yang berperan aktif dalam mengelola kadar gula darah. Selain itu, flavonoid seperti isoquercitrin dan quercetin 3-O-gentiobioside yang terkandung dalam okra juga berfungsi dengan cara menghambat enzim yang dapat mempengaruhi kadar gula darah.

3. Kale: Sayuran Hijau yang Mendukung Regulasi Gula Darah

Kale merupakan sayuran penuh serat dan antioksidan flavonoid yang dapat mendukung penurunan gula darah. Penelitian menunjukkan bahwa flavonoid dalam kale, seperti quercetin dan kaempferol, memiliki kemampuan untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah.

4. Kacang-kacangan: Camilan Sehat untuk Menstabilkan Gula Darah

Kacang almond, pistachio, kenari, dan pecan adalah beberapa jenis kacang yang kaya akan protein, lemak sehat, dan serat. Kandungan ini berperan penting dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil, serta membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah.

5. Buah Beri: Kaya Serat dan Antioksidan

Buah beri seperti stroberi, raspberry, blueberry, dan blackberry mengandung banyak serat, vitamin, mineral, serta antioksidan yang dapat membantu mengelola kadar gula darah. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah beri dapat meningkatkan regulasi gula darah dan membantu mencegah lonjakan gula.

6. Alpukat: Lemak Sehat yang Menyeimbangkan Gula Darah

Alpukat kaya akan lemak sehat, serat, serta vitamin dan mineral yang mendukung pengelolaan kadar gula darah. Kandungan lemak sehat dalam alpukat membantu tubuh menyerap nutrisi lebih efisien dan menjaga keseimbangan gula darah.

7. Buah Sitrun: Penurunan Gula Darah secara Alami

Buah jeruk seperti lemon, jeruk nipis, dan grapefruit memiliki kandungan serat yang tinggi dan senyawa seperti naringenin, yang berfungsi sebagai antioksidan dengan sifat antidiabetik. Mengonsumsi jeruk utuh dapat meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi HbA1c, dan memberikan perlindungan terhadap diabetes.

8. Apel: Serat dan Senyawa Tanaman yang Meningkatkan Gula Darah

Apel kaya akan serat larut dan senyawa tanaman seperti quercetin, asam klorogenat, dan asam galat. Senyawa ini memiliki peran penting dalam mengurangi gula darah dan memberikan perlindungan terhadap perkembangan diabetes.

9. Telur: Sumber Protein untuk Mengelola Gula Darah

Telur adalah sumber protein yang sangat baik dan mengandung lemak sehat, vitamin, serta antioksidan yang berkontribusi dalam mengatur gula darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi telur dapat membantu mengatur kadar gula darah dengan lebih baik, memperlambat pencernaan dan mencegah lonjakan gula setelah makan.

10. Makanan Laut: Protein dan Lemak Sehat untuk Gula Darah

Ikan, kerang, dan udang adalah sumber protein, lemak sehat, vitamin, serta mineral yang baik. Protein membantu mengatur kadar gula darah dengan cara memperlambat pencernaan dan meningkatkan rasa kenyang. Mengonsumsi ikan berlemak, seperti salmon dan sarden, dapat meningkatkan regulasi gula darah secara efektif.

Kesimpulan

Menjaga kadar gula darah dalam rentang yang sehat adalah kunci untuk mencegah diabetes dan komplikasi terkaitnya. Dengan memilih makanan yang kaya serat, lemak sehat, dan antioksidan, Anda dapat mendukung pengelolaan gula darah secara alami. Mulailah memasukkan beberapa jenis makanan ini ke dalam pola makan Anda untuk menjaga keseimbangan gula darah dan mendukung kesehatan jangka panjang.

Tren Positif, Warga Kepri Berobat ke Luar Negeri Menurun

Kepulauan Riau (Kepri), yang selama ini menjadi pilihan bagi sebagian warga Indonesia untuk berobat di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, kini sedang berusaha memperbaiki kualitas fasilitas kesehatan di daerahnya. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kepri, Muhammad Bisri, mengungkapkan bahwa meski masih ada warga yang memilih berobat ke luar negeri, tren tersebut menunjukkan penurunan yang signifikan.

Menurut Bisri, salah satu faktor utama yang membuat warga Kepri memilih berobat ke luar negeri adalah karena ketersediaan fasilitas kesehatan yang belum memadai di beberapa rumah sakit daerah, terutama untuk penanganan penyakit tertentu. Hal ini diperparah dengan kedekatan geografis Kepri dengan Singapura dan Malaysia yang memudahkan akses bagi warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di kedua negara tersebut.

Namun, ada angin segar. Bisri menambahkan bahwa kini tren tersebut mulai berbalik arah. Seiring dengan meningkatnya kualitas layanan kesehatan di Kepri, semakin banyak warga yang memilih untuk berobat di rumah sakit setempat, seperti RSUD Raja Ahmad Tabib, RS BP Batam, dan RS Awal Bros Batam. Meski masih ada beberapa layanan medis yang belum tersedia, terutama untuk penyakit seperti kanker dan penyakit jantung, perubahan positif ini diharapkan dapat terus berlanjut.

“Trendnya sudah mulai menurun, karena semakin baiknya kualitas dan jenis layanan kesehatan di Kepri, mereka sudah tidak perlu lagi jauh-jauh ke Johor atau Singapura,” ujar Bisri

Namun, meski tren positif ini terlihat, Bisri mengakui bahwa masih banyak warga yang membutuhkan layanan kesehatan yang lebih kompleks, seperti terapi radio untuk pengobatan kanker. Namun, dia optimis bahwa tahun ini, rumah sakit di Kepri sudah bisa menyediakan layanan tersebut. “Insyaallah tahun ini, rumah sakit yang ada di Kepri sudah bisa melayani radio terapi untuk kanker,” ujarnya dengan penuh harap.

Selain itu, pemerintah daerah juga telah mengimplementasikan program cek kesehatan gratis yang sudah dimulai sejak 3 Februari 2025 di 96 puskesmas di seluruh Kepri. Program ini ditujukan untuk seluruh lapisan usia, dari bayi, balita, remaja, dewasa hingga lansia. Pemeriksaan ini dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi ketersediaan sarana dan peralatan yang ada di setiap puskesmas.

“Pemeriksaan kesehatan gratis ini sudah berjalan di puskesmas-puskesmas, meskipun ada beberapa kendala seperti ketersediaan bahan reagen yang masih menunggu bantuan dari pemerintah pusat,” lanjut Bisri.

Kepri memang tengah berupaya meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan untuk menjawab kebutuhan warganya. Dengan adanya perubahan positif ini, diharapkan warga Kepri tidak perlu lagi bergantung pada negara tetangga untuk mendapatkan perawatan medis yang berkualitas.

Waspadai Efek Samping Asupan Vitamin D yang Terlalu Banyak

Belakangan ini, vitamin D3 menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah seorang influencer TikTok mengklaim bahwa suplemen ini dapat membantu menurunkan berat badan. Klaim tersebut tentu menarik perhatian banyak orang yang ingin mencapai berat badan ideal. Namun, apakah benar vitamin D3 memiliki efek langsung terhadap penurunan berat badan?

Fakta Ilmiah di Balik Vitamin D3 dan Berat Badan

Menurut dr. Maria Lestari, seorang spesialis kedokteran olahraga, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang kuat yang menunjukkan bahwa vitamin D3 secara langsung menyebabkan penurunan berat badan. Namun, ia mengakui bahwa vitamin ini memang berperan dalam mengatur metabolisme tubuh dan penyimpanan lemak.

“Tidak ada bukti ilmiah yang kuat yang menyatakan bahwa vitamin D dapat langsung menurunkan berat badan. Namun, vitamin ini memang berperan dalam regulasi lemak dan metabolisme tubuh,” ujar dr. Maria saat dihubungi pada Sabtu (1/2).

Dengan kata lain, meskipun vitamin D3 penting bagi kesehatan tubuh, mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan hanya karena ingin menurunkan berat badan bisa berdampak buruk.

Bahaya Konsumsi Vitamin D3 Berlebihan

Banyak orang tergiur untuk mengonsumsi vitamin D3 dalam dosis tinggi tanpa memahami efek sampingnya. Dr. Maria memperingatkan bahwa kelebihan vitamin D dapat menyebabkan kondisi yang disebut hipervitaminosis D, yaitu penumpukan vitamin D dalam tubuh yang bisa berujung pada berbagai masalah kesehatan.

Salah satu efek samping paling umum dari kelebihan vitamin D adalah hiperkalsemia, yaitu tingginya kadar kalsium dalam darah. Kondisi ini dapat menyebabkan mual, muntah, kehilangan nafsu makan, serta rasa haus berlebih yang diikuti dengan peningkatan frekuensi buang air kecil.

Tak hanya itu, ginjal juga bisa mengalami dampak negatif jika seseorang mengonsumsi vitamin D3 dalam jumlah berlebihan.

“Ginjal akan bekerja lebih keras untuk menyaring kelebihan vitamin D, yang dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal hingga menyebabkan gagal ginjal,” jelas dr. Maria.

Selain gangguan pada ginjal, efek samping lain dari kelebihan vitamin D termasuk nyeri tulang, kelelahan yang berlebihan, hingga gangguan pencernaan.

Berapa Dosis Vitamin D yang Dibutuhkan?

Agar tetap aman dan mendapatkan manfaat optimal, konsumsi vitamin D harus sesuai dengan kebutuhan harian tubuh. Dr. Maria menyarankan bahwa orang dewasa pada umumnya hanya membutuhkan sekitar 1.000 IU (International Units) vitamin D per hari.

Mengingat manfaatnya yang penting bagi tubuh, vitamin D memang tetap diperlukan, tetapi tidak boleh dikonsumsi sembarangan dalam dosis tinggi tanpa rekomendasi medis.

Kesimpulan

Vitamin D3 memang berperan dalam metabolisme tubuh, tetapi tidak serta-merta menjadi solusi untuk menurunkan berat badan. Mengandalkan suplemen ini tanpa memahami dosis yang tepat justru bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Daripada tergiur klaim yang belum terbukti, lebih baik fokus pada pola makan sehat dan olahraga yang sudah terbukti efektif dalam menjaga berat badan ideal.

Kang Gobang Meninggal: Waspada, Muntah Bisa Jadi Gejala Angin Duduk

Kabar duka datang dari dunia hiburan Indonesia. Ari Jamasari, pemeran terkenal Kang Gobang dalam serial TV “Preman Pensiun”, dilaporkan meninggal dunia pada Jumat (7/2/2025). Kabar ini disampaikan oleh rekannya sesama pemain, Andra Manihot, yang berperan sebagai Dikdik dalam serial tersebut. Andra menyebutkan bahwa Ari Jamasari meninggal dunia diduga akibat kondisi medis yang dikenal dengan istilah ‘angin duduk’. Meskipun begitu, hingga saat ini belum ada penjelasan medis resmi mengenai penyebab pasti dari kepergian Ari.

Menurut Andra, Ari Jamasari meninggal dunia setelah terbangun dari tidur dan mengalami muntah-muntah. Kejadian tragis ini terjadi sekitar pukul 02.30 WIB di Bandung. ‘Angin duduk’, yang lebih dikenal oleh masyarakat awam, ternyata merujuk pada kondisi medis yang disebut angina pectoris atau angina stabil. Istilah ini mengacu pada rasa tidak nyaman atau nyeri dada yang terjadi ketika otot jantung tidak menerima cukup darah yang kaya oksigen. Meskipun muntah-muntah bukanlah gejala utama, namun sering kali dapat terjadi sebagai bagian dari kondisi ini.

Angina stabil atau ‘angin duduk’ biasanya terjadi saat seseorang sedang melakukan aktivitas fisik atau berada dalam situasi yang menimbulkan emosi yang kuat. Gejala utamanya adalah nyeri atau rasa tidak nyaman di dada yang sering digambarkan sebagai rasa tertekan atau terbakar. Kadang-kadang, nyeri dada ini bisa terasa mirip dengan gangguan pencernaan, seperti perut kembung. Selain itu, gejala lain yang sering menyertai angina stabil meliputi nyeri yang menjalar ke bahu atau lengan kiri, sesak napas, pusing, mual, dan kelelahan.

Muntah-muntah dapat terjadi sebagai akibat dari gejala angin duduk, dan meskipun jarang, bisa jadi tanda bahwa kondisi jantung seseorang sedang terganggu. Bahkan, gejala-gejala seperti nyeri dada dan muntah-muntah juga bisa mengindikasikan masalah jantung yang lebih serius, seperti serangan jantung atau kardiomiopati iskemik. Oleh karena itu, penting untuk tidak mengabaikan gejala seperti nyeri dada disertai muntah-muntah, karena bisa berhubungan dengan kondisi jantung yang membutuhkan penanganan medis segera.

Jika seseorang mengalami nyeri dada yang parah disertai muntah-muntah, sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, meninjau riwayat medis, serta melakukan tes seperti rontgen dada atau elektrokardiogram (EKG) untuk mendiagnosis penyebabnya. Oleh karena itu, meskipun ‘angin duduk’ atau angina stabil lebih sering terjadi pada orang dengan faktor risiko tertentu, penting untuk selalu waspada terhadap gejala yang muncul.

Kepergian Ari Jamasari tentu meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, teman-teman, dan penggemar. Karakternya sebagai Kang Gobang di “Preman Pensiun” yang selalu menghibur penonton akan selalu dikenang. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

Penyebab dan Cara Mengatasi Darah Rendah, Ini 8 Pilihan yang Bisa Dicoba

Tekanan darah rendah atau hipotensi bisa menyebabkan gejala yang sangat mengganggu, seperti pusing atau bahkan rasa ingin pingsan. Meskipun kondisi ini umumnya dapat membaik dengan sendirinya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan tekanan darah agar tubuh kembali merasa lebih segar. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda coba untuk mengatasi darah rendah.

1. Mengonsumsi Makanan yang Mengandung Garam

Makanan yang kaya akan garam atau sodium dapat membantu meningkatkan tekanan darah. Mengonsumsi garam dalam jumlah yang tepat dapat membantu mengangkat tekanan darah rendah. Namun, penting untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan, karena kelebihan garam dapat meningkatkan risiko gagal jantung, terutama bagi orang lanjut usia. Oleh karena itu, selalu perhatikan kadar garam yang masuk ke dalam tubuh.

2. Perbanyak Minum Air Putih

Salah satu cara yang mudah dan alami untuk meningkatkan tekanan darah adalah dengan memperbanyak asupan air putih. Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan volume darah yang mengarah pada tekanan darah rendah. Dengan mencukupi kebutuhan air, tubuh akan terhindar dari dehidrasi yang dapat memperburuk kondisi hipotensi.

3. Menggunakan Kaos Kaki Kompresi

Kaos kaki kompresi tidak hanya digunakan untuk mengatasi varises, tetapi juga sangat efektif dalam meningkatkan aliran darah dari kaki ke jantung. Penggunaan kaos kaki kompresi dapat membantu meringankan gejala tekanan darah rendah, terutama jika Anda merasa pusing atau kaki terasa lemah.

4. Menghindari Minuman Beralkohol

Meskipun minuman beralkohol dapat memberi rasa rileks, alkohol justru dapat menyebabkan penurunan tekanan darah dalam waktu 12 jam setelah dikonsumsi. Oleh karena itu, bagi Anda yang memiliki masalah dengan tekanan darah rendah, sebaiknya menghindari atau membatasi konsumsi alkohol.

5. Perhatikan Posisi Tubuh

Posisi tubuh yang tiba-tiba berubah, seperti berdiri terlalu cepat dari posisi duduk atau berbaring, dapat menyebabkan penurunan tekanan darah. Jika Anda merasa pusing atau lemas saat berdiri, cobalah untuk segera mengubah posisi tubuh secara perlahan dengan meletakkan kaki di atas kursi dan membungkukkan badan untuk membantu meningkatkan aliran darah.

6. Konsumsi Obat-obatan

Untuk beberapa kasus hipotensi yang lebih serius, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan tertentu yang dapat membantu meningkatkan volume darah dalam tubuh. Jika Anda merasa kesulitan dengan tekanan darah rendah, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.

7. Makan dengan Porsi Kecil

Setelah makan, beberapa orang dengan tekanan darah rendah mungkin merasa pusing. Untuk itu, makan dengan porsi kecil namun lebih sering dapat mencegah penurunan tekanan darah yang drastis setelah makan. Anda juga sebaiknya menghindari makanan yang mengandung banyak karbohidrat sederhana seperti nasi putih, pasta, atau roti.

8. Olahraga Secara Teratur

Melakukan olahraga aerobik dengan intensitas moderat, seperti berjalan cepat, bersepeda, atau berenang, sangat baik untuk menjaga keseimbangan tekanan darah. Aktivitas fisik yang rutin membantu melancarkan aliran darah dan memperkuat sistem kardiovaskular.

9. Konsultasi dengan Dokter

Jika tekanan darah rendah Anda tidak kunjung membaik atau gejalanya semakin parah, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat. Mengandalkan obat-obatan yang tidak teruji atau diagnosis sendiri bisa berisiko bagi kesehatan Anda.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat menjaga tekanan darah tetap stabil dan menghindari komplikasi yang lebih serius. Jangan ragu untuk meminta saran medis jika Anda merasa tekanan darah rendah mengganggu aktivitas sehari-hari.

Cegah Risiko Siber, Kemenkes Perketat Uji Keamanan Inovasi Digital

Jakarta – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan keamanan inovasi digital di sektor kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) kini menerapkan Regulatory Sandbox, sebuah mekanisme pengujian yang bertujuan untuk memastikan startup kesehatan beroperasi dengan standar yang aman dan sesuai regulasi.

Regulatory Sandbox memberikan ‘ruang aman’ bagi pelaku industri Inovasi Digital Kesehatan (IDK) untuk mengembangkan teknologi baru sambil tetap berada dalam pengawasan pemerintah. Program ini juga membantu Kemenkes dalam menyusun regulasi yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi kesehatan yang semakin pesat.

“Regulatory Sandbox adalah mekanisme yang kami gunakan untuk menguji inovasi digital kesehatan, baik dari sisi proses bisnis, model bisnis, teknologi, hingga tata kelola. Hasil dari uji coba ini akan menjadi dasar rekomendasi kebijakan berbasis bukti bagi pemerintah,” ujar Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan Kemenkes, Setiaji, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Startup Kesehatan yang Lolos Uji Regulatory Sandbox

Program ini mencakup berbagai inovasi digital di bidang kesehatan, seperti aplikasi telemedicine dan platform penjualan obat. Setiap IDK yang berhasil melewati uji Regulatory Sandbox akan mendapatkan sertifikasi Kemenkes, yang ditandai dengan adanya logo Kementerian Kesehatan pada aplikasi mereka.

Menurut Setiaji, saat ini sudah ada 15 IDK yang dinyatakan lolos uji. Proses pengujian mencakup lima aspek utama, yaitu:

  1. Inovasi dan manfaat – Meliputi pengujian kualitas produk, standar layanan, teknologi, serta infrastruktur yang digunakan.
  2. Model bisnis – Menilai keberlanjutan finansial, struktur organisasi, serta skema operasional startup.
  3. Spesifik klaster – Mengukur kepatuhan terhadap standar mutu layanan dalam berbagai kategori, seperti edukasi kesehatan, marketplace obat, serta alat kesehatan.
  4. Inklusivitas – Mengevaluasi aksesibilitas layanan bagi seluruh pengguna, termasuk kelompok rentan dan penyandang disabilitas.
  5. Keamanan siber dan privasi data – Memastikan bahwa startup memiliki sistem keamanan yang kuat untuk melindungi data pengguna.

Aspek Inklusivitas dalam Pengujian IDK

Salah satu elemen baru dalam Regulatory Sandbox adalah pengujian inklusivitas, yang menilai sejauh mana IDK dapat diakses oleh berbagai kelompok masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.

“Saat ini, tidak semua IDK telah memenuhi standar inklusivitas. Misalnya, untuk pengguna tunanetra, kami menguji apakah aplikasi mendukung fitur voice over. Begitu juga bagi komunitas Tuli, apakah tersedia teks atau video panduan dalam bahasa isyarat,” jelas Setiaji.

Dalam proses pengujian ini, Kemenkes melibatkan asosiasi penyandang disabilitas sebagai pengguna langsung. Dengan demikian, mereka bisa memberikan masukan yang lebih spesifik agar aplikasi dapat benar-benar inklusif dan mudah digunakan oleh semua orang.

Selain akses bagi penyandang disabilitas, Regulatory Sandbox juga menilai bagaimana IDK dapat diakses oleh kelompok rentan lainnya, seperti masyarakat di daerah terpencil yang memiliki keterbatasan jaringan internet atau bandwidth.

Pelibatan Komunitas dalam Uji Coba

Salah satu startup kesehatan yang mengikuti uji coba ini adalah Doctor Tool. Reinaldo, perwakilan dari platform tersebut, berbagi pengalaman saat mengembangkan fitur inklusif bersama komunitas penyandang disabilitas.

“Selama proses pengujian, kami mendapatkan banyak masukan dari teman-teman disabilitas. Contohnya, pengguna Tuli meminta agar tersedia lebih banyak teks karena mereka tidak bisa mendengar. Selain itu, mereka juga menyarankan adanya video panduan dalam bahasa isyarat,” ungkapnya.

Pengalaman ini menunjukkan bahwa keterlibatan langsung komunitas dalam proses pengembangan teknologi kesehatan sangat penting. Dengan adanya Regulatory Sandbox, startup tidak hanya diuji dari aspek teknis, tetapi juga dari segi manfaat sosialnya.

Kesimpulan

Regulatory Sandbox menjadi langkah maju bagi Kemenkes RI dalam mengawal perkembangan Inovasi Digital Kesehatan di Indonesia. Melalui mekanisme uji yang ketat, pemerintah memastikan bahwa startup kesehatan memiliki standar keamanan, bisnis yang berkelanjutan, serta layanan yang inklusif.

Ke depan, diharapkan lebih banyak IDK yang ikut serta dalam program ini sehingga masyarakat Indonesia bisa mendapatkan layanan kesehatan berbasis digital yang lebih aman, inovatif, dan ramah bagi semua kalangan.

Fisik Terganggu Karena Merokok: Apa yang Terjadi pada Tubuh?

Meski seorang perokok mungkin tampak sehat dan bugar, kebiasaan merokok yang sudah berlangsung lama dapat meninggalkan dampak buruk yang tak terlihat secara langsung. Dari kulit yang mulai kusam hingga perubahan pada gigi yang menguning, kebiasaan ini secara perlahan mempengaruhi kondisi fisik seseorang.

Efek Merokok pada Fungsi Paru-paru

Dr. Ronny Lesmana, peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung, menjelaskan bahwa kebiasaan merokok, baik yang akut maupun kronis, dapat mengubah biomarker dalam tubuh. Menurutnya, “Seorang perokok kronis pasti memiliki gambaran paru yang berbeda. Jika dilakukan pemeriksaan rontgen, perbedaan tersebut akan sangat terlihat,” ungkapnya dalam acara bedah laporan global “Lives Saved Report” di Jakarta pada 3 Februari 2025.

Salah satu dampak yang paling jelas adalah penurunan kapasitas paru-paru. Dr. Arifandi Sanjaya menambahkan, meski gejala penyakit serius seperti kanker paru atau penyakit jantung belum terlihat, perbedaan fisik yang paling mencolok antara perokok dan bukan perokok dapat dilihat pada kemampuan tubuh dalam berolahraga. “Orang yang sering terpapar karbon monoksida akan mengalami penurunan kapasitas paru-parunya. Ini semakin buruk jika mereka juga terpapar zat-zat kimia berbahaya dalam rokok,” jelasnya.

Dampak Merokok pada Gigi dan Mulut

Selain mempengaruhi paru-paru, merokok juga memberi dampak langsung pada kesehatan mulut. Proses pemanasan dalam rokok dapat menyebabkan masalah serius pada gigi dan mulut. “Tar dan karbon monoksida yang terkandung dalam rokok dapat menempel pada gigi dan mulut, menyebabkan masalah seperti bau mulut, gigi menguning, bahkan penyakit gusi,” tambah Dr. Arifandi.

Merokok sebagai Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular

Lebih jauh, merokok juga diketahui sebagai salah satu faktor risiko utama untuk penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker. “Jika kebiasaan merokok digabungkan dengan faktor risiko lainnya, maka kemungkinan untuk mengembangkan penyakit tersebut akan semakin besar,” jelas Dr. Arifandi. Namun, ada juga kasus di mana perokok tampak tetap sehat, bahkan setelah bertahun-tahun merokok. Menurutnya, faktor ini bisa jadi disebabkan oleh gaya hidup sehat lainnya, seperti rutin berolahraga, menghindari makanan berminyak, dan menjaga pola makan sehat.

Kesimpulan

Meskipun ada perokok yang tidak langsung merasakan dampak merokok, kebiasaan ini tetap membawa risiko kesehatan jangka panjang yang signifikan. Oleh karena itu, untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih serius, penting bagi setiap individu untuk mempertimbangkan untuk menghentikan kebiasaan merokok dan menjaga gaya hidup yang sehat.

Musim Hujan, Dinkes Surabaya Peringatkan Lonjakan Kasus ISPA

Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya memperkirakan adanya lonjakan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di masyarakat, terutama saat musim hujan dan pasca-libur panjang akhir tahun.

“Perubahan cuaca dan mobilitas tinggi selama akhir tahun dan awal tahun baru meningkatkan risiko kasus ISPA, influenza, dan radang tenggorokan,” ujar Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina, Minggu (5/1/2024).

Faktor Risiko Lonjakan Kasus ISPA

Menurut Nanik, sejumlah faktor berkontribusi terhadap peningkatan kasus ISPA, di antaranya:

  1. Perubahan Cuaca Ekstrem
    Pergantian musim dan perbedaan suhu antara siang dan malam dapat melemahkan daya tahan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi.
  2. Aktivitas Tinggi Selama Liburan
    Periode liburan sering kali melibatkan interaksi sosial yang intens, meningkatkan risiko penyebaran penyakit melalui droplet atau kontak langsung.
  3. Kelelahan Akibat Jadwal Padat
    Aktivitas liburan yang padat, kurang tidur, dan stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, mempermudah virus dan bakteri menyerang.
  4. Kurangnya Kesadaran Pencegahan
    Tidak memakai masker saat sakit atau jarang mencuci tangan menjadi faktor yang memperburuk penyebaran penyakit.
  5. Lingkungan yang Tidak Higienis
    Tempat umum yang ramai dan kurang bersih dapat menjadi sarang penyebaran virus dan bakteri.

Dampak Cuaca dan Polusi Udara

Peningkatan kasus ISPA diperkirakan memuncak pada bulan November dan Desember, bersamaan dengan peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Tingginya kelembapan udara selama musim hujan menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan virus dan bakteri penyebab ISPA.

Polusi udara akibat kendaraan bermotor dan aktivitas industri juga menjadi salah satu faktor yang memperburuk kondisi kesehatan saluran pernapasan. Kombinasi polusi dan kelembapan tinggi dapat memicu iritasi dan memperburuk gejala ISPA.

Pencegahan ISPA Selama Musim Hujan

Nanik mengimbau masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh dengan menerapkan gaya hidup sehat dan kebiasaan pencegahan. Berikut sejumlah langkah yang bisa diambil:

  • Cuci Tangan Secara Teratur: Gunakan sabun dan air mengalir, terutama setelah beraktivitas di tempat umum.
  • Gunakan Masker: Pastikan memakai masker saat berada di tempat ramai atau saat merasa tidak sehat.
  • Jaga Jarak Aman: Hindari kontak dekat dengan orang yang menunjukkan gejala sakit.
  • Tidur yang Cukup: Pastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup untuk menjaga sistem imun tetap optimal.
  • Makan Makanan Bergizi: Konsumsi makanan yang seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Vaksinasi Influenza: Lakukan vaksinasi sesuai rekomendasi dokter untuk mencegah infeksi.

Kesadaran Kesehatan Selama Nataru

Masyarakat di Surabaya diharapkan lebih peduli terhadap kesehatan selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), di mana risiko penularan penyakit meningkat akibat cuaca buruk dan tingginya mobilitas.

“Penting untuk menjaga kebersihan dan memperhatikan pola hidup sehat selama musim hujan dan masa liburan. Dengan begitu, kita bisa mencegah risiko ISPA dan penyakit lainnya,” tutup Nanik.

Teknologi Robotik Da Vinci di Gleneagles Hospital Singapura Membantu Operasi Lebih Akurat

Inovasi teknologi kesehatan semakin berkembang pesat, dan rumah sakit di seluruh dunia terus mengadopsi teknologi canggih untuk memberikan perawatan terbaik bagi pasien. Salah satu teknologi terbaru yang digunakan di Singapura adalah Da Vinci Surgical System, yang membantu dokter dalam melakukan pembedahan dengan bantuan robotik. Sistem ini memberikan tingkat presisi yang sangat tinggi, memungkinkan prosedur medis dengan hasil yang lebih baik dan pemulihan lebih cepat.

Teknologi Canggih untuk Presisi Tinggi

Salah satu rumah sakit terkemuka di Singapura, Mount Elizabeth Novena Hospital, mulai memanfaatkan Da Vinci Surgical System untuk pembedahan minimal invasif. Sistem ini memungkinkan dokter untuk melakukan prosedur pembedahan dengan lebih stabil, mengurangi potensi tremor yang sering terjadi pada tangan manusia. CEO Mount Elizabeth Novena Hospital, Sherrie Lim, menjelaskan bahwa sistem ini bisa melakukan tugas yang sangat presisi, seperti mengupas kulit buah anggur, sebuah tugas yang menunjukkan keunggulan akurasi robot ini.

“Keunggulan dari Da Vinci adalah kemampuannya melakukan pembedahan dengan tingkat stabilitas tinggi. Sistem robotik ini memungkinkan dokter untuk mencapai hasil pembedahan dengan lebih akurat dan minim kesalahan,” kata Lim.

Pembedahan Minim Invasif dengan Presisi Maksimal

Menurut Faye Ting, Director of Operations di Gleneagles Hospital, IHH Healthcare Singapore, investasi dalam teknologi seperti Da Vinci Surgical System bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil pembedahan dan mempercepat pemulihan pasien. Sistem ini memungkinkan berbagai jenis pembedahan, termasuk pembedahan urologi, ginekologi, dan umum, dilakukan dengan luka sayatan yang sangat kecil—hanya sekitar 1 cm—yang mengarah pada proses penyembuhan yang lebih cepat.

Sistem ini dilengkapi dengan konsol 3D definisi tinggi yang memberi pandangan jelas kepada dokter bedah, memungkinkan pengoperasian robot dengan tingkat akurasi luar biasa. Gerakan lengan robotik meniru gerakan tangan dokter bedah, namun dengan presisi yang jauh lebih tinggi, mengurangi risiko kesalahan manusia.

“Prosedur menggunakan Da Vinci mengurangi rasa sakit, kehilangan darah, serta waktu pemulihan yang lebih singkat. Selain itu, risiko komplikasi juga lebih rendah,” tambah Faye Ting.

Terapi Proton: Inovasi Pengobatan Kanker yang Presisi

Selain Da Vinci Surgical System, teknologi canggih lainnya yang digunakan di rumah sakit Singapura adalah terapi proton. Terapi ini menggunakaan sinar proton untuk mengobati kanker dengan meminimalisir kerusakan pada jaringan sehat di sekitar tumor. Berbeda dengan terapi radiasi tradisional menggunakan sinar X-ray, terapi proton mengarahkan radiasi hanya ke area tumor, meminimalkan efek samping pada bagian tubuh yang sehat.

Menurut Fu Jin Feng, Head of Radiation Oncology IHH Healthcare Singapore, terapi proton sangat efektif untuk pengobatan kanker karena sinar proton berhenti setelah mencapai tumor, tanpa menyebar ke jaringan sehat di sekitarnya. Ini membuat terapi proton menjadi pilihan yang lebih aman dan lebih tepat sasaran dibandingkan dengan pengobatan radiasi konvensional.

“Terapi proton menargetkan kanker dengan lebih akurat, sementara jaringan sehat di sekitar tumor tetap aman dari paparan radiasi,” kata Fu.

Singapura Memimpin dalam Teknologi Kesehatan Inovatif

IHH Healthcare Singapore terus berkomitmen untuk memajukan layanan kesehatan dengan mengintegrasikan teknologi terbaru seperti Da Vinci Surgical System dan terapi proton, yang membawa harapan baru bagi pasien dalam menghadapi prosedur medis yang kompleks dan pengobatan kanker.

Dengan teknologi-teknologi canggih ini, rumah sakit di Singapura mampu memberikan layanan medis yang lebih aman, efisien, dan dengan tingkat kesuksesan yang lebih tinggi, menjadikan Singapura sebagai salah satu pionir dalam teknologi medis di Asia.

Dokter Tekankan Pentingnya Vaksin untuk Lindungi dari Cacar Api

Ketua Satgas Imunisasi Dewasa dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Dr. dr. Soekamto Koesnoe, Sp.PD-KAI, menyoroti perlunya vaksinasi sebagai upaya pencegahan terhadap herpes zoster, atau yang sering disebut cacar api. Langkah ini dinilai sangat penting, terutama bagi kelompok usia dewasa.

Menurutnya, vaksinasi menjadi langkah esensial bagi individu berusia 50 tahun ke atas karena risiko terkena herpes zoster meningkat seiring bertambahnya usia.

“Individu dengan daya tahan tubuh rendah, termasuk mereka yang berusia di atas 50 tahun, memiliki risiko lebih besar untuk mengembangkan herpes zoster,” ungkap Dr. Soekamto, seperti dilansir pada Sabtu (7/12/2024).

Apa Itu Herpes Zoster?

Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella zoster, yang juga menjadi penyebab cacar air. Virus ini dapat kembali aktif setelah bertahun-tahun berada dalam keadaan dorman di tubuh seseorang.

Faktor risiko herpes zoster tidak hanya usia lanjut, tetapi juga kondisi kesehatan tertentu seperti HIV, kanker, penyakit autoimun, atau orang yang sedang menjalani kemoterapi. “Mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah lebih rentan terhadap herpes zoster dan komplikasi serius yang dapat terjadi,” jelas Soekamto.

Gejala umum herpes zoster meliputi ruam lepuh yang terasa nyeri, gatal, mati rasa, atau kesemutan pada bagian tubuh tertentu. Luka akibat herpes zoster biasanya mengering dalam 10 hingga 15 hari, dan kondisi pasien pulih dalam waktu 2 hingga 4 minggu.

Risiko Komplikasi Herpes Zoster

Herpes zoster tidak hanya menyebabkan ruam, tetapi juga berpotensi menimbulkan komplikasi yang serius. Jika ruam muncul di sekitar mata, kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan. Komplikasi lainnya meliputi pneumonia, gangguan pendengaran, inflamasi otak, hingga risiko kematian pada kasus tertentu.

Oleh karena itu, vaksinasi menjadi cara yang sangat dianjurkan untuk mencegah penyakit ini. “Vaksin herpes zoster membantu mengurangi nyeri yang diakibatkan penyakit ini dan meningkatkan kualitas hidup pasien dibandingkan mereka yang tidak mendapatkan vaksin,” tegas Soekamto.

Rekomendasi Vaksinasi Herpes Zoster

Pada Juli 2024, jadwal imunisasi dewasa di Indonesia diperbarui, dengan memasukkan vaksin herpes zoster sebagai salah satu rekomendasi dari PAPDI. Berikut adalah kelompok yang disarankan untuk menerima vaksin:

  1. Individu berusia 50 tahun ke atas.
  2. Orang berusia 18 tahun ke atas dengan kondisi kekebalan tubuh lemah, baik yang sudah pernah mengalami herpes zoster maupun yang belum.

Bagi pasien yang sedang menjalani kemoterapi atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, vaksinasi dapat dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter. Namun, vaksinasi tidak dianjurkan jika pasien sedang mengalami fase akut dengan ruam aktif.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi, diharapkan jumlah kasus herpes zoster dapat diminimalkan, sehingga masyarakat dapat hidup lebih sehat dan terlindungi dari risiko penyakit ini.